Latest News

Johanna Watkins Alergi Segala Hal Termasuk Pada Suami Sendiri

Alergi merupakan suatu penyakit yang menciptakan tubuh seseorang menjadi terlalu sensitif dalam bereaksi secara imunologi. Penderita alergi bisa mempunyai reaksi yang hiperbola terhadap lingkungan yang dianggap asing oleh tubuh, atau biasa disebut hipersensitivitas. Bahan yang sanggup menimbulkan hipersensitivitas tersebut disebut dengan alergen. Alergen yaitu suatu pemicu alergi, menyerupai misalnya yaitu bulu hewan, kuliner tertentu, obat-obatan, bulu hewan, gigitan serangga, dan lain sebagainya. Alergi bisa saja dialami oleh siapapun manusia, tergantung dari sistem kekebalan tubuh yang dimilikinya. Alergi ini pun ada majemuk jenisnya.



Sejauh ini, jenis-jenis alergi yang masuk akal dan sering diketahui yaitu adanya alergi terhadap kuliner sebab mungkin ada salah satu bahannya yang menimbulkan alergi tersebut. tetapi siapa yang menyangka bahwa ada seseorang yang menderita alergi terhadap beberapa hal yang ada di sekitarnya. Hidupnya niscaya sangat hening dan sangat menderita. Hal tersebut dialami oleh Johanna Watkins, seorang perempuan berusia 29 tahun yang berasal dari Amerika Serikat. Dalam satu tahun terakhir, ia mengalami penyakit yang aneh dan belum pernah dialami oleh siapapun. Johanna menjadi alergi terhadap segala hal termasuk debu, makanan, obat-obatan, dan beberapa hal lain yang sering ada di kehidupan sehari-hari manusia. Johanna mempunyai suami yang berjulukan Scott. Sebelumnya mereka bertemu di Hope Accademy, Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, 5 tahun yang lalu. Sahabat anehdidunia.com keduanya sama-sama bekerja sebagai guru. Mereka alhasil menikah pada tahun 2013.

Hal tersebut membuatnya tersiksa, sehingga ia terpaksa harus berada di daerah tidur untuk menghindari kemungkinan alergi yang akan ia derita. Suaminya menciptakan suasana kamar senyaman-nyamannya, dan menutup jendelanya supaya terhindar dari sinar matahari. Tempat tidurnya pun dilapisi dengan plastik. Ternyata, ada hal yang lebih aneh lagi dan membuatnya semakin tersiksa. Ternyata 2 tahun kemudian, Johanna juga alergi kepada suaminya sendiri. Hal tersebut membuatnya merasa sedih, dan tentunya Scott pun merasa begitu. Ia menjadi tidak bisa lagi untuk berdekatan dengan suaminya sendiri, dan juga memeluknya. Pada akhirnya, Scott tidak tinggal satu kamar dengan Johanna, melainkan berada di kamar lain yang terletak di lantai bawah.

Sehari-harinya, Johanna hanya menghabiskan waktu di kamar dengan membaca buku, berdoa, menelpon orang-orang, dan ia pun ingin berusaha melaksanakan apapun untuk orang lain. Terkadang ia merasa sedih dan ingin kembali menyerupai kehidupannya dahulu sebelum ia mengalami penyakit alergi ini. Menurut pakar kesehatan, Johanna terkena Mast Cell Activation Syndrome (MCAS), sehabis hampir 30 dokter ia temui untuk melaksanakan pemeriksaan, mereka gagal mendiagnosis mengenai penyakit yang dialami pada tubuh Johanna. Mereka menjelaskan bahwa pada tubuh Johanna, sel mast atau homogen sel darah merah yang menyediakan bahan-bahan kimia khusus yang berfungsi mengendalikan sistem imun tubuh tidak bekerja sesuai fungsinya. Maka, sel mast ini menjadi sering mengeluarkan materi kimia di waktu dan daerah yang salah. Akibatnya, tubuh Johanna menjadi alergi terhadap segala hal.


Kondisi yang dialami Johanna dianggap cukup ekstrim, sehingga dokter masih merasa cukup kesulitan untuk menangani dilema tersebut. Belum lagI, penyakit MCAS gres ditemukan kira-kira 9 tahun yang lalu. Pengobatan yang dilakukan oleh Johanna mengalami banyak hambatan, sebab tubuhnya tidak merespon segala jenis obat yang ia minum dan juga kemoterapi yang ia lakukan, dan menciptakan kondisinya menjadi semakin buruk. Sahabat anehdidunia.com Johanna hanya sanggup mengonsumsi 15 jenis makanan, termasuk rempah-rempah. Sebenarnya yang cukup kuat pada penyakit Johanna yaitu bau tubuh seseorang. Makara jikalau ia akan melaksanakan kontak pribadi dengan seseorang, mereka dihentikan memakai sabun dengan aroma yang menyengat, dan juga tidak mengonsumsi bawang dan lada. Namun entah kenapa hukum tersebut kemudian menjadi berubah. Ia mencicipi reaksi anafilaksisnya mulai menyerang dikala ia bersahabat dengan suaminya. Maka dari itu, komunikasi yang dilakukan dengan suaminya hanya melalui Sype dan SMS. Scott mengungkapkan bahwa hal tersebut sangat membuatnya sedih. Karena ia tidak bisa melihat seorang istri yang sangat ia cintaio secara langsung.

Johanna tidak bisa melaksanakan aktivitas sehari-harinya menyerupai dulu, sebab akan membahayakan tubuhnya dan akan mengancam kesehatannya. Ia hanya diperbolehkan keluar dikala ia pergi ke dokter untuk berobat. Walaupun hanya sebentar, namun hal tersebut sangat membuatnya tersiksa. Johanna merasa beruntung mempunyai suami yang cukup sabar untuk melayani kebutuhan sehari-harinya dalam hal apapun. Scott sangat peduli kepada Johanna sebab ia merasa mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap istri yang dicintainya tersebut.


Johanna sangat tersiksa dengan penyakitnya. Bahkan ia merasa bahwa tubuhnya menyerupai diserang dan tenggorokannya terasa tercekat hanya sebab pintu kamarnya terbuka walaupun hanya sebentar. Di dalam kamarnya, terdapat alat penyaring udara supaya ia kondusif dari debu yang akan masuk ke dalam kamarnya. Johanna terpaksa harus dijauhkan dengan suaminya, padahal ia bahwasanya sangat ingin hidup normal menyerupai layaknya sepasang suami istri. Karena parahnya hingga tidak bisa terlalu bersahabat dengan suami, dikala berkunjung ke dokter, Scott terpaksa harus mengenakan masker untuk melindungi Johanna supaya ia tak terjangkit alerginya lagi. Scott sangat ingin memeluk Johanna untuk memberinya sumbangan dan semangat. Scott sangat merindukan moment-moment bersama istrinya, namun ia harus menahan diri supaya tidak menyakiti Johanna. Johanna dan suaminya masih sangat berharap akan diberi kesembuhan. Johanna sangat ingin ia bisa menyerupai perempuan-perempuan lainnya.


Johanna rindu menjalani kehidupan normal menyerupai dahulu supaya ia bisa melayani suaminya menyerupai yang seharusnya ia lakukan. Ia pun juga ingin mencicipi bebasnya kehidupan tanpa harus menjalani pengobatan rutin dan harus hidup terkekang di dalam kamar saja. Meskipun tak pernah mengeluh, Johanna tetap saja mempunyai harapan terpendam yang bahwasanya ia harapkan. Sahabat anehdidunia.com ia ingin membalas kebijaksanaan atas semua jasa yang dilakukan oleh suaminya sebab ia telah merawatnya dengan baik dan sabar. Ia pun juga ingin bertemu dengan teman-temannya yang ikut mendukungnya dan memberinya semangat untuk cepat sembuh. Hal tersebut sedikit banyak menciptakan Johanna merasa sangat terhibur. Ia mencoba untuk tidak mengeluh supaya tidak merepotkan siapapun yang ada di sekitarnya, khususnya suaminya. Karena Scott juga harus menjalani pekerjaannya sebagai seorang guru, selain harus merawat Johanna setiap hari. Yang ia takutkan, Scott merasa kelelahan dan sakit. Untungnya, Scott merasa bisa menjaga diri dan tetap menjaga kesehatannya supaya ia tetap kuat. Keluarga Johanna pun juga ikut membantu merawat Johanna dan ikut memperlihatkan rasa nyaman di di dalam kamarnya supaya Johanna tidak merasa bosan dengan hiburan-hiburan yang Johanna sukai. Meskipun dokter masih mengalami kesulitan untuk melaksanakan upaya penyembuhan Johanna, johanna dan suaminya tidak aan mengalah dan masih akan yakin bahwa Johanna suatu hari nanti akan sembuh dan bisa kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal.

Sumber referensi:
http://news.okezone.com/read/2016/11/16/18/1543140/penyakit-misterius-wanita-ini-alergi-pada-suaminya-sendiri
http://health.liputan6.com/read/2659569/derita-johanna-alergi-semua-hal-termasuk-suami-sendiri
http://doktersehat.com/wanita-ini-mengalami-alergi-pada-benda-apapun-termasuk-pada-suaminya-sendiri/

0 Response to "Johanna Watkins Alergi Segala Hal Termasuk Pada Suami Sendiri"

Total Pageviews