Latest News

Perkembangan Prenatal Masa Kehamilan - Ilmu Keperawatan

Perkembangan janin dari masa pembuahan hingga lahir mempunyai tahap-tahapan yang sangat panjang dan berikut yaitu tahap-tahapannya.

Perkembangan Prenatal Masa Kehamilan

Periode praembrionik

Periode praembrionik (cleavage , germinal) yaitu waktu pembelahan sel secara mitosis yang cepat dan terjadi pada dua ahad pertama setelah fertilisasi.

Pembelahan cleavage awal.

Dalam 18 hingga 39 jam sesudah fertilisasi , zigot mengalami pembelahan mitosis untuk membentuk dua sel. Setelah 60 jam , empat sel terbentuk. Sampai 72 jam pasca konsepsi , delapan sel telah terbentuk. Pada waktu ini , konseptus bergerak kebawah tuba uterin menuju uterus.


Morula

Setelah empat cleavage , keenambelas sel yang terbentuk disebut morula (“mulberi kecil”). Konseptus mencapai rongga uteus dalam tahp morula.

Blastosit

Dalam morula , muncul ruang sentra yang berisi cairan atau blastosel yang mengubh morula menjadi blastosit atau sel bola berongga. Blastosit tetap bebas dalam rongga uterus selama beberapa hari sebelum berimplantasi pada lapisan uterus.
  • Massa sel dalam yaitu sejumlah sel disalah satu kutub pemukaan dalam pada blastosit. Embrio akan berkembang dari area ini.
  • Trofoblas (trofektoderm) terdiri dari sel-sel yang membentuk dinding terluar blastosit. Dua populasi sel trofoblas akan membentuk plasenta dan membran ekstra-embrionik yang membungkus embrio.
  • Sitotrofoblas yaitu lapisan terdalam trofoblas didekat embrio. Bagian ini dibuat dari sel-sel individual.
  • Sinsitiotrofoblas yaitu massa multinuklear pada trofoblas terluar. Bagian ini berasal dari sitotrofoblas dan menembus dinding uterus untuk membentuk plasenta.

Implantasi

Proses implantasi berlangsung pada hari ke-6 sesudah ovulasi dan selesai pada hari ke-11. Implantasi keseluruhan blastosit ke endometrium bertujuan untuk mendapat kanal ke persediaan darah maternal.

Kutub blastosit yang mengandung massa sel terdalam menempel pada endometrium uterus. Sel-sel trofoblas mensekresi enzim proteolitik yang mengikis sel-sel endometrium dan pembuluh darah.

Vili primitif yaitu perpanjangan sinsitiotrofoblas yang ibarat jari dengan sebuah inti sitotrofoblas yang menonjol ke dalam endometrium.
  • Seiring dengan pecahnya arteri pada endotelium maternal , darah yang memenuhi rongga (lakuna) dalam vili memungkinkan  embrio yang berkembang membuka arteri maternal untuk memperlihatkan makan.
  • Sampai final ahad ketiga , pembuluh darah kecil telah terbentuk  melalui pertumbuhan jaringan ikat yang berasal dari vili primitif yang kemudian disebut sebagai vili korionik. Vili korionik membentuk penggalan plasenta janin.

Desidua mengacu pada endometrium uterus sesudah implantasi.
  • Desidua kapsularis yaitu penggalan endometrium yang membentuk langit-langit blastosit yang terimplantasi.
  • Desidua parietalis bersambungan dengan desidua kapsularis. Bagian ini yaitu endometrium yang melapisi rongga uterus kecuali di area implantasi.
  • Desidua basalis yaitu endomertium di bawah blastosit. Bagian ini akan menjadi penggalan maternal plasenta.

Tahap embrionik

Tahap embrionik ini berlangsung dari ahad kedua hingga kedelapan perkembangan. Tehap ini diawali dengan penyelesaian implantasi dan mencakup pembentukan lapisan germ , membran embrionik , dan plasenta; perkembangan organ-organ internal mayor; dan tampilan struktur tubuh eksternal.

Pembentukan lapisan germ

Diferensiasi lebih lanjut dari massa sel terdalam menimbulkan pembentukan sebuah rongga amniotik berisi cairan dan sebuah diskus embrionik. Diskus embrionik terdiri dari dua lapisan germinal.
  • Ektoderm (lapisan terluar diskus embrionik) kemudian akan membentuk keseluruhan sistem saraf , indera khusus , kulit dan beberapa kelenjar endokrin.
  • Endoderm (lapisan terdalam diskus embrionik) akan membentuk saluran pencernaan dan pernapasan bagian-bagian sistem reproduksi. Kantong kuning telur yaitu rongga yang terbentuk dalam endometrium di bawah diskus embrionik.
  • Mesoderm terbentuk kemudian di antara ektoderm dan endoderm. Bagian ini membentuk sistem rangka , urinaria , sirkulasi , dan sistem reproduksi.
  • Mesoderm ekstra-embrionik membentuk jaringan yang tidak termasuk penggalan tubuh embrio berasal dari sel-sel di antara trofoblas , dan kantong kuning telur.
  • Mesoderm intra-embrionik yang membentuk jaringan di dalam tubuh embrio , berasal dari sel-sel di antara diskus embrionik dan kantong kuning telur.

Pembentukan membran janin (ekstra-embrionik)

Membran janin terlepas ketika lahir dan terbentuk dari lapisan-lapisan sel yang tidak bergantung dalam tubuh embrio. Fungsinya yaitu untuk melindungi dan membran nutrisi embrio dan janin yang sedang berkembang.

Amnion berasal dari mesoderm ekstra-embrionik dan trofoblas. Bagian ini membentuk langit-langit rongga amniotik yang kemudian terisi cairan amniotik. Pada hasilnya , rongga amniotik akan membesar dan amnion tumbuh untuk membungkus embrio dan korda umbilikus.
  • Cairan amniotik melindungi dan melandasi embrio dan janin serta memungkinkan pergerakan bebas. Setelah sekitar 14 hingga 16 ahad gestasi , ketika volume cairan sudah mencukupi , sampel cairan amniotik yang mengandung sel-sel dan produk metabolik janin sanggup diambil untuk menyidik keanehan tertentu pada janin. Prosesnya disebut amnio-sentesis.
  • Pengambilan sampel vili korionik yaitu mekanisme lain untuk mendeteksi defek genetik prenatal. Prosedur ini sanggup dilakukan antara ahad ke-7 hingga ke-10 gestasi.

Kantong kuning telur terbentuk di dalam endoderm dan tetap ada hingga ahad ke-6 gesatsi , ketika kantong tersebut semakin mengecil. Fungsinya yaitu sebagai organ pernapasan dan pencernaan awal. Sebagian kantong kuning telur menyatu dengan korda umbilikus.
  • Sel-sel darah dan pembuluh darah diturunkan dari sel-sel mesoderm dalam kantong kuning telur.
  • Sel-sel germ primordial yang bermigrasi pada gonad primitif untuk menjadi spermatogonia  dan oogonia , berasal dari kantong kuning telur.

Korion terbentuk dari trofoblas  dan mesoderm ekstra-embrionik dan merupakan membran terluar yang membungkus embrio dan janin yang sedang berkembang. Bagian ini membentuk vili korionik , yang kemudian membentuk penggalan janin plasenta dan merupakan sumber HCG , korin berfungsi dengan amnion untuk membentuk kantong yang membungkus embrio dan janin.

Alantois yaitu pertumbuhan sebagian kecil kantong kuning telur yang sangat tervaskularisasi. Bagian ini membentuk dasar struktural untuk  korda umbilikus yang menghubungkan embrio ke plasenta.
  • Bagian proksimal alantois membentuk kandung kemih. Bagian distalnya berdegenerasi.
  • Pembuluh darah alantois menjadi arteri dan vena umbilikus. Percabangannya yang melalui vili menghubungkan janin dengan plasenta.

Plasenta

Plasenta berasal dari penggabungan vili korionik dan endometrium uterus. Plasenta berperan dalam fungsi pencernaan , pernapasan , ekskretori , dan fungsi metabolik serta merupakan organ endokrin. Plasenta yang sudah lengkap terbentuk merupakan diskus berwarna merah renta , panjang sekitar 20 cm (7 inci) dan tebal 2 ,5 cm (1 inci). Beratnya kurang lebih 0 ,5 kg.

Pembentukan plasenta

Pada awalnya , vili korionik sanggup terlihat di atas keseluruhan permukaan embrio yang tertanam. Sejalan dengan semakin membesarnya embrio yang berkembang , vili di bawah penggalan desidua kapsularis endometrium menghilang.

Vili korionik di bawah embrio tetap ada dan semakin berkembang. Percabangan dan pembesarannya disebut korion frondosum. Korion frondosum dan penggalan desidua basalis endometrium bergabung membentuk plasenta. Embrio dilekatkan oleh batang penghubung (korda umbilikus) ke plasenta.

Sirkulasi plasenta

Kapilar janin pada percabangan terminal vili korionik (korion frondosum) dibasahi dengan darah maternal dalam sinus darah desidua besalis endometrium uterus. Permukaan jaringan janin dan meternal dipisahkan oleh ruang intervilus.
  • Di sisi maternal , darah memasuki ruang intervilus. Dari arterior maternal yang terkikis. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.
  • Di sisi janin , darah memasuki vili dari arteri umbilikus. Darah arteri umbilikus miskin oksigen dan kadar CO2 serta produk buangannya tinggi.

Setelah pertukaran gas , nutrien , dan produk buangan antra darah maternal dan janin dalam kapiler vili , darah kaya oksigen dan nutrien kembali ke janin melalui vena umbilikus. Darah maternal kembali melalui vena uterus.
  • Darah janin dan maternal mempunyai hubungan yang erat , tetapi tidak mempunyai hubungan langsung. Perpindahan za antara darah janin dan maternal yaitu melalui difusi , transpor aktif , dan pinositosis.
  • Menjelang final kehamilan , plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi janin. Antibodi memperlihatkan imunitas pasif sementara pada janin.
  • Obat-obatan , alkohol , polutan lingkungan , virus , dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari sirkulasi maternal ke sirkulasi janin. Sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang sanggup menimbulkan defek lahir.

Tahap perkembangan janin

Tahap perkembangan janin dimulai pada final ahad kedelapan trisemester pertama (minggu 1 hingga 12) dan berlanjut hingga partus. Semua sistem tubuh terbentuk sesudah ahad ke delapa; periode janin yang berikutnya berkaitan dengan pertumbuhan dan diferensiasi organ yang selanjutnya.

Minggu 9 hingga 12 (bulan ketiga)

Pada ahad ini pertumbuhan kepala berlangsung lambat sedangkan pertumbuhan panjang badab cepat. Pusat osifikasi terlihat di sebagian besar tulang. Genetalia eksternal telah terdiferensiasi menjadi pria atau wanita pada ahad ke-12.

Minggu 13 hingga 16 (bulan keempat)

Karakteristik wajah semakin terbentuk , dan rambut , bulu mata , alis , dan tangan terbentuk. Apendage memanjang , tulang rangka terus berofikasi , dan janin mencapai panjang 13 cm hingga 17 cm.

Minggu 17 hingga 20 (bulan kelima)

Pertumbuhan melambat tanpa lantaran yang jelas. Tungkai mencapai bentuk akhirnya. Gerakan janin (semakin cepat) terasa oleh ibu. Kulit tertutup rambut halus (lanugo) dan dilapisi suatu adonan sebum dan sel-sel epidermis mati (vernix caseosa) untuk perlindungan.

Minggu 21 hingga 25 (bulan keenam)

Berat janin bertambah hingga sekitar 900 gram. Kulit berkerut dan translusen. Karena darah dalam pembuluh dermis terlihat dari kulit , maka kulit tampak kemerahan.

Minggu 26 hingga 29 (bulan ketujuh)

Kulit tidak begitu berkerut lantaran lemak subkutan mulai terdeposit. Kelopak mata terbuka. Janin bertambah panjang.

Minggu 30 hingga 33 (bulan kedelapan)

Testis pada pria berdesenden ke dalam skrotum. Kulit masih berkerut dan kemerahan.

Minggu 34 samapai 38 (bulan kesembilan)

Janin “tepat bulan” di final ahad ke-38 (atau ahad ke-40 dihitung dari awitan periode menstruasi terakhir). Rata-rata panjang tubuh 36 cm (14 inci) dengan panjang keseluruhan mencapai 50 cm hingga 56 cm (20 inci samapai 22 inci) , dan beratnya kurang lebih 3 ,25 kg. Janin biasanya berada pada presentasi verteks dengan kepala menghadap ke serviks , siap untuk dilahirkan. Jika bokongnya menghadap serviks , maka preentasinya disebut sungsang.          

Silahkan submit email anda untuk mendapat update artikel terbaru dari Ilmu Keperawatan:

0 Response to "Perkembangan Prenatal Masa Kehamilan - Ilmu Keperawatan"

Total Pageviews