Latest News

Askep Jiwa Halusinasi - Ilmu Keperawatan

A.  Masalah Utama
PPS: Halusinasi

B.  Proses Terjadinya Masalah
1.     Pengertian
-    Individumenginterpretasikan stressor yang tidak ada pada lingkungan (Depkes RI , 2000)
-    Suatukeadaan dimana seseorang mengalami perubahan pada contoh stimulus yang mendekatdisertai dengan suatu pengurangan berlebih-lebiha atau kelainan beresponterhadap stimulis (Towsend , 1998).
2.     Teoriyang menjelaskan halusinasi (Start dan sundeen , 1995)
-    Teoribiokimia

Terjadi sebagairespon metabolism terhadap stress yang menjadikan terlepasnya zathalusinogenik neurotik
-    Teoripsikoanalisis
Merupakan responpertahanan ego untuk melawan rangsangan dari luar yang mengancam dan ditekanuntuk muncul dalam alam bawah sadar
3.     Jenisdan cirri halusinasi
Jenis hausinasi
Data objektif
Data subjektif
Halusinasi dengar
-     Bicara atau tertawa sendiri
-     Marah-marah tanpa sebab
-     Mendekatkan indera pendengaran kearah tertentu
-     Menutup telinga
-     Mendengar suara-suara atau kegaduhan
-     Mendengar suarau yang mengajak bercakap-cakap
-     Mendengar bunyi menyuruh melaksanakan sesuatu yang berbahaya
Halusinasi penglihatan
-    Menunjuk-nunjuk kearah tertentu
-    Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
Melihat bayangan , snar , bentuk geometris , kartun , melihat hantu , atau monster
Halusinasi penciuman
-    Mengencus-endus ibarat sedang membaui bau-bauan tertentu
-    Menutup hidung
Membaui bau-bauan ibarat amis darah , urin , feses dan terkadang bau-bau tersebut menyenangkan bagi klien
Halusinasi pengecapan
-    Sering meludah
-    Muntah
Merasakan rasa ibarat darah , urin atau feses
Halusinasi perabaan
Mengaruk garuk permukaan kulit
-     Mengatakan ada serangga dipermukaan kulit
-     Merasa ibarat tersengat listrik
Halusinasi kinestetik
Memegang kakinya yang dianggapnya bergerak sendiri
Mengatakan badannya melayang diudara
Halusinasi viseral
Memegang badannya yang dianggapnya berubah bentuk dan tidak norma ibarat biasanya
Mengatakan perutnya menjadi mengecil sesudah minum soft drink

4.     Factorpredisposisi
-    Factorperkembangan
Seperti kiprah perkembanganmengalami gangguan atau terhambat sanggup mengakibatkan stress dan kecemasan
-    Factorsosiokultural
Beberapa factordimasyarakat sanggup mengakibatkan orang disingkirkan sehingga orang tersebutmerasa kesepian dilingkungan yang membesarkannya
-    Factorbiokimia
Terlepasnya zatyang bersifat halusinogenik neurokimia dalam tubuh akhir stres
-    Factorpsikologis
Hubunganinterpersonal yang tidak serasi serta adanya kiprah ganda yang bertentangandalam masyarakat
-    Factorgenetic
Factor keturunandalam keluarga memperlihatkan kekerabatan yang signifikan kuat pada penyakitini
5.     Factorpresipitasi
Adanya rangsangadari lingkungan , ibarat partisipasi klien dalam kelompok , terlalu usang tidakdiajak berkomunikasi , objek yang ada pada lingkungan , dan juga suasana sepia tauterisolasi. Hal ini sanggup meningkatkan stress dan kecemasan yang bisamenyebabkan tubuh mengeluarka zat halusinogenik.
6.     Sumberkoping
Individu dapatmengatasi stress dan ansietas dengan sumber koping yang ada dilingkungannyabaik dari keluarga maupun masyarakat sekitarnya
7.     Mekanismekoping
Upaya yangdiarahkan pada pengendalian stress termasuk upaya penyelesaiaan problem secaralangsung dan prosedur pertahanan lain yang dipakai untuk melindungi diri
8.     Tahapanhalusinasi
1.     TahapI (non-psikotik)
Pada tahap inihalusinasi bisa memperlihatkan rasa nyaman pada klien , tingkat orientasi sedang.Umumnya pada tahap ini halusinasi merupakan hal-hal yang menyenangkan.
Karakteristik:
-    Mengalamikecemasan , kesepian , rasa bersalah dan ketakutan
-    Mencobaberfokus padanpikiran yang sanggup menghilangkan kecemasan
-    Pikirandan pengalaman sensorik masih ada dalam control kesadaran
Perilaku yang muncul:
-    Tersenyumatau tertawa sendiri
-    Menggerakkanbibir tanpa suara
-    Pergerakanmata yang cepat
-    Responverbal lambat , membisu dan berkonsentrasi
2.     TahapII (non-psikopatik)
Pada tahap inibiasanya klien menyalahkan dan mengalami tingkat kecemaasan berat. Secara umumhalusinasi yang ada sanggup mengakibatkan antipati.
Karakteristik:
-       Pengalamansensori menyeramkan atau merasa dilecehkan oleh pengalaman tersebut
-       Mulaimerasa kehilangan control
-       Menarikdiri dari orang lain
Perilaku yangmuncul:
-       Terjadipeningkatan denyut jantung , pernapasan , dan tekanan darah
-       Perhatianterhadap lingkungan menurun
-       Konsentrasiterhadap pengalaman sensoripun menurun
-       Kehilangankemampuan dalam membedakan antara halusinasi dan realita
3.     TahapIII (psikotik)
Klien biasanyatidak sanggup mengontrol dirinya sendiri , tingkaat kecemasan berat , danhalusinasi tidak sanggup ditolak lagi.
Karakteristik:
-       Klienmenyerah dan mendapatkan pengalaman sensorinya
-       Isihalusinasi menjadi atraktif
-       Klienmenjadi kesepian jika pengalaman sensori berakhir
Perilaku yangmuncul:
-       Klienmenuruti perintah halusinasi
-       Sulitberhubungan dengan orang lain
-       Perhatianterhadap lingkungan sedikit atau sesaat
-       Tidakmampu mengikuti perintah yang nyata
-       Klientampak tremor dan berkeringat
4.     TahapIV (psikotik)
Klien sudahsangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya terlihat panic.
Perilaku yangmuncul:
-       Resikotinggi mencederai
-       Agitasi
-       Tidakmampu merespon rangsangan yang ada

C.  Pohon Masalah

Coreproblem
 
Effect
 
Resiko tinggiperilaku kekerasan

PPS: Halusinasi
 
 


I
Causa
 
 



Isolasisosial


Harga diri rendah kronis

D.  Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1.     Resikotinggi sikap kekerasan
2.     PPS:Halusinasi
3.     Isolasisosial
4.     Hargadiri rendah kronis

E.  DataYang Perlu Dikaji
Masalah keperawatan
Data yang perlu dikaji
PPS: Hausinasi
Subjektif
-     Klien menyampaikan mendengar sesuatu
-     Klien menyampaikan melihat bayangan putih
-     Klien menyampaikan dirinya ibarat disengat listrik
-     Klien menyampaikan mencium bau-bauan yang tidak sedap
-     Klien menyampaikan kepalanya melayang diudara
-     Klien menyampaikan merasa ada yang berbeda dengan dirinya

Objektif
-     Klien terlihat berbicara atau tertawa sendiri ketika dikaji
-     Bersikap ibarat mendengarken sesuatu
-     Berhenti berbicara dtengah-tengah kaimat untuk mendengarkan sesuatu
-     Disorientasi
-     Konsentrasi rendah
-     Pikiran cepat berubah-ubah
-     Kekacauan alur pikiran


F.  DiagnosisKeperawatan
Perubahanpersepsi sensori: Hausinasi

G.  Rencana Tindakan Keperawatan
1.     Tindakankeperawatan untuk klien
Tujuan:
-       Klienmengenali halusinasi yang dialaminya
-       Kliendapat mengontrol halusinasinya
-       Klienmengikuti acara pegobatan secara optima
Tindakan keperawatan
-       Membantuklien mengenal halusinasi
-       Melatihmengontrol halusinasi dengan 4 cara ( menghardik , bercakap-cakap dengan oranglain , melaksanakan acara terencana dan minum obat teratur)
2.     Tindakankeperawatan untuk keluarga
Tujuan:
-       Keluargadapat merawat klien dirumah dan menjadi system pendukung yang efektif untukkkien
Tindakankeperawatan:
-       Memberikanpendidikan kesehatan kepada keluarga:
·        Masalahklien dan pentingnya kiprah kelaurga
·        Melatihkeluarga untuk merawat klien

·        Melatihkeluarga untuk merawat klien langsung

Silahkan submit email anda untuk mendapatkan update artikel terbaru dari Ilmu Keperawatan:

0 Response to "Askep Jiwa Halusinasi - Ilmu Keperawatan"

Total Pageviews