Latest News

Fertilisasi - Ilmu Keperawatan

Fertilisasi yaitu penyatuan spermatozoa dan oosit sekunder untuk membentuk sel diploid-zygot yang mengandung kromosom maternal dan paternal.

Fertilisasi

Spermatozoa

Selama berlangsungnya senggama , sekitar 250 hingga 400 juta sperma disemprotkan ke dalam vagina ketika pria mengejakulasi semen.
  • Spermatozoa , berenang dengan kekuatannya sendiri dan dibantu kontaksi muskular uterus dan tuba uterin , berasenden melalui serviks , rongga uterus , dan ismus tuba uterin menuju ampula tubal. Hanya sedikit sperma yang diejakulasi sanggup mencapai oosit yang berada di salah satu ampula.
  • Kapasitas sperma. Sewaktu dalam lingkungan cairan pada uterus dan tuba , sperma mengalami pengkondisian membran sel dan akrosom sperma yang menciptakan sperma bisa berfertilisasi.
  • Reaksi akrosom. Sperma terkapasitas melepas enzim hidrolitik dari akrosom untuk mencerna sel korona radiata dan zona pellucida oosit , dan membuka jalan untuk satu sperma menembus oosit. Jika satu sperma menembus membran sel oosit , zona pellucidanya akan menciptakan oosit menjadi kebal terhadap sperma lain.

Oosit

Oosit biasanya hanya satu oosit tunggal yang dilepas ovarium kedalam tuba uterin ketika ovulasi.
  • Saat satu sperma menembus membran sel oosit , zona pellucida oosit mengalami perubahan kimia dan menjadi tidak tertembus oleh sperma lain.
  • Oosit diaktivasi oleh penetrasi sperma untuk menuntaskan pembelahan meiosis keduanya dan membentuk ovum dan tubuh polar kedua. Kromosom mendapat membran nuklear yang gres yang disebut pronukleus perempuan.

Fusi pronukleus

Sperma yang menembus oosit kehilangan flagelum dan membran nuklearnya menghilang. Dengan terbentuknya selaput pronuklir yang gres , maka sperma bermetamorfosis pronukleus laki-laki.

Pronukleus pria bergerak menuju pronukleus wanita untuk bersatu dengannya. Membran nuklear keduanya pecah , DNA-nya bereplikasi , dan kromosomnya berbaris pada bidang ekuator. Pembelahan mitosis pertama pribadi terjadi.

Oosit bisa menjalani fertilisasi selama 24 jam. Sperma aktif dalam saluran reproduksi perempuan selama 48 hingga 72 jam. Dengan demikian , biar fertilisasi sanggup terjadi , senggama harus berlangsung antara tiga hari sebelum ovulasi hingga satu hari sesudah ovulasi.

Baca juga artikel selanjutnya tentang Kontrasepsi

Silahkan submit email anda untuk mendapat update artikel terbaru dari Ilmu Keperawatan:

0 Response to "Fertilisasi - Ilmu Keperawatan"

Total Pageviews