Latest News

Kisah Para Penyandang Difabel Yang Inspiratif

Difabel, mungkin kata ini masih terdengar asin di indera pendengaran dari kebanyaakan orang Indonesia, tapi bagaimana dengan Penyandang Cacat? niscaya tak asing kan, ya Difabel merupakan bahasa halus dari penyandang cacat, yang berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Disability" yang berarti keterbatasan diri/fisik yang mengacu pada keterbatasan seseorang secara fisik maupun mental, semua orang tentu ingin terlahir tepat tapi kadang takdir harus berkata lain dan seseorang harus terlahir dengan fisik yang tak sempurna, terlahir sebagai seorang penyandang cacat tidaklah gampang alasannya yaitu selain harus menjalani hidup dengan fisik yang tak sempurnya, pandangan masyarakat pada umumnya terhadap seorang penyandang cacat yang biasanya skeptis, menciptakan penyandang cacat seolah menjadi golongan ke tiga dalam tatanan masyarakat, namun di tengah semua itu ada beberapa orang penyandang cacat yang bisa membuktikan bahwa mereka bisa berprestasi sama dengan orang yang terlahir normal dan bahkan kadang melampauinya, alasannya yaitu itu kali ini anehdidunia.com akan membuatkan kisah dari Para penyandang Difabel yang Inspiratif, versi anehdidunia.com


Nick Vujicic, Motivator Tanpa Kaki dan Tangan



Meskipun terlahir sebagai orang yang mempunyai banyak kekurangan, tak menciptakan Nick Vujicic berkecil hati dan menjadi orang yang tak bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya, terlahir dengan nama Nicholas James Vujicic pada 4 Desember 1982 di Brisbane, Australia dari sebuah keluarga berdarah Sebia, Nick yang mengalami gangguan Tetra-amelia tergolong langka membuatnya terlahir tanpa tangan dan kaki, awal kehidupan Nick sendiri bisa di bilang kelam semenjak usia 8 tahun Ia sudah berfikiran untuk bunuh diri akhir penindasan yang dilakukan oleh teman2 sekolahnya dan pada usia 10 tahun Ia pernah coba untuk bunuh diri dengan menenggelamkan diri pada air setinggi 4 Inchi, namun untungnya berhasil tertangkap berair oleh kedua orang tuanya dan berhasil diselamatkan.

Titik balik dari kehidupan seorang Nick terjadi ketika Ibunya menandakan sebuah artikel dikoran wacana seorang laki-laki yang mempunyai cacat bawaan yang sangat berat, sesudah melihat artikel itu Nick sadar bahwa beliau bukan satu-satunya di dunia ini yang ditimpa kemalangan, meski awalnya sering berdoa pada Tuhan semoga terlahir dengan tangan dan kaki Nick alhasil sadar bahwa kehidupanya ini bisa menjadi ide bagi orang lain jikalau beliau sanggup menjadi orang yang berprestasi. Sahabat anehdidunia.com semenjak hari itu Nick terus berusaha terlibat dalam aneka macam kegiatan amal dan kampanye bagi penyandang semenjak dari kursi Sekolah Menengan Atas dan pada usia 17 tahun mulai berceramah wacana motivasi hidup di Gereja kotanya sebeluma alhasil merintis organisasi Amal Life Without Limbs. (Hidup tanpa Tangan dan Kaki).


Berkat kegigihanya laki-laki yang lulus dari jurusan akutansi dan keuangan pada usia 21 tahun ini pernah di nobatkan sebagai " Young Australian of the Year" selain itu laki-laki yang terus menyebarkan motivasi hidupnya ke lebih dari 24 negara di 5 Benua, baik itu terhadap orang Nasrani ataupun non-kristen ini juga pernah tampil di acara  The Oprah Winfrey Show untuk mempromosikan buku karanganya "Life Without Limbs: Inspiration for a Ridiculously Good Life" , dan hingga ketika ini Pria yang kini telah mempunyai 2 anak hasil pernikahanya dengan  Kanae Miyahara pada tahun 2012 ini masih menjadi seorang motivator yang terus berkomitmen untuk memotivasi para penyandang cacat menyerupai dirinya semoga tak mengalah pada hidup mereka dan berusaha untuk berprestasi.


Ni Nengah Widiasih, Atlit Angkat Besi



Meskipun mengalami kelumpuhan bab bawah tubuhnya semenjak berusia 4 tahun akhir terkena penyakit Polio tak menciptakan seorang perempuan tangguh berjulukan Ni Nengah Widiasih berkecil hati, bagi perempaun asal Karangasem, Bali ini keterbatasan fisiknya tak bisa dijadikan alasan untuk untuk berpangku tangan. Wanita yang memang menyukai olahraga ini alhasil menentukan sebuah cabang olahraga yang tergolong berat yaitu Angkat Besi, semenjak berusia 13 tahun mengikuti jejak sang kakak yang terlebih dulu terjun ke bidang oalahraga ini, kerja keras perempuan yang dekat disapa Widi mulai menuai hasil ketika berhasil Emas sekaligus memecahkan rekor Nasional Porcanas pada tahun 2008, semenjak ketika itu sepak terjang Widi sebagai seorang Atlit Difabel tak diragukan lagi dengan meraih  mendali perunggu di Nakhon Ratchasima ASEAN Paragames 2008, mendali perak di Kuala Lumpur ASEAN Paragames 2009, dan mendali emas di Solo ASEAN Paragames 2011. Sahabat anehdidunia.com pencapaian tertinggi Widi diraih ketika menjadi satu-satunya Atlet putri asal Indonesia yang dikirim dan mengikuti ajang Paralympic London 2012 yang merupakan impianya semenjak kecil, meskipun tak berhasil menyumbangkan mendali, semangat Widi untuk mengejar impianya dan juga prestasi yang beliau raih dengan segala keterbatasan yang beliau miliki sangat patut di contoh.


Habibie Afsyah, Internet Marketing yang Sukses



Saat ini sedang marak bisnis online ataupun segala macam jasa lainya yang di jajakan lewat internet, tapi jauh sebelum bisnis online booming menyerupai kini sudah ada seorang cukup umur yang bisa dibilang sukses melakoni bisnis jual beli lewat internet, cowok itu berjulukan Habibie Afsyah. Habibie Afsyah merupakan seorang cowok sederhana yang terlahir di Jakarta pada 6 Januari 1988 dari pasangan H. Nasori Sugianto dan Hj. Endang Setyati dan merupakan bungsu dari 8 bersaudara, semuanya terdengar biasa-biasa saja namun Habibie merupakan seorang anak yang terlahir dengan sebuah penyakit bawaan yang berjulukan "Muscular dytrophy" sebuah penyakit yang perlahan-lahan menggerogoti sistem motorik seseorang hingga beliau tak bisa lagi menggerakan anggota badanya, dengan penyakit langka yang disandangnya Habibie sempat menjalami masa cukup umur dengan berkecil hati, namun berkat dorongan sang Ibu Habibie tetap berhasil menuntaskan pendidikanya hingga tinggkat SMA, meskipun menolak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, berkat dorongan sang Ibu Habibie alhasil bersedia mengikuti sebuah kursus Internet Marketing tingkat dasar dengan biaya lebih dari 5 juta rupiah, sesudah selesai mengikuti kursus ini Habibie masih galau untuk mempraktekan ilmu yang dipelajarinya, terlebih Ia merasa kesulitan untuk memahami materi yang ada alasannya yaitu harus menerjemahkanya dari bahasa Inggris, Ia pun alhasil hanya kembali ke kebiasaan lamanya bermain game atau hanya sekedar browsing.

Titik awal perubahan hidup Habibie dimulai ketika sang Ibu melihat Habibie yang masih belum menemukan jati dirinya, alhasil mendorong Habibie untuk kembali menikuti kursus lanjutan Internet Marketing di Singapura, demi hal ini Orang renta Habibie bahkan rela menjual kendaraan beroda empat yang biasa mereka sewakan untuk untuk membiayai biaya kursus sebesar 15 juta, sesudah menjalani kursus ini selama 3 bulan selama 12 kali pertemuan, pada ahad ke 3 Habibie mulai memperoleh hasil dengan penjualan pertama yang beliau hasilkan lewat situ Amazon.com dengan menjual konsol PS3 senilai $24 dollar, meskipun merugi alasannya yaitu biasa pasang iklan yang lebih tinggi, ini menjadi awal dari peningkatan komisi Habibie yang kian tekun mendalami Internet Marketing, nilai komisi habibie meningkat dari US$ 124, US$ 500, US$1.000 dan US$2.000. Meski sudah tergolong mapan dengan penghasilanya, Habibie tak lantas berdiam diri, beliau mengeluarkan sebuah buku yang berjudul “Kelemahanku yaitu Kekuatanku untuk Sukses”  untuk memotivasi orang lain yang mengalami nasib yang sama denganya semoga tak berputus asa, dan juga bagi orang yang terlahir dengan fisik yang tepat semoga mau berusaha untuk sukses, alasannya yaitu seorang menyerupai Habibie yang mengidap "Muscular dytrophy" bisa sukses apalagi mereka? Selain itu Habibie juga merupakan seorang pembicara untuk seminar di bidang Internet Marketing.


Stephen Hawking, Fisikawan



Siapa yang tak mengenal sosok Fisikawan kenamaan dunia yang satu ini, Stephen William Hawking merupakan lulusan jurusan matematika dari salah satu perguruan tinggi tinggi terbaik di dunia Universitas Cambridge, yang di kenal dengan sumbanganya dalam bidang fisika kuantum, terlebih dengan teori-teorinya mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking, terlebih dengan salah buku karanganya "A Brief History of Time" yang masuk sebagai bestseller pada Sunday Times London selama 237 ahad berturut-turut.

Meskipun kini nyaris tak bisa menggerakan anggota tubuhnya maupun bicara tanpa sebuah alat bantu yang terpasang di lehernya akhir penyakit ALS (Amiotrofik Lateral Sklerosis) yang mulai menyerang tubuhnya pada tahun pada tahun 1974, Stephen sejatinya terlahir sebagai anak normal pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking, dan tumbuh menjadi yang sangat tertarik pada ilmu pengetahuan dan di kenal sebagai cowok yang cerdas dengan masa depan yang cerah, namun semuanya nyaris saja runtuh ketika ALS yang menyerang Hawkins menciptakan tubuhnya tak bisa di gerakan, Ia pun tak bisa makan atau berdiri dari kawasan tidurnya tanpa sumbangan orang lain, terlebih ketika beliau harus melaksanakan mekanisme Trakeostomi (Pengangkatan pita suara) akhir pneumonia yang menciptakan Hawkins tak bisa bersuara lagi, namun di tengah segala keterbatasan yang menciptakan hanya otaknya saja yang berfungsi dengan benar, Hawkins bisa membuktikan pada dunia, bahwa dengan keadaanya yang amat terbatas beliau masih bisa berkontribusi pada dunia Ilmu pengetahuan dengan teori-teorinya yang revolusioner.


Hee Ah Lee, Pianis Berjari Empat



Saat melihat foto diatas kalian niscaya sudah menyadari bahwa gadis yang mempunyai senyum yang ceria ini, hanya memilki 4 jari , 2 di asisten dan 2 tangan kiri namun dengan keterbatasanya ini Dia merupakan seorang Pianis yang berbakat, namun selain tanganya yang cacat gadis kelahiran 9 Juli 1985 di Pusan, Korea Selatan ini juga terlahir dengan kaki yang tak tepat dan hanya mencapai lututnya, tapi tak cukup hanya hingga disitu saja Hee Ah Lee juga mengalami keterbelakangan mental. Dengan keadaanya ini bukanya menerima dukungan dari keluarga besarnya, Ah Lee justru di jauhi alasannya yaitu dianggap sebagai sebuah aib, hanya sang Ibu yang tetap setia mendampingi putrinya yang dengan kondisi fisiknya yang tak tepat tentu saja tak bisa menjalani rutinitas harian tanpa sumbangan sang Ibu, biasanya dengan kondisi menyerupai ini orang renta akan mengalah dengan kondisi anaknya, Namun itu tak berlaku bagi perempuan berjulukan Woo Kap Sun ini, Dia percaya bahwa dalam setiap kekurangan, Tuhan niscaya menyembunyikan kelebihan tersendiri, dan talenta putrinya suatu hari niscaya akan muncul.


Akhirnya sesudah sekian usang mencari sekolah Piano bagi putrinya, ada sebuah sekolah yang bersedia mendapatkan Ah Lee meskipun dengan segala keterbatasanya, pada masa awal Ah Lee berguru piano, beliau banyak menemui kesulitan alasannya yaitu jumlah jarinya yang kurang untuk menekan tuts-tuts piano, bayangkan saja bagi orang yang mempunyai jari lengkap saja sulit sekali untuk memainkan piano apalagi Ah Lee yang hanya mempunyai 4 jari, terlebih dengan kekurangan pada kakinya yang menciptakan Ah Lee kesulitan untuk menekan pedal piano, namun dengan semangatnya yang begitu besar serta dorongan sang Ibu, Ah Lee secara perlahan muai menguasai cara bermain piano, meskipun butuh waktu hingga 10 jam untuk memainkan sebuah lagu sederhana dan 5,5 tahun untuk bisa memainkan sebuah notasi piano yang rumit,  Ah Lee tetap terus berusaha, sikapnya ini menciptakan sang Ibu memutuskan untuk mendukung putri kesayanganya sepenuh hati dengan berhenti dari pekerjaanya sebagai seorang perawat. Sahabat anehdidunia.com kegigihan keduanya alhasil membuahkan hasil ketika album pertama Ah Lee yang  berjudul “Hee Ah, A Pianist with Four Finger” alhasil di kelaurkan, semenjak ketika itu Ia sudah melaksanakan konser di aneka macam negara menyerupai Amerika, Inggris, Jepang, China, Singapura dan bahkan pernah singgah di Indonesia, setiap orang yang melihat kemampuan Ah Lee memainkan piano terkagum-kagum bahkan tak jarang menitihkan air mata.

Ah Lee dan Ibunya alhasil bisa membuktikan pada seluruh dunia bahwa bahkan seseorang yang mempunyai keterbatasan fisik juga bisa menguasasi ketrampilan khusus, meskipun tanpa banyak dukungan dari lingkungan sekitarnya asalkan mau terus berusaha. Bagi kalian yang ingin tau dengan kemahiran Ah Lee memainkan Tuts-Tuts piano bisa dilihat dalam video di atas:

Bagaimana para sahabat anehdidunia.com apa cerita dari para pejuang sejati yang enggan mengalah dengan keterbatasan fisik yang mereka miliki, bisa menginspirasi kalian?

Referensi :
en.wikipedia.org/wiki/Nick_Vujicic
maxmanroe.com/habibie-afsyah-penyandang-difabel-yang-sukses-di-internet-marketing.html
futuready.com/artikel/kesehatan/berprestasi-meski-dalam-keterbatasan
maxmanroe.com/hee-ah-lee-kisah-pianis-berjari-empat-yang-inspiratif.html
id.wikipedia.org/wiki/Stephen_Hawking

0 Response to "Kisah Para Penyandang Difabel Yang Inspiratif"

Total Pageviews