Tekanan darah merupakan daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup ibarat pada bab dalam dinding jantung dan pembuluh darah.
Tekanan darah berasal dari agresi pompaan jantung pada dikala memompakan darah ke seluruh badan yang menunjukkan dorongan darah untuk melewati pembuluh-pembuluh darah. Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup alasannya ialah ada perbedaan tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
Tekanan ventrikel kiri berubah dari setinggi 120 mmHg dikala systole dan hingga serendah 0 mmHg pada dikala diastole.
Tekanan aorta berubah dari setinggi 120 mmHg dikala systole hingga turun serendah 80 mmHg pada dikala diastole. Tekanan diastole tetap dipertahankan dalam arteri alasannya ialah adanya imbas lontar balik dari dinding lentur aorta. Rata-rata tekanan aorta ialah 100 mmHg.
Perubahan tekanan sirkulasi sistemik terjadi pada dikala darah mengalir dari aorta (dengan tekanan 100mmHg) menuju arteri (dengan perubahan tekanan dari 100 ke 40 mmhg) ke arteriol (dengan tekanan 25 mmHg diujung arteri hingga 10 mmHg di ujung vena) masuk ke vena (dengan perubahan tekanan dari 10 mmHg ke 5 mmHg) selanjutnya menuju vena kava superior dan inferior (dengan tekanan 2 mmHg) dan hingga ke atrium kanan (dengan tekanan 0 mmHg).
Factor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
Curah jantung
Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung. Hal ini ditentukan menurut isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).
Tekanan perifer terhadap pemikiran darah
Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan didalam pembuluh. Tahapan perifer mempunyai beberapa factor penentu , diantaranya adalah:
- Viskositas darah. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma , maka semakin besar tahanan terhadap pemikiran darah. Peningkatan hematocrit menjadikan peningkatan viskositas. Pada anemia , kandungan hematocrit dan viskositas darah berkurang.
- Panjang pembuluh darah. Semakin panjang pembuluh darah , maka akan semakin besar pula tahanan terhadap pemikiran darah.
- Radius pembuluh darah. Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh darah hingga pangkat keempatnya. Jika radius pembuluh darah digandakan ibarat yang terjadi pada vasodilatasi , maka pemikiran darah akan meningkat enambelas kali lipat dan tekanan darah akan menurun. Jika radius pembuluh darah dibagi dua , ibarat yang terjadi pada vasokonstriksi , maka tahanan terhadap pemikiran akan meningkat enam belas kali lipat dan tekanan darah akan naik.
- Karena panjang pembuluh darah dan viskositas darah secara normal konstan , maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah.
Pengaturan tekanan darah
Ada beberapa hal yang sanggup mengendalikan dan mengatur tekanan darah diantaranya ialah pengaturan system saraf sentra dan pengaturan kimia dan hormonal.
Pengaturan saraf
Pengaturan tekanan darah oleh system saraf diatur di sentra vasomotorik pada medulla otak dan mengatur tekanan darah dan pada sentra kardioakseletator serta kardioinhibitor mengatur curah jantung.
Pusat vasomotorik
Tonus vasomotorikmerupakan stimulasi tingkat rendah yang terus menerus pada serabut otot polos dinding pembuluh darah. Tonus ini mempertahankan tekanan darah melalui vasokonstriksi pembuluh darah.
Pertahanan tonus vasomotorik ini dilangsungkan melalui impuls dari serabut saraf vasomotorik yang merupakan serabut eferen saraf simpatis pada system saraf otonom
Vasodilatasi biasanya terjadi alasannya ialah pengurangan impuls vasokonstriktor. Pengecualian hanya terjadi pada pembuluh darah di jantung dan otak.
- Pembuluh darah di jantung dan otak mempunyai reseptor beta andregenik yangd apat merespon epinefrin yang bersirkulasi dan yang dilepas oleh medulla adrenal.
- Mekanisme ini memastikan suplai darah yang cukup untuk organ-organ vital selama situasi menegangkan yang menginduksi stimulasi saraf simpatis dan vasokonstriksi di suatu daerah pada tubuh.
- Stimulasi para simpatis menjadikan vasodilatasi pembuluh hanya dibeberapa daerah ibarat pada jaringa erektil genitalia dan kelenjar saliva tertentu.
Pusat akseletator dan inhibitor jantung serta baroreseptor aorta dan karotis , ibarat yang sudah dijelaskan sebelumnya sanggup mengatur tekanan darah melalui system saraf otonom.
Pengaturan kimia dan hormonal
Ada beberapa sejumlah zat kimia yang secara pribadi atau tidak pribadi sanggup mempengaruhi tekanan darah. Zat-zat tersebut meliputi:
Hormone medulla adrenal. Hormone medulla adrenal ibarat norepinefrin termasuk vasokonstriktor ibarat yang sudah dijelaskan sebelumnya sanggup berperan sebagai vasokonstriktor atau malah sebagai vasodilator. Hal ini bergantung pada jenis reseptor otot polos pada pembuluh darah organ.
Hormone antidiuretic. Hormone antidiuretic atau vasopresin dan oksitosin yang disekresi dari kelenjar hipofisis posterior termasuk vasokonstriktor sanggup mempengaruhi tekanan darah.
Angistensin. Angiostensi merupakan homogen peptide darah yang dalambentuk aktifnya termasuk salah satu vasokonstriktor kuat.
Amina dan peptide. Berbagai amina dan peptida ibarat histamine , glucagon , kolesistokinin , sekretin dan bradikinin yang diproduksi sejumlah jaringan badan juga termasuk zat kimia vaso aktif sanggup mempengaruhi tekanan darah.
Prostaglandin. Hormone ibarat prostaglandin merupakan agens hormone yang diproduksi secara local dan bisa bertindak sebagai vasodilator atau vasokonstriktor.
Baca juga pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolic
0 Response to "Tekanan Darah Insan - Ilmu Keperawatan"