A. Definisi
Sepsisadalah nanah basil umum generalisata yang biasanya terjadi pada bulanpertama kehidupan. (Muscari , Mary E. 2005).
Sepsisadalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejalainfeksi yang parah yang sanggup berkembang ke arah septisemia dan trauma septik. (Doenges , Marylyn E. 2000).
Sepsis yakni nanah berat dengangejala sistemik dan terdapat basil dalam darah. (Surasmi , Asrining. 2003).
Sepsis yakni mikrooganisme patogenatau toksinnya didalam darah. (Dorland , 1998).
Daridefinisi di atas penyusun menyimpulkan bahwa sepsis yakni nanah bakterigeneralisata dalam darah yang biasanya terjadi pada bulan pertama kehidupandengan tanda dan tanda-tanda sistemik.
B. Etiologi
1. Semua nanah pada neonatus dianggapoportunisitik dan setiap basil bisa mengakibatkan sepsis.
2. Streptococcus grup B merupakan penyebabumum sepsis diikuti dengan Echerichia coli , malaria , sifilis , dan toksoplasma.Streptococcus grup A , dan streptococcus viridans , patogen lainnya gonokokus ,candida alibicans , virus herpes simpleks (tipe II) dan organisme listeria ,rubella , sitomegalo , koksaki , hepatitis , influenza , parotitis.
3. Penyakit nanah yang diderita ibu selamakehamilan.
4. Perawatan antenatal yang tidak memadai.
5. Ibu menderita eklampsia , diabetes melitus.
6. Pertolongan persalinan yang tidak higiene ,partus usang , partus dengan tindakan.
7. Kelahiran kurang bulan , BBLR , cacat bawaan.
8. Adanya trauma lahir , asfiksia neonatus ,tindakan invasid pada neonatus.
C. Patofisiologi
Mikroorganismeatau kuman penyebab nanah sanggup mencapai neonatus melalui beberapa cara yaitu:
1. Pada masa antenatal atau sebelum lahirpada masa antenatal kuman dari ibu setelah melewati plasenta dan umbilicusmasuk kedalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin. Kuman penyebab infeksiadalah kuman yang sanggup menembus plasenta , antara lain virus rubella , herpes ,sitomegalo , koksaki , hepatitis , influenza , parotitis. Bakteri yang dapatmelalui jalur ini antara lain malaria , sifilis dan toksoplasma.
2. Pada masa intranatal atau ketika persalinaninfeksi ketika persalinan terjadi alasannya yakni kuman yang ada pada vagina dan serviksnaik mencapai kiroin dan amnion akhirnya , terjadi amnionitis dan korionitis ,selanjutnya kuman melalui umbilkus masuk ke tubuh bayi. Cara lain , yaitu saatpersalinan , cairan amnion yang sudah terinfeksi sanggup terinhalasi oleh bayi danmasuk ke traktus digestivus dan traktus respiratorius , kemudian menyebabkaninfeksi pada lokasi tersebut. Selain melalui cara tersebut diatas nanah padajanin sanggup terjadi melalui kulit bayi atau “port de entre” lain ketika bayimelewati jalan lahir yang tercemar oleh kuman (mis. Herpes genitalis ,candida albican dan gonorrea).
3. Infeksi pascanatal atau sesudahpersalinan. Infeksi yang terjadi setelah kelahiran umumnya terjadi akibatinfeksi nosokomial dari lingkungan diluar rahim (mis , melalui alat-alat;pengisap lendir , selang endotrakea , infus , selang nasagastrik , botol minumanatau dot). Perawat atau profesi lain yang ikut menangani bayi sanggup menyebabkanterjadinya nanah nasokomial , nanah juga sanggup terjadi melalui lukaumbilikus.
D. Patways
E. Manifestasi Klinis
1. Tanda dan Gejala Umum
- Hipertermia(jarang) atau hipothermia (umum) atau bahkan normal.
- Aktivitaslemah atau tidak ada
- Tampaksakit
- Menyusunburuk/intoleransi sumbangan susu.
2. Sistem Pernafasan
- Dispenu
- Takipneu
- Apneu
- Tampaktarikan otot pernafasan
- Merintik
- Mengorok
- Pernapasancuping hidung
- Sianosis
3. Sistem Kardiovaskuler
- Hipotensi
- Kulitlembab dan dingin
- Pucat
- Takikardi
- Bradikarda
- Edema
- Hentijantung
4. Sistem Pencernaan
- Distensiabdomen
- Anoreksia
- Muntah
- Diare
- Menyusuburuk
- Peningkatanresidu lambung setelah menyusu
- Darahsamar pada feces
- Hepatomegali
5. Sistem Saraf Pusat
- Refleksmoro abnormal
- Intabilitas
- Kejang
- Hiporefleksi
- Fontanelanterior menonjol
- Tremor
- Koma
- Pernafasantidak teratur
- High-pitchedcry
6. Hematologi
- Ikterus
- Petekie
- Purpura
- Prdarahan
- Splenomegali
- Pucat
- Ekimosis
F. Pencegahan dan Pengobatan
1. Pada masa antenatal. Perawatan antenatalmeliputi investigasi kesehatan ibu secara terencana , imunisasi , pengobatanterhadap penyakit nanah yang diderita ibu , asupan gizi yang memadai ,penanganan segera terhadap keadaan yang sanggup menurunkan kesehatan ibu danjanin , referensi segera ke kawasan pelayanan yang memadai jika diperlukan.
2. Pada ketika persalinan perawatan ibu selamapersalinan dilakukan secara aseptik dalam arti persalinan diharapkan sebagaitindakan operasi. Tindakan intervensi pada ibu dan bayi seminimal mungkindilakukan (bila benar-benar diperlukan). Mengawasi keadaan ibu dan janin yangbaik selama proses persalinan melaksanakan rujukkan secepatnya jika diharapkan danmenghindari perlukaan kulit dan selaput lendir.
3. Sesudah persalinan. Perawatan sesudahlahir mleiputi menerapkan rawat gabung jika bayi normal , sumbangan ASIsecepatnya , mengupayakan lingkungan dan perlatan tetap higienis , setiap bayimenggunakan peralatan sendiri. Perawatan luka umbilikus secara steril. Tindakaninvasif harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip aspetik.Menghindari perlukaan selaput lendir dan kulit , mencuci tangan denganmenggunakan larutan desinfektan sebelum dan setelah memegang setiap bayi.Pemantauan keadaan bayi secara teliti disertai pendokumentasian data-data yangbenar dan baik semua personel yang menangani atau bertugas di kamar bayi harussehat. Bayi yang berpenyakit menular harus diisolasi. Pemberian antibiotiksecara rasional , sedapat mungkin melalui pemantauan mikrobiologi dan tesresistensi.
Prinsippengobatan pada sepsis neonatorium yakni mempertahankan metabolisme tubuh danmemperbaiki keadaan umum dengan sumbangan cairan intravena termasuk kebutuhannutrisi. Menurut Yu Victor Y.H dan Hans E. Monintja pembreian antibiotikhendaknya memenuhi kriteria efektif menurut hasil pemantauan mikrobiologi ,murah dan gampang diperoleh , tidak toksis , sanggup menembus sawar darah otak dandapat diberi secara parenteral. Pilihan obat yang diberikan ialah ampisilin dangentamisin atau ampisilin dan kloramfenikol , eritromisin atau sefalosporin atauobat lain sesuai hasil tes resistensi.
Dosisantibiotik untuk sepsus neonatorum.
a. Ampisilin 200 mg/kg BB/hari , dibagi 3 atau4 kali pemberian.
b. Gentamisin 5 mg/kg BB/hari , dibagi dalam 2kali pemberian.
c. Sefalosporin 100 mg/kg BB/hari , dibagaidalam 2 kali pemberian.
d. Kloramfenikol 25 mg/kg BB/hari dibagidalam 3 atau 4 kali pemberian.
e. Eritromisin 50 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis.
f. Berikan lingkungan dengan temperaturnetral.
g. Pertahankan kepatenen jalan napas
h. Observasi tanda-tanda trauma septik
i. Antisipasi problem potensial sepertidehidrasi/hipoksia
G. Temuan Pemeriksaan Diagnostik danLaboratorium
1. Kultur darah sanggup mengatakan organismepenyebab.
2. Analisis kultur urine dan cairansebrospinal (CSS) dengan lumbal fungsi sanggup mendeteksi organisme.
3. DPL menunjukan peningkatan hitung seldarah putih (SDP) dengan peningkatan neutrofil immatur yang menyatakan adanyainfeksi.
4. Laju endah darah , dan protein reaktif-c(CRP) akan meningkat membuktikan adanya infalamasi.
H. Asuhan Keperawatan Pasien Anak denganPenyakit Infeksius Sepsis
1. Pengkajian
a. Pengakjian dilakukan melalui anamnesisuntuk mendapat data yang perlu dikaji yakni :
· Sosialekonomi
· Riwayatperawatan antenatal
· Ada/tidaknyaketuban pecah dini
· Partuslama atau sangat cepat (partus presipitatus)
· Riwayatpersalinan di kamar bersalin , ruang operasi atau kawasan lain
· Riwayatpenyakit menular seksual (sifilis , herpes klamidia , gonorea , dll)
· Apakahselama kehamilan dan ketika persalinan pernah menderita penyakit nanah (mis ,taksoplasmosis , rubeola , toksemia gravidarum dan amnionitis)
b. Pada pengkajian fisik ada yang akanditemukan mencakup :
· Letargi(khususnya setelah 24 jam pertama)
· Tidakmau minum/reflek menghisap lemah
· Regurgitasi
· Pekarangsang
· Pucat
· Hipotoni
· Hiporefleksi
· Gerakanputar mata
· BBberkurang melebihi penurunan berat tubuh secara fisiologis
· Sianosis
· Gejalatraktus gastro intestinal (muntah , distensi abdomen atau diare)
· Hipotermi
· Pernapasanmendengkur bardipnea atau apenau
· Kulitlembab dan dingin
· Pucat
· Pengisiankembali kapiler lambar
· Hipotensi
· Dehidrasi
· Padakulit terdapat ruam , ptekie , pustula dengan lesi atau herpes.
c. Pemeriksaan laboratorium yangdiperlukan yakni :
· Bilirubin
· Kadargular darah serum
· Proteinaktif C
· ImunogloblinIgM
· Hasilkultur cairan serebrospinal , darah asupan hidung , umbilikus , pendengaran , pus darilesi , feces dan urine.
· Jugadilakukan analisis cairan serebrospinal dan investigasi darah tepi dan jumlahleukosit.
2. Diagnosa Keperawatan yang Muncul
a. Infeksi yang bekerjasama dengan penularaninfeksi pada bayi sebelum , selama dan setelah kelahiran.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungandengan minum sedikit atau intoleran terhadap minuman.
c. Gangguan teladan pernapasan yang berhubungandengan apnea.
d. Resiko tinggi terhadap cedera yangberhubungan dengan penularan nanah pada bayi oleh petugas.
e. Koping individu efektif yang berhubungandengan kesalahan dan kecemasan-kecemasan nanah pada bayi dan konsekuensi yangserius dari infeksi.
3. Rencana Asuhan Keperawatan
Lihat pada panduan NANDA..
I. DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah , 1997 , Perawatan AnakSakit , EGC , Jakarta.
TuckerSusan Martin , at al. ,1999 , Standar Perawatan Pasien , Proses Keperawatan ,Diagnosis dan penilaian , EGC , Jakarta.
Dongoes ,Marlynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
0 Response to "Askep Sepsis Pada Anak - Ilmu Keperawatan"