Anak ayam DOC broiler berkualitas baik memberi banyak laba pada usaha budidaya ayam broiler. Beberapa laba memelihara DOC kualitas prima yaitu, daya hidup tinggi, pertumbuhan berat tubuh lebih baik. Dengan ketiga aspek tersebut, broiler komersial berdampak terhadap nilai jual karena, biaya pakan lebih rendah, panen sesuai target.
Cara mengukur kualitas DOC, dari berat ketika sesudah menetas, panjang anak ayam, berat sisa kuning telur. Pengukuran kebersihan, kering, bebas dari kotoran dan kontaminasi, mata jernih berbinar, bebas dari cacat, pusar menutup lengkap dan bersih, tidak ada sisa kuning telur pada area pusar.
Tubuh besar lengan berkuasa terhadap sentuhan, tanpa ada gejala stress menyerupai panting, tanggap dan tertarik pada kondisi lingkungan, respon terhadap suara, konfirmasi normal dari kaki, tidak ada merah pada kaki, tidak ada bengkak, tidak ada luka kulit, paruh normal, tidak lembek dan kuku kuat.
Untuk mendapat DOC kualitas baik perlu penanganan mulai dari telur selama di hatchery :
Grading Telur
Tujuan grading yakni untuk mendapat dan menginkubasi telur kualitas baik dengan beberapa cara.
Afkir dan buang telur yang tidak sesuai standar untuk di tetas. Telur tidak standar yakni kotor, retak, kecil, sangat besar atau double yolk, kerabang jelek.
Simpan telur secara hati-hati ke dalam setter tray atau tray transportasi dimana ujung yang tumpul berada di atas.
Hati-hatilah selama proses grading, selama awal produksi periksa berat dan seleksi hatching egg.
Simpan di ruang terpisah dimana temperature dan kelembaban dikontrol.
Jaga ruang penanganan telur dalam keadaan higienis dan nyaman.
Kontrol kutu di ruangan telur dengan cara memisah atau tolak telur kotor dan buggy dari hatchery.
Perhatikan juga berikut ini, kalau tidak paham abaikan saja
Fumigasi Telur
Tujuan fumigasi yakni menghilangkan atau mengurangi kontaminan yang melekat pada permukaan telur semoga tidak terjadi penetrasi kedalam telur baik jamur maupun bakteri. Fumigasi dilakukan harus sesuai dengan takaran yang dibutuhkan, tumpuan : single, double, dan seterusnya.
Penyimpanan Telur
Menyimpan dan koleksi telur semoga sesuai dengan kebutuhan mesin atau usul dengan menjaga kualitas telur tetas dengan kondisi ideal sesuai usang penyimpanan.
Mekanisme yang mengakibatkan turunnya hasil penyimpanan yaitu hingga hari ini masih belum jelas, umumnya diketahui bahwa tingginya albumen menurun dan pH albumen meningkat selama penyimpanan.
Umur induk
Dimana terdapat pilihan, telur dari induk muda harus disimpan dibanding yang tua.
Suhu penyimpanan
Setelah oviposisi, suhu dalam telur secara sedikit demi sedikit turun dibawah fisiological zero yaitu suhu minimum dimana embrio akan tumbuh kalau suhunya diatas fisiological zero.
Ketika telur di setting disimpan hingga 3 hari suhu harus 18-210 C. Dengan periode penyimpanan 4-7 hari, telur harus disimpan antara 15-180 C. Ketika penyimpanan hingga 7 hari suhu harus 10-120 C.
Turning telur
Penelitian telah mengungkap bahwa kuning telur sanggup memperbaiki hatchability sesudah penyimpanan preinkubasi. Metode ini hanya mempunyai kegunaan untuk penyimpanan yang lama, hasil terbaru (2002) memakai telur ross 308 mengindikasikan bahwa turning telur 4 kali perhari diharapkan untuk periode penyimpanan 7 hari.
Perlakuan preinkubasi
Penelitian telah mengindikasikan bahwa prewarming yang segera sebelum memulai inkubasi sanggup mengurangi turunnya hatchability sesudah penyimpanan. Selama periode prewarming ini komponen suhu bervariasi pada telur menjadi sejenis sebelum awal inkubasi.
Dalam penelitian ini, telur di hangatkan pada suhu 20-250 C untuk beberapa jam (5-16 jam) sebelum inkubasi. Bagaimanapun, dampaknya hanya akan tampak sesudah penyimpanan yang lama. (lebih dari 14 hari).
Posisi telur
Penyimpanan telur yang disimpan dengan posisi runcing. Dengan cara ini posisi sentral kuning telur terjaga selama penyimpanan. Posisi ini, embrio terlihat lebih terlindung dari kekurangan cairan tubuh dan adhesi dimana karenanya lebih baik dalam bertahan selama penyimpanan.
Perlakuan pre warming di farm
Pemanasan sederhana telur segera sesudah ovoposisi sebelum penyimpanan menerangkan mengurangi hilangnya hatchability yang disebabkan penyimpanan.
Ditulis oleh : Sandi Galih Purnama, S.Pt., Hatchery Manager. CV Intan Jaya Abadi, Sukabumi Jawa Barat.
Cara mengukur kualitas DOC, dari berat ketika sesudah menetas, panjang anak ayam, berat sisa kuning telur. Pengukuran kebersihan, kering, bebas dari kotoran dan kontaminasi, mata jernih berbinar, bebas dari cacat, pusar menutup lengkap dan bersih, tidak ada sisa kuning telur pada area pusar.
Tubuh besar lengan berkuasa terhadap sentuhan, tanpa ada gejala stress menyerupai panting, tanggap dan tertarik pada kondisi lingkungan, respon terhadap suara, konfirmasi normal dari kaki, tidak ada merah pada kaki, tidak ada bengkak, tidak ada luka kulit, paruh normal, tidak lembek dan kuku kuat.
Untuk mendapat DOC kualitas baik perlu penanganan mulai dari telur selama di hatchery :
Grading Telur
Tujuan grading yakni untuk mendapat dan menginkubasi telur kualitas baik dengan beberapa cara.
Afkir dan buang telur yang tidak sesuai standar untuk di tetas. Telur tidak standar yakni kotor, retak, kecil, sangat besar atau double yolk, kerabang jelek.
Simpan telur secara hati-hati ke dalam setter tray atau tray transportasi dimana ujung yang tumpul berada di atas.
Hati-hatilah selama proses grading, selama awal produksi periksa berat dan seleksi hatching egg.
Simpan di ruang terpisah dimana temperature dan kelembaban dikontrol.
Jaga ruang penanganan telur dalam keadaan higienis dan nyaman.
Kontrol kutu di ruangan telur dengan cara memisah atau tolak telur kotor dan buggy dari hatchery.
Perhatikan juga berikut ini, kalau tidak paham abaikan saja
Fumigasi Telur
Tujuan fumigasi yakni menghilangkan atau mengurangi kontaminan yang melekat pada permukaan telur semoga tidak terjadi penetrasi kedalam telur baik jamur maupun bakteri. Fumigasi dilakukan harus sesuai dengan takaran yang dibutuhkan, tumpuan : single, double, dan seterusnya.
Penyimpanan Telur
Menyimpan dan koleksi telur semoga sesuai dengan kebutuhan mesin atau usul dengan menjaga kualitas telur tetas dengan kondisi ideal sesuai usang penyimpanan.
Mekanisme yang mengakibatkan turunnya hasil penyimpanan yaitu hingga hari ini masih belum jelas, umumnya diketahui bahwa tingginya albumen menurun dan pH albumen meningkat selama penyimpanan.
Umur induk
Dimana terdapat pilihan, telur dari induk muda harus disimpan dibanding yang tua.
Suhu penyimpanan
Setelah oviposisi, suhu dalam telur secara sedikit demi sedikit turun dibawah fisiological zero yaitu suhu minimum dimana embrio akan tumbuh kalau suhunya diatas fisiological zero.
Ketika telur di setting disimpan hingga 3 hari suhu harus 18-210 C. Dengan periode penyimpanan 4-7 hari, telur harus disimpan antara 15-180 C. Ketika penyimpanan hingga 7 hari suhu harus 10-120 C.
Turning telur
Penelitian telah mengungkap bahwa kuning telur sanggup memperbaiki hatchability sesudah penyimpanan preinkubasi. Metode ini hanya mempunyai kegunaan untuk penyimpanan yang lama, hasil terbaru (2002) memakai telur ross 308 mengindikasikan bahwa turning telur 4 kali perhari diharapkan untuk periode penyimpanan 7 hari.
Perlakuan preinkubasi
Penelitian telah mengindikasikan bahwa prewarming yang segera sebelum memulai inkubasi sanggup mengurangi turunnya hatchability sesudah penyimpanan. Selama periode prewarming ini komponen suhu bervariasi pada telur menjadi sejenis sebelum awal inkubasi.
Dalam penelitian ini, telur di hangatkan pada suhu 20-250 C untuk beberapa jam (5-16 jam) sebelum inkubasi. Bagaimanapun, dampaknya hanya akan tampak sesudah penyimpanan yang lama. (lebih dari 14 hari).
Posisi telur
Penyimpanan telur yang disimpan dengan posisi runcing. Dengan cara ini posisi sentral kuning telur terjaga selama penyimpanan. Posisi ini, embrio terlihat lebih terlindung dari kekurangan cairan tubuh dan adhesi dimana karenanya lebih baik dalam bertahan selama penyimpanan.
Perlakuan pre warming di farm
Pemanasan sederhana telur segera sesudah ovoposisi sebelum penyimpanan menerangkan mengurangi hilangnya hatchability yang disebabkan penyimpanan.
Ditulis oleh : Sandi Galih Purnama, S.Pt., Hatchery Manager. CV Intan Jaya Abadi, Sukabumi Jawa Barat.
0 Response to "9 Cara Menghasilkan Doc Ayam Broiler Kualitas Baik"