Latest News

Sap Diet Pre Dan Post Operasi - Ilmu Keperawatan

Pokok Bahasan                       : Diet Pasien Pre dan Post Operasi
Sub Pokok Bahasan                : 1.Pengertian Diet Pre danPost Operasi
2. Tujuan Diet
3. Macam-macam Jenis Makanan
4. Syarat Diet

Sasaran                                     : KeluargaPasien yang menjalani operasi diruang OK RSMH palembang
Hari / tanggal                          :  Selasa , 23 Oktober 2012

Waktu                                     :  09.00 WIB
Tempat                                    :Ruang Tunggu OK RSMHPalembang

I.     Tujuan Umum :
Tujuan umum diadakannya penyuluhanini yaitu biar keluarga pasien bisa mengerti dan memahami konsep diet pasienpre dan post operasi.
II.  Tujuan Khusus :
1. Peserta bisa mengerti dan memahami pengertian diet pre dan post operasi
2. Peserta bisa mengerti dan memahami tujuan diet
3. Peserta bisa mengerti dan memahami macam-macam jenis makanan
4. Peserta bisa mengerti dan memahami syarat diet
III.   Materi
Terlampir
IV.  Metode
Kegiatan ini memakai metode ceramah dan tanya jawab.
V. Media / alat
1. Leaflet
2.Fliptchart
VI. Pengorganisasian
Penanggung jawab            : Efroliza , S.Kep , Ns
Moderator                         : Mita Frandsisca
Penyaji                              : Muhammad Daryadi
Notulen                             : Febtarina
Dokumentasi                     :Siti Aisyah
Fasilitator                          :Ismi Noviyanti

VII. Kegiatan Penyuluhan
No
Kegiatan
Penyuluhan
Peserta
Waktu
Media
1
Pembukaan
-          mengucapkan salam
-          memperkenalkan diri
-          menjelaskan tujuan
-          menjawab salam
-          mendengarkan dan memperhatikan

5 menit

2
Isi
-    Menjelaskan pengertian diet pre dan post operasi
-    Menjelaskan tujuan diet
-    Menjelaskan macam-macam jenis makanan
-    Menjelaskan syarat diet
Mendengarkan dan memperhatikan



15 menit
­Leaflet
flipchat
3
Penutupan
-          Mengevaluasi perasaan penerima setelah penyuluhan
-          mengajukan beberapa pertanyaan
-          mengungkapkan perasaan setalah penyuluhan
-          bertanya perihal materi penyuluhan yang belum paham
10 menit


VIII. Evaluasi hasil
1.      Jelaskan pengertian diet pre dan post operasi
2.     Jelaskan tujuan diet
3.     Jelaskan macam-macam jenis makanan
4.      Jelaskan syarat diet

X. Sumber
http://cakmoki86.wordpress.com/2007/08/11/makan-bergizi-pasca-operasi




















Lampiran Materi
DIET PADA PASIENPRE OPERASI
&
POST OPERASI

A.  Mengenal Jenis Makanan

1.   Diet Makanan Biasa
Makananbiasa sama dengan masakan sehari-hari yang beraneka ragam , bervariasi denganbentuk , tekstur dan aroma yang normal. Susunan masakan mengacu pada Pola MenuSeimbang dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasasehat. Makanan biasa diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidakmemerlukan masakan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus ,makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk yang gampang dicerna dan tidakmerangsang pada saluran cerna.
Tujuandiet masakan biasa yaitu menawarkan masakan sesuai kebutuhan gizi untukmencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

Syarat-syaratdiet masakan biasa adalah:
-      energi sesuai kebutuhan normalorang arif balig cukup akal sehat dalam keadaan istirahat;
-      protein 10-15% dari kebutuhanenergi total;
-      lemak 10-25% dari kebutuhanenergi total;
-      karbohidrat 60-75% darikebutuhan energi total;
-      cukup mineral , vitamin dan kayaserat;
-      makanan tidak merangsangsaluran cerna;
-      makanan sehari-hari beranekaragam dan bervariasi.
-      Makanan yang tidak dianjurkanuntuk diet masakan biasa yaitu masakan yang merangsang , menyerupai masakan yangberlemak tinggi , terlalu manis , terlalu berbumbu , dan minuman yang mengandungalkohol.

2.   Diet Makanan Lunak
Makanan lunak yaitu masakan yang mempunyai tekstur yang mudahdikunyah , ditelan , dan dicerna dibandingkan masakan biasa. Menurut keadaanpenyakit , masakan lunak sanggup diberikan eksklusif kepada pasien atau sebagaiperpindahan dari masakan saring ke masakan biasa.
Tujuan diet masakan lunak yaitu menawarkan masakan dalam bentuklunak yang gampang ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaanpenyakit.

Syarat-syarat diet masakan lunak yaitu sebagai berikut:
-         energi , protein , dan zat gizilain cukup;
-         makanan diberikan dalam bentukcincang atau lunak , sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien;
-         makanan diberikan dalam porsisedang , yaitu tiga kali makan lengkap dan dua kali selingan;
-         makanan gampang cerna , rendahserat , dan tidak mengandung bumbu yang tajam.

3.   Diet Makanan Saring
Makanansaring yaitu masakan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripadamakanan lunak , sehingga lebih gampang ditelan dan dicerna. Menurut keadaanpenyakit , masakan saring sanggup diberikan eksklusif kepada pasien atau merupakanperpindahan dari masakan cair kental ke masakan lunak.
Tujuandiet untuk masakan saring yaitu menawarkan masakan dalam bentuk semi padatsejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagaiproses penyesuaian terhadap bentuk masakan yang lebih padat.

Syarat-syaratdiet masakan saring adalah:
-      hanya diberikan untuk jangkawaktu singkat selama 1-3 hari , lantaran kurang memenuhi kebutuhan gizi terutamaenergi dan tiamin;
-      rendah serat , diberikan dalambentuk disaring atau diblender;
-      diberikan dalam porsi kecil dansering yaitu 6-8 kali sehari.
-      Makanan saring diberikan kepadapasien setelah mengalami operasi tertentu , pada benjol akut termasuk infeksisaluran cerna , serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan , atausebagai perpindahan dari masakan cair ke masakan lunak. Karena masakan inikurang serat dan vitamin C , maka sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek ,yaitu selama 1-3 hari saja.

4.   Diet Makanan Cair
Makanan cair yaitu masakan yang mempunyai konsistensi cair hinggakental.
Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami gangguanmengunyah , menelan , dan mencernakan masakan yang disebabkan oleh menurunnyakesadaran , suhu tinggi , rasa mual , muntah , pasca perdarahan saluran cerna ,serta pra dan pasca bedah. Makanan sanggup diberikan secara oral atau parental.
Menurut konsistensi masakan , masakan cair terdiri atas tiga jenis ,yaitu: masakan cair jernih , masakan cair penuh , dan masakan cair kental.Makanan cair jernih yaitu masakan yang disajikan dalam bentuk cairan jernihpada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang biladiletakkan dalam wadah bening. Jenis cairan yang diberikan tergantung padakeadaan penyakit atau jenis operasi yang dijalani.

Tujuan diet masakan cair jernih yaitu untuk:
memberikan masakan dalam bentuk cair , yang memenuhi kebutuhan cairantubuh yang gampang diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa , mencegahdehidrasi yang menghilangkan rasa haus.

Syarat diet masakan cair adalah:
-      makanan diberikan dalam bentukcair jernih;
-      bahan masakan hanya terdiridari sumber karbohidrat;
-      tidak merangsang saluran cernadan gampang diserap;
-      sangat rendah sisa;
-      diberikan hanya selama 1-2 hari;
-      porsi kecil dan diberikansering.
-      Makanan cair jernih diberikankepada pasien sebelum dan setelah operasi tertentu , keadaan mual , muntah dansebagai masakan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna. Bahan masakan yangboleh diberikan antara lain teh , sari buah , kaldu , air gula , serta cairan mudahcerna. Makanan sanggup ditambah dengan tambahan energi tinggi dan rendah sisa.
B.  Diet pre operasi
1.   Teoritis Diet pre operasi berdasarkan mahir dunia
London , Lebih dari 100 tahun protokol medis , pasien biasanya tidak diperbolehkanmakan setidaknya 12 jam sebelum menjalani operasi. Namun ada pendekatan baruyang mengubah kebiasaan tersebut , makan sebelum operasi justru dapatmempercepat masa pemulihan.
Dilansir dari Dailymail , Sabtu(2/10/2010) , pendekatan gres ini dipelopori di final tahun sembilan puluhanoleh mahir bedah Denmark , Profesor Henrik Kehlet.
Menurutnya , protokol medis usang tidak memperbolehkan pasien makan 12 jamsebelum operasi. Selain itu , bila pasien menjalani operasi perut , maka ia puntidak boleh makan hingga seminggu setelah operasi dan hanya boleh bergerak ditempat tidur selama berminggu-minggu.
Dengan demikian , tidak mengherankan bila pasiensering mengalami penurunan berat tubuh yang dramatis , khususnya bagi orang yanglemah dan usia lanjut. Bila dibiarkan menyerupai ini , pasca operasi pasien justrulebih lemah dan rentan terhadap benjol , sehingga akan memakan waktu laamauntuk pemulihan.
Bertentangan dengan tradisi konvensional , ProfKehlet justru merekomendasikan pasien untuk diberi masakan yang kayakarbohidrat menyerupai kentang dan pasta hingga 6 jam sebelum operasi , sertaminuman berenergi tinggi hingga 2 jam sebelum operasi.
Selain itu , setelah operasi pun pasien sebaiknyamakan sesegera mungkin. Pasien juga hendaknya bangkit dan banyak bergerak di hariberikutnya , bukan hanya beristirahat di kawasan tidur.
Bergerak juga merupakan hal yang penting. Tidakbergerak dan hanya tidur di kawasan tidur dalam waktu yang usang akanmeningkatkan risiko benjol sehingga sanggup memperpanjang penyakit ,”jelas Prof Kehlet.
Prof Kehlet juga mempertanyakan semua prosedurstandar dan menyingkirkan semua mekanisme bila tidak mendukung penyembuhan danpemulihan pasien.
Menurutnya , alasan utama untuk tidak memperbolehkanpasien makan sebelum operasi yaitu risiko kesulitan bernapas lantaran makanandari lambung masuk ke paru-paru. Tetapi risiko ini ternyata sangat minimal.
Pendekatan Prof Kehlet telah diikuti di Inggrissejak tahun 2002 , dipelopori oleh spesialis bedah kolorektal di YeovilDistrict Hospital dan St Mark’s Hospital.
Cara gres yang dinamakan Enhanced Recovery (ER) initelah rahasia merevolusi perawatan pra dan pasca operasi untuk pasien.
ER terang merupakan dongeng sukses , namun gres ada 72 rumah sakit diInggris memakai teknik ini ,” ujar Ian Jenkins , dokter bedah di St Mark’sHospital , London.

2.   Diet Pre operasi yang umum di Indonesia
Jika operasi Anda akan berada di kepingan dari sistem pencernaan Anda ,memiliki masakan dalam sistem Anda bisa mempersulit operasi dan menyebabkaninfeksi atau menimbulkan operasi dibatalkan.
Jika Anda mempunyai masakan atau cairan di perut Anda selama operasiAnda , Anda bisa muntah sementara di bawah anestesi.
Janganlah makan masakan berat selama 8 – 12 ja , dan makanlah saladatau sup unuk masakan terakhir sebelum operasi.

C.  Diet Post Operasi
1.   Pengertian diet post operasi
Diet pasca bedah atau post operasi yaitu makananyang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanansesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakitpenyerta.
Waktu ketidakmampuan pasien setelah operasi ataupembedahan sanggup diperpendek melalui kontribusi zat gizi yang cukup. Hal yangjuga harus diperhatikan dalam kontribusi diet pasca operasi untuk mencapai hasilyang optimal yaitu mengenai aksara individu pasien.


2.   Apa tujuan diet post operasi
Pengaruhoperasi terhadap metabolism pasca-operasi tergantung berat ringannya operasi ,keadaan gizi pasien pasca-operasi , dan imbas operasi terhadap kemampuanpasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelahoperasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapatberlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresikalsium terjadi setelah operasi besar , stress berat kerangka tubuh , atau setelah lamatidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi , sedangkanluka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein , zat besi , dan vitamin C.Cairan yang hilang perlu diganti.
Tujuandiet pascabedah yaitu untuk mengupayakan biar status gizi pasien segerakembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahantubuh pasien , dengan cara sebagai berikut:
1.   Memberikan kebutuhan dasar(cairan , energi , protein)
2.   Menggantikan kehilanganprotein , glikogen , zat besi , dan zat gizi lain
3.   Memperbaiki ketidakseimbanganelektrolit dan cairan

3.   Syarat Diet
Diet yangdisarankan yaitu :
1.   Mengandung cukup energi ,protein , lemak , dan zat-zat gizi
2.   Bentuk masakan disesuaikandengan kemampuan penderita
3.   Menghindari masakan yangmerangsang (pedas , asam , dll)
4.   Suhu masakan lebih baik bersuhudingin
5.   Pembagian porsi masakan seharidiberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita.
6.   Syarat diet pasca-operasiadalah menawarkan masakan secara sedikit demi sedikit mulai dari bentuk cair , saring ,lunak , dan biasa. Pemberian masakan dari tahap ke tahap tergantung pada macampembedahan dan keadaan pasien

4.   Jenis Diet dan Pemberian
a.    Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet inidiberikan kepada semua pasien pascabedah :
-      Pasca-bedah kecil : setelahsadar dan rasa mual hilang
-       Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta adatanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan:
Selama 6 jam setelah operasi ,makanan yang diberikan berupa air putih , teh manis , atau cairan lain sepertipada masakan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin ,karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan masakan parenteralsesuai kebutuhan.

b.    Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar salurancerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I.
Cara Memberikan Makanan:
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental , berupa kaldu jernih ,sirup , sari buah , sup , susu , dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selamapasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisipasien. Selain itu sanggup diberikan masakan parenteral bila diperlukan. DPB IIdiberikan untuk waktu sesingkat mungkin lantaran zat gizinya kurang. Makanan yangtidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II yaitu air jeruk dan minumanyang mengandung karbondioksida.

c.    Diet Pascabedah III (DPB III)
DPB III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atausebagai perpindahan dari DPB II. Makanan yang diberikan berupa masakan saringditambah susu dan biskuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari.Selain sanggup diberikan Makanan Parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidakdianjurkan untuk DPB III yaitu masakan dengan bumbu tajam dan minuman yangmengandung karbondioksida.

d.   Diet pasca bedah IV
Berupa nasi Tim dan lauk Tinggi Kalori Tinggi Protein. Makanantinggi kalori dan tinggi protein Berupa masakan seimbang.
Makanan yang dihindari :
Disesuaikan dengan kondisi klien”
Misalnya :
-      Darah tinggi mengurangi konsumsigaram dan kolesterol
-      Kencing manis mengurangikonsumsi gula
-      Orang yang alergi terhadapmakanan tertentu menyerupai telur , ikan asin , kacang harus dihindari



Silahkan submit email anda untuk mendapat update artikel terbaru dari Ilmu Keperawatan:

0 Response to "Sap Diet Pre Dan Post Operasi - Ilmu Keperawatan"

Total Pageviews