Cara pembibitan pemicahan sangat penting dalam usaha budidaya ikan mas, bersama-sama tidak sulit hanya perlu ketelitian dan kesabaran. Sebelumnya persiapan sarana dan peralatan menyerupai bak dan alat bantu lain, sehabis itu gres masuk ke tahap berikut ini.
Keberhasilan perjuangan pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi alam namun insan telah banyak menemukan kemajuan diantaranya pemijahan dengan hipofisisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan teknik pembunuhan buatan. Penetasan telur secara terkontrol, pengendalian kuantitas dan kualitas air, teknik kultur masakan alami dan pemurnian kualitas induk ikan.
Ciri induk jantan dan induk betina unggul siap di pijah yaitu :
1. Betina umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
2. Bentuk tubuh secara keseluruhan mulai dari lisan hingga ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
3. Tutup insan normal tidak tebal dan jikalau dibuka tidak terdapat bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
4. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
5. Pangkal ekor besar lengan berkuasa dan normal dengan panjang pangkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
Cara membedakan induk jantan dan induk betina yaitu :
1. Betina
> Badan bab perut besar, buncit dan lembek.
> Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
> Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
2. Jantan
> Badan tampak langsing.
> Gerakan lincah dan gesit.
> Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Sistem pemijahan tradisional, diantaranya:
Cara sunda
1. Luas bak pemijahan 25-30 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk dimasukkan pada sore hari;
2. Sediakan ijuk untuk menempelkan telur;
3. Setelah proses pemijahan selesai, ijuk di pindah ke bak penetasan.
Cara cimindi
1. Luas bak pemijahan 25-30 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan;
2. Sediakan ijuk untuk menempelkan telur, ijuk dijepit bambu dan diletakkan sudut bak dan dibatasi pematang antara dari tanah;
3. Setelah proses pemijahan final induk dipindahkan ke bak lain;
4. Tujuh hari sehabis pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 ahad sehabis itu sanggup dipanen benih-benih ikan.
Cara rancapaku
1. luas bak pemijahan 25-30 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;
2. Sediakan rumput kering untuk menempelkan telur, rumput di sebar merata di seluruh permukaan air bak dan dibatasi pematang antara dari tanah;
3. Setelah proses pemijahan final induk tetap di bak pemijahan.
4. Setelah benih ikan besar lengan berkuasa maka akan berpindah daerah melalui sela batuan, sehabis 3 ahad maka benih sanggup dipanen.
Cara sumatera
1. Luas bak pemijahan 5 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan;
2. Sediakan ijuk untuk menempelkan telur, ijuk di tebar di permukaan air;
3. Setelah proses pemijahan final induk dipindahkan ke bak lain;
4. Setelah benih berumur 5 hari kemudian pindahkan ke bak pendederan.
Cara dubish
1. Luas bak pemijahan 25-50 meter persegi, dibentuk parit keliling dengan lebar 60 cm dalam 35 cm, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan;
2. Sebagai media penempel telur dipakai flora hidup menyerupai Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
3. Setelah proses pemijahan final induk dipindahkan ke bak lain;
4. Setelah benih berumur 5 hari kemudian pindahkan ke bak pendederan.
Cara hofer
1. Sama menyerupai cara dubish hanya tidak ada parit dan flora Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.
2. Sistim kawin suntik
Pada sistem ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur dirangsang untuk memijah sehabis penyuntikkan ekstrak kelenjar hyphofise ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor (berada di lekuk tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang melaksanakan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yang tinggi, sarana yang lengkap dan perawatan yang intensif.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemijahan ikan mas:
> Dasar bak tidak berlumpur, tidak cadas.
> Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dan suhu berkisar 25 derajat C.
> Diperlukan materi penempel telur menyerupai ijuk atau flora air.
> Jumlah induk yang di sebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan bak seluas 5 meter persegi.
> Pemberian masakan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan dosis 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas
tipstrik-be.tk/search?q=sarana-dan-peralatan-budidaya-ikan-mas
Memilih Bibit Induk Ikan Mas
Usaha pembenihan ikan mas sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara yaitu secara tradisional, semi intensif dan intensif. Semakin berkembang teknologi budidaya ikan, khusus teknologi pembenihan maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk berkualitas baik.Keberhasilan perjuangan pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi alam namun insan telah banyak menemukan kemajuan diantaranya pemijahan dengan hipofisisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan teknik pembunuhan buatan. Penetasan telur secara terkontrol, pengendalian kuantitas dan kualitas air, teknik kultur masakan alami dan pemurnian kualitas induk ikan.
Ciri induk jantan dan induk betina unggul siap di pijah yaitu :
1. Betina umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
2. Bentuk tubuh secara keseluruhan mulai dari lisan hingga ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
3. Tutup insan normal tidak tebal dan jikalau dibuka tidak terdapat bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
4. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
5. Pangkal ekor besar lengan berkuasa dan normal dengan panjang pangkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
Cara membedakan induk jantan dan induk betina yaitu :
1. Betina
> Badan bab perut besar, buncit dan lembek.
> Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
> Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
2. Jantan
> Badan tampak langsing.
> Gerakan lincah dan gesit.
> Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Sistem Pembenihan / Pemijahan Ikan Mas
Sistem pemijahan tradisional, diantaranya:
Cara sunda
1. Luas bak pemijahan 25-30 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk dimasukkan pada sore hari;
2. Sediakan ijuk untuk menempelkan telur;
3. Setelah proses pemijahan selesai, ijuk di pindah ke bak penetasan.
Cara cimindi
1. Luas bak pemijahan 25-30 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan;
2. Sediakan ijuk untuk menempelkan telur, ijuk dijepit bambu dan diletakkan sudut bak dan dibatasi pematang antara dari tanah;
3. Setelah proses pemijahan final induk dipindahkan ke bak lain;
4. Tujuh hari sehabis pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 ahad sehabis itu sanggup dipanen benih-benih ikan.
Cara rancapaku
1. luas bak pemijahan 25-30 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;
2. Sediakan rumput kering untuk menempelkan telur, rumput di sebar merata di seluruh permukaan air bak dan dibatasi pematang antara dari tanah;
3. Setelah proses pemijahan final induk tetap di bak pemijahan.
4. Setelah benih ikan besar lengan berkuasa maka akan berpindah daerah melalui sela batuan, sehabis 3 ahad maka benih sanggup dipanen.
Cara sumatera
1. Luas bak pemijahan 5 meter persegi, dasar bak sedikit berlumpur, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan;
2. Sediakan ijuk untuk menempelkan telur, ijuk di tebar di permukaan air;
3. Setelah proses pemijahan final induk dipindahkan ke bak lain;
4. Setelah benih berumur 5 hari kemudian pindahkan ke bak pendederan.
Cara dubish
1. Luas bak pemijahan 25-50 meter persegi, dibentuk parit keliling dengan lebar 60 cm dalam 35 cm, bak dikeringkan kemudian diisi air pada pagi hari, induk di masukan pada sore hari; bak pemijahan merupakan bak penetasan;
2. Sebagai media penempel telur dipakai flora hidup menyerupai Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
3. Setelah proses pemijahan final induk dipindahkan ke bak lain;
4. Setelah benih berumur 5 hari kemudian pindahkan ke bak pendederan.
Cara hofer
1. Sama menyerupai cara dubish hanya tidak ada parit dan flora Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.
2. Sistim kawin suntik
Pada sistem ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur dirangsang untuk memijah sehabis penyuntikkan ekstrak kelenjar hyphofise ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor (berada di lekuk tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang melaksanakan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yang tinggi, sarana yang lengkap dan perawatan yang intensif.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemijahan ikan mas:
> Dasar bak tidak berlumpur, tidak cadas.
> Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dan suhu berkisar 25 derajat C.
> Diperlukan materi penempel telur menyerupai ijuk atau flora air.
> Jumlah induk yang di sebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan bak seluas 5 meter persegi.
> Pemberian masakan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan dosis 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas
tipstrik-be.tk/search?q=sarana-dan-peralatan-budidaya-ikan-mas
0 Response to "Cara Pembibitan Pemijahan Pada Budidaya Ikan Mas"