Pokok Bahasan :ISPA
Sub Pokok Bahasan :1. Pengertian ISPA
2. Tanda dangejala ISPA
3.Tata cara perawatan mengatasi ISPA
Sasaran :Warga Dusun III dan IVDesa Talang Aur
Hari / tanggal : Jumat/ 15 juni 2012
Waktu : 15.10 WIB
Tempat : Masjid Nurul Iman Desa Talang Aur
I. TujuanUmum :
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan seluruh peserta sanggup mengenai hal-halyang berkaitan dengan ISPA
II. TujuanKhusus :
1) Peserta sanggup mengetahui dan memahami pengertian ISPA
2) Peserta sanggup mengetahui dan memahami penyebab ISPA
3) Peserta sanggup memahami dan mengetahui tanda dan gejalaISPA
4) Peserta dapatmemahami dan mengetahui penatalaksanaan ISPA
5) Peserta dapatmemahami dan mengetahui cara perawatan ISPA
6) Peserta dapatmemahami dan mengetahui cara mencegah ISPA
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
Kegiatan inimenggunakan metode diskusi dan tanya jawab.
V. Media / alat
1. Leaflet
2.Fliptchart
3. Microphone
VI. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Apriyani , S.Kep , Ns
Moderator : Mujianto
Penyaji : Siti Aisyah
Notulen : Sarah Okrenediah
Dokumentasi : Vebbi Aksal
Fasilitator : Muhammad Daryadi
Reska
Risa Nur Maulia
Rully Sasmita P
Sari Fitriasih
Siska Mitalia
VII. Kegiatan Penyuluhan
No | Kegiatan | Penyuluhan | Peserta | Waktu | Media |
1 | Pembukaan | - mengucapkan salam - memperkenalkan diri - mengingatkan kontrak - menjelaskan tujuan | - menjawab salam - mendengarkan - memperhatikan - mendengarkan | 5 menit | |
2 | Isi | - menjelaskan pengertian ISPA - menjelaskan tanda dan tanda-tanda ISPA - menjelaskan cara perawatan ISPA - menjelaskan cara pengobatan tradisional ISPA - memberikan ksempatan kepada audien untuk bertanya. | - memperhatikan - memperhatikan - memperhatikan | 15 menit | Leaflet flipchat |
3 | Penutupan | - mengevaluasi perasaan penerima sesudah penyuluhan - mengajukan beberapa pertanyaan | - mengungkapkan perasaan setalah penyuluhan - bertanya perihal materi penyuluhan yang belum paham | 10 menit | |
VIII. Evaluasi hasil
1. Sebutkan pengertian ISPA
2. Jelaskan tanda dangejala ISPA
3. Sebutkan penyebab ISPA
4. Jelaskan cara perawatan ISPA
5. Jelaskan cara penatalaksanaan ISPA
6. Sebutkan cara mencegah ISPA
X. Sumber
DepKes RI.Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan PenyakitInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 1992.
Doenges , Marlyn E. Rencana Asuhan Keperawatan: aliran untuk perencanaan dan pendokumentasianperawatan pasien
Gordon ,et.al ,2001 ,Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002 ,Philadelpia ,USA
NaningR ,2002 ,Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Handout kuliah Ilmu Kesehatan Anak)PSIK FK UGM tidak dipublikasikan.
Suriadi ,YulianiR ,2001 ,Asuhan Keperawatan pada Anak ,CV sagung Seto ,Jakart
Lampiran Materi
Lampiran Leaflet
TINJAUAN TEORI
- PENGERTIAN
InfeksiSaluran Pernapasan Akut yaitu bisul akut yang terjadi pada susukan napastermasuk adneksanya. Akut yaitu berlangsung hingga 14 hari , Adneksa yaitusinus , rongga indera pendengaran dan pleura.
Infeksi SaluranPernapasan Akut (ISPA) merupakan bisul susukan pernapasan yangberlangsung hingga 14 hari. Saluran pernapasan meliputi organ mulai dari hidungsampai gelembung paru , beserta organ-organ disekitarnya ibarat : sinus , ruangtelinga tengah dan selaput paru.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meliputi susukan pernapasan bagianatas dan susukan pernapasan serpihan bawah. Sebagian besar dari bisul saluranpernapasan bersifat ringan , contohnya batuk pilek dan tidak memerlukanpengobatan dengan antibiotik. Namun demikian jangan dianggap enteng , bilainfeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik sanggup menyebabkan anakmenderita pneumoni yang sanggup berujung pada kematian.
Menurut Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA , penyakit ISPA dibagimenjadi dua golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia.
Pneumonia dibedakan atas derajat beratnya penyakit yaitupneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek sepertirinitis , faringitis , tonsilitis dan penyakit jalan napas serpihan atas lainnyadigolongkan sebagai bukan pneumonia.
- KLASIFIKASI
Secara anatomis yang termasukInfeksi susukan pernapasan akut :
1. ISPA atas : Rinitis ,faringitis ,Otitis
2. ISPAbawah : Laringitis ,bronchitis ,bronkhiolitis ,pneumonia.
- ETIOLOGI
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau kumangolonganA streptococus , stapilococus , haemophylus influenzae , clamydiatrachomatis , mycoplasma , dan pneumokokus yang menyerang dan menginflamasisaluran pernafasan (hidung , pharing , laring) dan mempunyai manifestasi klinisseperti demam , meningismus , anorexia , vomiting , diare , abdominal pain , sumbatanpada jalan nafas , batuk , dan bunyi nafas wheezing , stridor , crackless , dantidak terdapatnya bunyi pernafasan.
Penyebab dari penyakit ini adalahinfeksi agent/ kuman. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turutmempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus , ukuran dari susukan pernafasan ,daya tahan tubuh anak tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca (Whaley andWong; 1991; 1419).
Agen bisul yaitu virus atau bakteri yang merupakan penyebab dariterjadinya bisul susukan pernafasan. Ada beberapa jenis bakteri yang merupakanpenyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus , staphylococus ,haemophylus influenzae ,b clamydiatrachomatis , mycoplasma dan pneumokokus.
Ukuran dari lebar penampang dari susukan pernafasan turut berpengaruhdidalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempitmaka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalannafas.
Kondisi klinis secara umum turut besar lengan berkuasa dalam proses terjadinyainfeksi antara lain malnutrisi , anemia , kelelahan. Keadaan yang terjadi secaralangsung mempengaruhi susukan pernafasan yaitu alergi , asthma serta kongestiparu.
Infeksi susukan pernafasan biasanya terjadi pada dikala terjadi perubahan trend ,tetapi juga biasa terjadi pada trend hambar (Whaley and Wong; 1991; 1420).
Infeksi susukan pernafasan biasanya terjadi pada dikala terjadi perubahan trend ,tetapi juga biasa terjadi pada trend hambar (Whaley and Wong; 1991; 1420).
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas serpihan atas ini ialahvirus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kumanStreptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati denganantibiotik penisilin , semua radang indera pendengaran akut harus mendapat antibiotic.
ISPA sanggup ditularkan melalui air ludah , darah , bersin , udara pernapasanyang mengandung bakteri yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Pada umumnya suatu penyakit susukan pernapasan dimulai dengankeluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkingejala-gejala menjadi lebih berat dan kalau semakin berat sanggup jatuh dalamkeadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalanpernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit , meskipun demikianmortalitas masih tinggi , maka perlu diusahakan supaya yang ringan tidak menjadilebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat supaya tidakjatuh dalam kegagalan pernapasan.
Tanda-tanda ancaman sanggup dilihat menurut tanda-tanda klinis dantanda-tanda laboratoris.
Tanda-tanda ancaman sanggup dilihat menurut tanda-tanda klinis dantanda-tanda laboratoris.
· Tanda – TandaKlinis ISPA
1. Padasistem respiratorik adalah: tachypnea , napas tak teratur (apnea) , retraksidinding thorak , napas cuping hidung , cyanosis , bunyi napas lemah atau hilang ,grunting expiratoir dan wheezing.
2. Pada sistem cardial adalah: tachycardia ,bradycardiam , hypertensi , hypotensi dan cardiac arrest.
3. Padasistem cerebral yaitu : gelisah , gampang terangsang , sakit kepala , resah , papilbendung , kejang dan coma.
4. Padahal umum yaitu : letih dan berkeringat banyak.
· Tanda- Tanda Laboratoris ISPA
1. Hypoxemia ,
2. Hypercapnia dan
3. Acydosis (metabolik dan ataurespiratorik)
Tanda-tanda ancaman padaanak golongan umur 2 bulan hingga 5 tahun adalah: tidak bisa minum , kejang ,kesadaran menurun , stridor dan gizi jelek , sedangkan tanda ancaman pada anakgolongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnyamenurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya) , kejang ,kesadaran menurun , stridor ,Wheezing.
- FAKTOR RESIKO
Faktor diri(host) : Umur , jenis kelamin , status gizi , kelainan congenital , imunologis , BBLRdan premature.
Faktorlingkungan : Kualitas perawatan orang renta , asap rokok , keterpaparan terhadap bisul , social ekonomi ,cuaca dan polusi udara.
- PATOFISIOLOGI
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
1. Tahapprepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum memperlihatkan reaksi apa-apa.
2. Tahapinkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemahapalagi kalau keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
3. Tahapdini penyakit : dimulai dari munculnya tanda-tanda penyakit ,timbul tanda-tanda demam danbatuk. Tahap lanjut penyaklit ,dibagi menjadi empat yaitu sanggup sembuhsempurna ,sembuh dengan atelektasis ,menjadi kronos dan meninggal akibatpneumonia.
- PENATALAKSANAAN ISPA
Penemuan dinipenderita pneumonia dengan penatalaksanaan masalah yang benar merupakanstrategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan aktivitas (turunnya selesai hidup karenapneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang tepatpada pengobatan penyakit ISPA).
Pedoman penatalaksanaan masalah ISPA akan memperlihatkan petunjuk standarpengobatan penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotikuntuk kasus-kasus batuk pilek biasa , serta mengurangi penggunaan obat batukyang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan masalah meliputi pula petunjuktentang pertolongan makanan dan minuman sebagai serpihan dari tindakan penunjangyang penting bagi pederita ISPA.
Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakansebagai berikut :
- Upaya pencegahan
Pencegahan dapatdilakukan dengan :
1. Menjaga keadaan gizi supaya tetap baik.
2. Immunisasi.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
4. Mencegah anak bekerjasama dengan penderita ISPA.
- Pengobatan dan perawatan
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
1. Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
2. Meningkatkan makanan bergizi
3. Bila demam beri kompres dan banyak minum
4. Bila hidung tersumbat lantaran pilek bersihkan lubanghidung dengan sapu tangan yang bersih
5. Bila tubuh seseorang demam gunakan pakaian yang cukuptipis tidak terlalu ketat.
6. Bila terjangkit pada anak tetap berikan makanan dan ASIbila anak tersebut masih menetek.
Pengobatan antaralain :
1. Mengatasi panas (demam) dengan memperlihatkan parasetamolatau dengan kompres , bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk.Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya ,tablet dibagi sesuai dengan dosisnya , kemudian digerus dan diminumkan.Memberikan kompres , dengan memakai kain higienis , celupkan pada air (tidakperlu air es).
2. Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang kondusif yaitu ramuantradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI.Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit InfeksiSaluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 1992.
Doenges , Marlyn E. Rencana Asuhan Keperawatan: aliran untuk perencanaan dan pendokumentasianperawatan pasien
Gordon ,et.al ,2001 ,NursingDiagnoses : definition & Classification 2001-2002 ,Philadelpia ,USA
Naning R ,2002 ,Infeksi SaluranPernapasan Akut (Handout kuliah Ilmu Kesehatan Anak) PSIK FK UGM tidakdipublikasikan.
Suriadi ,Yuliani R ,2001 ,AsuhanKeperawatan pada Anak ,CV sagung Seto ,Jakarta
0 Response to "Sap Ispa - Ilmu Keperawatan"