Definisi Hipokalemia
Hipokalemiaatau kadar kalium yang rendah dalam darah yakni suatu keadaan dimanakonsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
Penyebab Hipokalemia
Ginjalyang normal sanggup menahan kalium dengan baik.
Jikakonsentrasi kalium darah terlalu rendah , biasanya disebabkan oleh ginjal yangtidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melaluisaluran pencernaan…
Karenadiare , muntah , penggunaan obat pencahar dalam waktu yang usang atau polip ususbesar.
Hipokalemiajarang disebabkan oleh asupan yang kurang , lantaran kalium banyak ditemukan dalammakanan sehari-hari.
Kaliumbisa hilang melalui air kemih lantaran beberapa alasan.
Kehilangankalium yang paling sering yakni tanggapan penggunaan obat diuretik tertentu yangmenyebabkan ginjal banyak membuang natrium , air dan kalium dalam jumlah yangberlebihan. (Dawodu S , 2004).
Padasindroma Cushing , kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormonkostikosteroid termasuk aldosteron.
Aldosteronadalah hormon yang mengakibatkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.
Ginjaljuga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang yangmengkonsumsi sejumlah besar kayu bagus atau mengunyah tembakau tertentu.
Penderitasindroma Liddle , sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan penyakitginjal bawaan dimana prosedur ginjal untuk menahan kalium terganggu.
Obat-obatantertentu menyerupai insulin dan obat-obatan asma (albuterol , terbutalin danteofilin) , meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkanhipokalemia.
Tetapipemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinyahipokalemia. (Dawodu S , 2004).
Gejala Klinis Hipokalemia
Hipokalemiaringan biasanya tidak mengakibatkan tanda-tanda sama sekali.
Hipokalemiayang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) sanggup mengakibatkan kelemahan otot ,kejang otot dan bahkan kelumpuhan.
Iramajantung menjadi tidak normal , terutama pada penderita penyakit jantung. (DawoduS , 2004).
Pengobatan Hipokalemia
Jikakadar kalium diatas 3.0 mEq/liter tidak begitu berbahaya , hal ini sanggup diatasidengan pertolongan masakan yang mengandung potassium melalui oral.
Jikakadar kalium lebih rendah dari 3.0 mEq/liter mungkin memerlukan pemberianpotassium melalui intravena.
Pengobatanyang spesifik pada pasien tergantung pada diagnosis , keadaan-keadaan daripenyakit , dan kemampuan pasien untuk mentolerir cairan dan obat melalui mulut.(Dawodu S , 2004).
Bagaimanapunjuga , bila hypokalemia terjadi sangat parah , atau kehilangan potassium terusterjadi , pertolongan potassium mungkin diperlukan. (Dawodu S , 2004).
Padapasien-pasien yang mengkonsumsi diuretik , seringkali potassium oral diresepkankarena untuk mencegah kehilangan potassium berlanjut selama obat diresepkan.
Suplemen-suplemenoral mungkin dalam bentuk pil atau cairan , dan dosisnya diukur dalam mEq.
Dosisyang umum yakni 10-20mEq per hari.
Secaraalternatif , konsumsi dari makanan-makanan yang tinggi kadar potassium mungkindisarankan untuk mengganti kalium yang hilang.
Pisang ,aprocit , jeruk , dan tomat yakni masakan yang tinggi kandungan potassiumnya.
Karenapotassium diekskresikan (dikeluarkan) di ginjal , tes-tes darah yang digunakanuntuk memantau fungsi ginjal mungkin dianjurkan untuk menganalisa dan mencegahnaiknya tingkat-tingkat potassium yang terlalu tinggi dalam tubuh. (Dawodu S ,2004).
Ketikapotassium perlu diberikan secara intravena , ia harus diberikan secaraperlahan-lahan.
Potassiumsifatnya sanggup mengiritasi vena dan harus diberikan pada kecepatan darikira-kira 10 mEq per jam.
Begitujuga , pertolongan potassium terlalu cepat sanggup mengakibatkan iritasi pada jantungdan meningkatkan irama jantung sehingga sanggup mengakibatkan terjadinya ventrikel tachycardia.(Dawodu S , 2004).
0 Response to "Hipokalemia - Ilmu Keperawatan"