Latest News

Kisah Kasatmata Perempuan Secantik Bidadari Menikah Dengan Suku Pedalaman

Indonesia ialah termasuk salah satu negara agraris yang mempunyai cakupan wilayah sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar di seluruh nusantara. Itu artinya keberagaman suku dan budaya juga sangat banyak. Itulah mengapa negara ini mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu jua. Suku-suku yang ada di Indonesia bisa dibilang ialah paling banyak di dunia, dalam satu pulau saja puluhan suku tersebar. Bahkan beberapa wilayah di Indonesia masih ada suku-suku yang tinggal di pedalaman. Hidup mereka mungkin terisolir dari dunia luar namun tak berarti mereka hanya hidup dengan “dunianya” saja. Ada beberapa laki-laki suku pedalaman yang bahkan “sempat” menikah dengan orang-orang biasa. Seperti kisah kasatmata gadis manis menikah dengan orang pedalaman berikut ini:


Wyn Sargent Menikah dengan Kepala Suku Dani Papua



Cerita ini memang telah terjadi puluhan tahun yang lalu. Namun banyak diantara masyarakat Indonesia yang tidak tahu bahwa salah satu kepala suku Dani yang ada di Papua pernah menikah dengan seorang perempuan berkebangsaan Amerika Serikat! Yup, kisah berawal dari seorang jurnalis manis asal California, Amerika Serikat yang berniat menciptakan penelitian terkait dengan suku asing yang berada di belantara Papua, Indonesia di tahun 1973. Jurnalis tersebut tak lain ialah Wyn Sargent, bahu-membahu tujuan awal suku yang ia teliti ialah suku Analaga. Tentu saja pendekatan yang dilakukan Sargent membutuhkan taktik khusus. Ia menyediakan alat-alat kesehatan untuk mengusut warga suku tersebut. Namun cara ini tak disukai oleh Kepala Suku Dani yang berjulukan Obahorok. Hingga muncullah pertikaian perang suku sampai Sargent menjadi penengah dan mencari jalan keluar dengan bersedia menikah dengan Obahorok! Keputusan tersebut disambut besar hati oleh Obahorok dan para istrinya (ada yang menyebutkan Obahorok telah beristri 10 – 40 orang).


Pernikahan digelar secara “mewah” selama 10 hari 10 malam di pedalaman tersebut. Wyn Sargent menjalani kehidupannya sebagai istri Kepala Suku Dani. Disinilah kontroversi muncul, ada yang menyampaikan bahwa kesepakatan nikah ini dilakukan secara simbolis hanya untuk meredamkan ketegangan perang suku tanpa ada hubungan intim layaknya suami istri, namun ada juga yang menyampaikan Wyn Sargent berlaku selayaknya suami istri dan tidur bersama Obahorok juga. Sahabat anehdidunia.com kabar kesepakatan nikah warga asing Indonesia dengan kepala suku Dani ini menjadikan polemik di masyarakat Indonesia sebab dianggap “tipuan” untuk kepentingan penelitian dan komersialisasi. Selang dua bulan pernikahan, Wyn Sargent menghilang di belantara Papua sebab “katanya” diusir polisi da nada juga yang menyampaikan beliau dideportasi dan dihentikan ke Indonesia lagi. Sepertinya benar kalau Wyn Sargent menggunakan pernikahannya sebagai alat untuk mengumpulkan data-data terkait kehidupan suku Dani sebab pada tahun 1974 beliau meluncurkan buku berjudul People of the Valley.


Cheryl Mason Menikah dengan Prajurit Suku Maasai Kenya



Suku Maasai merupakan salah satu suku prajurit semi – nomaden yang berada di tempat Kenya dan Tanzania, Afrika. Suku Maasai mendadak menjadi lebih dikenal dari sebelumnya sehabis ada salah satu anggotanya menikahi perempuan manis asal Inggris. Berbeda dengan kesepakatan nikah Wyn Sargent yang kental dengan spekulasi kepentingan penelitian, kesepakatan nikah yang terjadi antara Cheryl Mason dan Daniel Lekimenju benar-benar kesepakatan nikah yang dilandaskan cinta. Bermula dari perjalanan liburan Mason ke Kenya dikala itu beliau bertemu dengan suku Maasai dan jatuh cinta pada salah seorang diantara prajurit disitu berjulukan Lekimenju yang dikabarkan 10 tahun lebih muda daripada dia. Mason yang dikala itu masih berstatus sebagai istri seseorang dan mempunyai tiga orang anak rela bercerai dan menikah dengan Lekimenju. Pernikahan mereka mengundang kontroversi sebab dianggap tidak legal di Inggris sehingga Lekimenju dideportasi kembali ke Kenya. Selama proses pembuatan visa, Mason mengunjungi suaminya di Kenya sebanyak lima kali selama kurang lebih 2 tahun.


Hingga karenanya Lekimenju disetujui dan menetap di Inggris tepatnya di Isle of Wight. Setelah kesepakatan nikah terjadi mereka hidup “normal” menyerupai orang biasa dan Lekimenju bekerja di sebuah pertokoan sementara sang istri Cheryl Mason sering diundang di televisi, radio untuk menceritakah pengalaman hidupnya menikah dengan Daniel Lekimenju - orang dari suku pedalaman Afrika. Tiga tahun menjalani biduk rumah tangga, Mason menyerupai mencicipi titik balik kehidupannya dan merasa ada yang salah dengan apa yang telah ia lakukan terlebih menurutnya bahwa Lekimenju tak bisa membaur dengan belum dewasa tirinya dan terlalu egois. Sahabat anehdidunia.com konflik batin yang mulai menentang realita kehidupannya semakin bertambah seiring kehamilan yang ia alami dan tekanan media yang selalu ingin tahu kehidupan pribadinya. Meskipun buah hati mereka lahir dan diberi nama Misty, tak bisa menyembuhkan kerenggangan rumah tangga mereka. Hingga pada tahun 2000 mereka tetapkan untuk bercerai. Selang setahun, Cheryl Mason dan anak-anaknya pindah ke Newquay dan Lekimenju tetap tinggal di Isle of Wight. Hingga dikala ini hubungan pertemanan mereka tetap berjalan baik.


Sarah Begum Menikah dengan Kepala Suku Huaorani Amazon



Salah satu suku yang populer dan berdiam di hutan hujan Ekuador ialah suku Huaorani. Suku ini dikenal sebagai suku paling berbahaya di belantara hutan Amazon. Menggantungkan hidupnya dari berburu, memetik buah dan menyusuri sungai untuk minum suku ini populer gemar tak menggunakan busana dan sering membawa sumpit beracun dengan panjang hampir dua meter. Cerita perihal perempuan manis yang menikah dengan kepala suku Huaorani ini dialami oleh Sarah Begum ialah perempuan berkebangsaan Inggris yang pergi ke hutan Amazon untuk menikmati liburan, menciptakan film dokumenter perihal suku Huaorani serta menguji ketahanan serta kemampuan dirinya tinggal di hutan belantara.


Sarah Begum tetapkan untuk tinggal selama dua ahad di dalam hutan tersebut dan menjalani kehidupan layaknya orang-orang suku Huaorani. Hingga pada karenanya beliau akrab dengan salah seorang “ksatria” dari suku tersebut berjulukan Ginkto yang usianya terpaut sangat jauh dengan dirinya. Sahabat anehdidunia.com kronologis kesepakatan nikah itu terjadi karena pada sutu malam Sarah diundang untuk menemui para sesepuh suku tersebut dan diminta untuk telanjang menyerupai penampilan mereka, Sarah yang awalnya keberatan pun pada karenanya mengiyakan dengan maksud menghormati mereka sebagai tuan rumah. Hingga para sesepuh tersebut memahkotai Sarah sebagai bentuk percaya dengan Sarah dan terjadilah pernikahannya bersama Ginkto. Dikabarkan Sarah sering mondar-mandir London – Hutan Amazon. Namun belum ada informasi lagi terkait kesepakatan nikah mereka berdua masih berjalan atau sudah bercerai.

Sahabatanehdidunia.com begitulah sekelumit dongeng dari beberapa suku-suku pedalaman yang ada di dunia yang mungkin banyak dari anda belum mengetahui sebelumnya. Cerita ini juga menandakan bahwa suku-suku yang hidupnya di dalam hutan tersebut tak selalu terisolir dari dunia luar. Pernikahan antara wanita-wanita dengan orang suku pedalaman tersebut sah-sah saja asal tak ada niat jelek yang terselubung semisal hanya sebagai “alat” atau objek sesuatu yang menghasilkan laba sendiri. Yang paling terpenting ialah mari hidup selaras berdampingan dengan mereka tanpa mengusik atau merusak hutan sebagai tempat tinggal mereka.

Sumber referensi:
http://www.jpnn.com/berita.detail-14042
http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-wyn-sargent-antropolog-asing-yang-nikahi-kepala-suku-di-papua.html
http://www.staustellvoice.co.uk/news/6/article/2029/
http://www.akulebay.com/kisah-nyata-traveller-inggris-nikah-dengan-kepala-suku-amazon/
http://travel.detik.com/read/2016/01/20/124708/3122710/1520/suku-paling-berbahaya-di-hutan-amazon

0 Response to "Kisah Kasatmata Perempuan Secantik Bidadari Menikah Dengan Suku Pedalaman"

Total Pageviews