Latest News

Kontrasepsi - Ilmu Keperawatan

Kontrasepsi merupakan praktik pencegahan fertilisasi , yaitu kemampuan untuk menghasilkan atau memproduksi anak. Semua metode kontrasepsi utama yaitu teknik untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap metode mempunyai perbedaan yang besar dalam keamanan dan keefektifannya serta mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kontrasepsi

Ada beberapa jenis kontrasepsi , berikut yaitu kenis-jenis kontrasepsi.

Kontasepsi hormonal

Kontasepsi oral (pil pengendali kelahiran) yaitu adonan estrogen sintesis dan progesteron sintesis yang dikonsumsi wanita selama 21 hari siklus menstruasi. Pil pengendali kelahiran menghalangi ovulasi , mungkin dengan menekan LH.

Efek sekunder pil yaitu perubahan transpor tuba dan perubahan endometrial yang menghalangi implantasi. Pil berdosis rendah bekerja melalui imbas sekunder ini tanpa harus menghalangi ovulasi.

Norplant adalah implan progesteron sintesis subdermal yang memperlihatkan kontasepsi selama lima tahun.

Depoprovera adalah kontrasepsi yang sanggup diinjeksikan. Injeksi tunggal progesteron sintesis 150 mg memperlihatkan kontasepsi selama tiga bulan. Norplant dan depoprovera menyebabkan imbas samping menyerupai perdarahan iregular , berat tubuh turun , sakit kepala , atau mual.

Intrauterine device (IUD)

IUD dimasukkan kedalam rongga uterus. Mekanisme jelasnya dalam mencegah kehamilan tidak diketahui; alat ini dipercaya bisa menganggu implantasi ovum yang telah dibuahi dengan cara mengubah lingkungan uterus. Di Amerika Serikat , sebagian besar IUD telah dikeluarkan dari pasaran sebab imbas sampingnya merugikan.

Tubektomi

Tubektomi atau Sterilisasi bedah pada wanita yaitu ligasi tubal-pemotongan , kauterisasi , atau pengikatan tuba uterin. Pada laki-laki , prosedurnya disebut vasektomi-pemotongan , kauterisasi , atau pengikatan duktus vas deferen.

Kontasepsi barier

Kontrasepsi barrier menghalangi sperma menyatu dengan oosit.

Barier fisik secara mekanisme mengobstruksi fatwa sperma melalui serviks.
  • Diafragma vagina atau topi diafragma yang menutupi serviks. Salah satu alat ini harus digunakan bersamaan dengan spermisida.
  • Kondom melapisi penis pada dikala ereksi untuk menangkap semen yang terejakulasi dan mencegahnya memasuki vagina. Kondom juga sanggup mencegah penyebaran penyakit menular seksual.

Barier kimia menyerupai Foam (busa) , jeli , krim , supositori , dan spons vagina mmgandung spermisida yang secara kimia sanggup mneghancurkan sperma dalam vagina.

Metode irama

Metode irama kontrasepsi didasarkan pada ketiadaan sementara senggama selama masa subur siklus menstruasi. Jika metode irama dkombinasikan dengan metode pengenalan ovulasi , menyerupai perubahan suhu tubuh atau mukus serviks , maka teknik ini disebut keluarga berencana alami atau metode sympto-thermal.

Interupsi koitus

Interupsi koitus adalah penarikan penis dari vagina sebelum ejakulasi. Untuk sebagian besar pasangan , metode ini kurang efektif dibandingkan metode lain.

Cara ini untuk mengendalikan fertilitas yaitu melalui uji klinis. Uji klinis mencakup kontrasepsi hormonal untuk pria. Cincin intravagina pelepas hormon , dan metode imunologis menyerupai vaksin antifertilitas.

Baca juga artikel selanjutnya tentang Kehamilan

Silahkan submit email anda untuk mendapat update artikel terbaru dari Ilmu Keperawatan:

0 Response to "Kontrasepsi - Ilmu Keperawatan"

Total Pageviews