Latest News

Kisah Chloe Christos, Perempuan Yang Haid Selama 5 Tahun Nonstop

Setiap perempuan niscaya akan mengalami haid, atau biasa disebut menstruasi. Hal tersebut merupakan sesuatu yang normal terjadi pada dewasa yang mengalami masa puber, dimana hal tersebut menerangkan bahwa alat reproduksi perempuan usia muda mulai aktif dan telah mengalami kematangan seksual. Saat haid, berarti pemikiran darah mengalir melalui vagina yang disebabkan oleh penumpahan lapisan uterus yang dialami setiap bulan, dan ketika lapisan dalam rahim yang mengandung pembuluh darah dan sel telur tidak dibuahi. Kebiasaa haid setiap perempuan pun berbeda-beda. Saat haid, biasanya ada yang disertai rasa sakit pada pecahan perut atau pinggulnya, namun ada juga yang tidak mencicipi sakit sama sekali. Bahkan ada yang kekenyalan payudara mereka menjadi bermetamorfosis lebih kencang sebelum haid.

Nyeri haid yang dialami setiap perempuan pun juga berbeda, ada yang merasa sakit tapi masih sanggup beraktifitas, dan bahkan ada yang merasa sakit hingga tidak tertahankan. Hal tersebut disebabkan lantaran adanya kontraksi yang menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim dan sanggup memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim dan mengakibatkan rahim melepaskan materi kimia yang kemudian membuat rasa nyeri. Kali ini akan dibahas mengenai seorang perempuan yang mengalami haid hingga 5 tahun.


Chloe Christos



Siklus haid pada perempuan normalnya ialah 5 hingga 8 hari. Chloe Christos ialah seorang perempuan berusia 27 tahun yang berasal dari Perth, Australia. Ia telah mengalami haid pertama kali pada usia 14 tahun. Namun anehnya, haid yang pernah dialami oleh Chloe tidak berhenti selama 5 tahun hingga usianya menjelang 19 tahun. Pada awalnya Chloe hanya membisu saja lantaran aib untuk mengungkapkannya, hingga ia mengalami anemia parah dan sering pingsan. Pada akhirnya, orang bau tanah Chloe membawanya ke dokter. Hal yang dialami oleh Chloe disebabkan lantaran produksi hormon perempuan yang mengalami gangguan yang menimbulkan kekurangan nutrisi. Bahkan, Chloe harus mendapat infus zat besi setiap minggunya.

Kondisi yang dialami oleh Chloe ini merupakan hal yang langka. Chloe mengalami gangguan pendarahan yang mengakibatkan pencegahan pemikiran darah melewati proses pembekuan yang benar. Hal tersebut membuatnya putus asa lantaran ia menjadi sering mencicipi pusing hingga pingsan secara mendadak. Hal tersebut lantaran tekanan darah Chloe yang rendah dan mengakibatkan ia lemas. Hal tersebut sangat berbahaya bagi hidupnya. Chloe bahkan sanggup hingga kehilangan 500 mililiter darah dalam 4 hari. Padahal, normalnya perempuan hanya kehilangan darah 20 hingga 60 mililiter setiap mengalami masa haidnya. Jika lebih dari itu, harus mendapat penanganan medis lantaran dianggap pendarahan hebat. Chloe di diagnosa oleh dokter mengidap Von Willebrand Disease (WSD) atau hemofilia vaskuler, yaitu penyakit yang merupakan gangguan hemostatik yang diwariskan sebagai sifat lebih banyak didominasi autosomal dengan penetrasi yang bervariasi dan derajat klinis yang juga bervariasi. Penyakit tersebut juga merupakan kelainan pendarahan, dimana kondisi tersebut membawa imbas pada kadar protein.

Chloe ketika ini mengalami masa pengobatannya dengan mengonsumsi obat sintetik. Namun pihak medis tetap tidak menemukan penyebab penyakit yang dialami oleh Chloe. Efek samping yang harus ditanggung oleh Chloe pun juga cukup lama, yakni 7 tahun. Chloe kemudian mengubah metode pengobatan yang gres lantaran ia tak merasa pengobatan sebelumnya tidak memberi banyak manfaat. Untungnya ketika ini, Chloe sudah mengalami masa haid yang normal, yakni selama 5 hingga 7 hari. Chloe pernah diberi pilihan oleh pihak medis yang menanganinya, yakni melaksanakan histerektomi, dimana ia harus melaksanakan pengangkatan rahim atau uterusnya dengan metode pembedahan. Tetapi Chloe menolak lantaran ia membayangkan akan mengalami menopause di usia 20 tahun. Hal tersebut membuatnya merasa takut.


Chloe ialah seorang stylist dan art director, yang pekerjaannya menuntutnya untuk bepergian lantaran adanya urusan pekerjaan. Namun Chloe sering dirawat di rumah sakit lantaran kondisinya yang terkadang merasa lemas. Chloe melaksanakan investigasi dan perawatan dirinya di dampingi dengan orang tuanya di sejumlah sentra kesehatan lokal. Chloe pada alhasil tinggal di Perth, dan mendapat blood product, yang merupakan materi terapeutik yang terbuat dari darah manusia, di sebuah klinik yang berada di Adelaide. Chloe mengaku sangat senang ketika mendapat blood prodcut tersebut. ia pun juga merasa sangat beruntung karena  ia pada alhasil mendapat pengobatan dan juga perawatan yang benar-benar sempurna untuk dirinya dan sanggup membantu dirinya biar cepat mengalami pemulihan sesudah ia mencicipi sakit yang dialaminya, bahkan sanggup sembuh total.

Chloe pada alhasil menceritakan semua yang pernah dialaminya dan menjadi aktif melaksanakan kampanye, mengenai hal-hal yang berbau kewanitaan. Ia mencoba memberi pengetahuan mengenai penyakit yang pernah ia alami untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaannya pada gaangguan pendarahan yang dialami oleh beberapa wanita. Tujuannya ialah biar perempuan yang sedang mengalaminya segera melaksanakan pengobatan dan tidak ragu sebelum terlambat, dan juga biar mereka segera mendapat perawatan yang baik dan tepat.selain itu, para perempuan harus meningkatkan kualitas perawatan dan rutin melaksanakan kontrol pada dirinya sendiri mengenai kesehatan tempat kewanitaannya. Apalagi, penyakit yang dialami Chloe sanggup dikatakan cukup parah dan sanggup mengakibatkan janjkematian lantaran berkaitan dengan darah, dimana darah merupakan kebutuhan wajib dalam badan insan untuk sanggup bertahan biar tetap hidup.

Itulah sedikit kisah mengenai Chloe Christos, seorang perempuan yang sekarang telah berusia 27 tahun dan sudah bekerja, bahkan ia telah aktif dalam beberapa acara sosial yang mempunyai manfaat yang faktual bagi banyak orang. Chloe pun sekarang telah sanggup mengalami kehidupan yang normal menyerupai perempuan pada umumnya. Ia tak lagi mengalami menstruasi tanpa henti yang membawa dampak yang jelek pada tubuhnya. Ia sekarang sanggup menjalani aktifitas sehari-harinya tanpa harus mengalami perhatian yang ekstra dari orang tuanya. Ia sanggup mandiri, walaupun tetap harus menjalani beberapa perawatan untuk menjaga kesehatan tubuhnya, dan masih ada beberapa vitamin yang masih harus dikonsumsinya. Ia tetap semangat untuk membuatkan pada para perempuan lain yang mempunyai problem pada masa haidnya, walaupun tidak separah Chloe. Sedikit banyak, Chloe ikut membantu biar mereka mau untuk memeriksakan dirinya pada dokter yang mempunyai keahlian di bidang tersebut dan tetap semangat biar tidak mengalami apa yang pernah ia alami dahulu.

Sumber referensi:
http://www.vemale.com/kesehatan/93922-ya-ampun-wanita-ini-alami-haid-selama-5-tahun-tanpa-henti.html
http://www.bintang.com/lifestyle/read/2489021/perempuan-ini-menstruasi-selama-5-tahun-tanpa-berhenti-kenapa

0 Response to "Kisah Chloe Christos, Perempuan Yang Haid Selama 5 Tahun Nonstop"

Total Pageviews