Mungkin akhir-akhir ini Anda menyaksikan banyak video di YouTube tanpa ada tayangan iklan apapun. Hal ini disebabkan para pemilik merek global (merek terkenal) yang juga sebagai pengiklan besar melaksanakan boikot menarik iklannya dari YouTube.
Perusahaan besar yang menarik iklannya antara lain : Havas Group (O2, Royal Mail, BBC, Dominos, Hyundai Kia), L'Oreal, RBS, Audi, Mark & Spencer dan lain-lain.
Sedangkan berdasarkan Youtuber terkenal, PewDiePie hal tersebut disebabkan oleh pihak surat kabar The Wall Street Journal (musuh dari youtube) telah melaksanakan provokasi ke perusahaan besar untuk menarik iklannya dari YouTube dengan cara memperlihatkan bukti screenshoot video-video YouTube dengan konten terkait kelompok ekstrimis. Konten tersebut disisipi iklan-iklan ibarat Coca Cola, Hyunday dan lain-lain.
Dengan munculnya iklan di konten kelompok ekstrimis, Banyak pihak yang menganggap bahwa merek-merek tersebut telah mendonasikan uang kepada kolompok penyebar ujaran kebencian, ideologi nazisme dan lain-lain.
Pihak google sendiri telah meminta maaf atas kejadian tersebut, dan akan meninjau ulang iklan-iklan mereka yang ada di konten-konten untuk memastikan baik atau buruknya isi konten sehingga tetapkan pantas atau tidaknya meletakkan iklan di konten tersebut.
Seperti yang kita tahu untuk menghasilkan suatu karya video di YouTube, para youtuber juga harus mempunyai 'modal' untuk sanggup menunjang karyanya itu. Misalnya : para Youtuber perlu mempunyai kamera, quota internet high speed, laptop, software editing dll.
Sebagai contoh, salah satu Youtuber yang amat terkenal di dunia PewDiePie menyatakan bahwa penghasilan Adsense yang ia terima selama beberapa ahad terakhir mengalami penurunan yang sangat tajam. Ia hanya mendapat 100 US$ pada salah satu videonya yang telah ditonton tak kurang dari 3 juta kali.
Sedangkan Youtuber lokal Tara Arts menyatakan bahwa pada kondisi normal mereka bisa mendapat sekitar 100 US$ untuk 100.000 penayangan video. Namun, selama beberapa ahad terakhir mereka hanya mendapat tak lebih dari 2 US$ untuk 100.000 views.
Dari penuturan di atas menandakan bahwa imbas dari perginya sejumlah pengiklan besar dari YouTube mempengaruhi semua content creator di banyak sekali negara. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus, bukan mustahil pihak YouTube akan mengalami kebangkrutan bersama dengan para Youtuber secara massal.
Meski semua telah terjadi, Saya yakin bahwa pihak Google sebagai perusahaan periklanan raksasa akan bisa mengatasi semua itu. Dan bagi rekan-rekan tetaplah bersemangat dalam kreasi menghasilkan konten-konten video berkualitas
Mungkin diantara kita ada yang berkata bahwa "uang bukanlah segalanya, yang penting yaitu karya". Bila kita meninjau kembali terhadap biaya yang dikeluarkan begitu banyak dan waktu berjam-jam yang diharapkan untuk menciptakan suatu konten, Maka secara logika tidaklah mungkin para youtuber melaksanakan semua itu tanpa mengharapkan hasilnya bukan ?
Hal ini sebagai salah satu bentuk penghargaan (timbal balik) bagi para content creator yang telah berupaya menghibur atau menyebarkan informasi. Penghargaan ini paling tidak akan menambah semangat para Youtuber untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan kualitas kontennya itu.
Kalau dihitung-hitung, panjang tayangan iklan juga tidak terlalu usang dan anggap saja kepingan menarik dari video tersebut. Kalau saya pribadi menyukai tayangan iklan yang bermusik lantaran bunyi musik stereo-nya yummy dikuping yang ber-headphone.
Perusahaan besar yang menarik iklannya antara lain : Havas Group (O2, Royal Mail, BBC, Dominos, Hyundai Kia), L'Oreal, RBS, Audi, Mark & Spencer dan lain-lain.
Penyebab Boikot Iklan YouTube
Penarikan itu dilakukan menyusul temuan surat kabar Times yang menyebutkan bahwa sejumlah iklan dari merek terkenal muncul di konten-konten pendukung kelompok ekstrimis.Sedangkan berdasarkan Youtuber terkenal, PewDiePie hal tersebut disebabkan oleh pihak surat kabar The Wall Street Journal (musuh dari youtube) telah melaksanakan provokasi ke perusahaan besar untuk menarik iklannya dari YouTube dengan cara memperlihatkan bukti screenshoot video-video YouTube dengan konten terkait kelompok ekstrimis. Konten tersebut disisipi iklan-iklan ibarat Coca Cola, Hyunday dan lain-lain.
Dengan munculnya iklan di konten kelompok ekstrimis, Banyak pihak yang menganggap bahwa merek-merek tersebut telah mendonasikan uang kepada kolompok penyebar ujaran kebencian, ideologi nazisme dan lain-lain.
Pihak google sendiri telah meminta maaf atas kejadian tersebut, dan akan meninjau ulang iklan-iklan mereka yang ada di konten-konten untuk memastikan baik atau buruknya isi konten sehingga tetapkan pantas atau tidaknya meletakkan iklan di konten tersebut.
Kebijakan Baru di YouTube
Hal ini pula yang menjadikan pihak youtube menciptakan kebijakan gres yaitu mengharuskan tiap channel mencapai 10.000 views untuk bisa mengajukan pemasangan iklan YouTube. Tentu syarat ibarat ini bagi sebagian besar youtuber cukup sulit untuk sanggup tercapai targetnya. Dan alhasil para content creator sulit untuk sanggup mendulang penghasilan.Seperti yang kita tahu untuk menghasilkan suatu karya video di YouTube, para youtuber juga harus mempunyai 'modal' untuk sanggup menunjang karyanya itu. Misalnya : para Youtuber perlu mempunyai kamera, quota internet high speed, laptop, software editing dll.
Youtuber Terancam Bangkrut
Kini jumlah pengiklan menurun sampai drastis, secara otomatis memperlihatkan efek terhadap jumlah pendapatan yang dibagikan oleh YouTube kepada para Youtuber.Sebagai contoh, salah satu Youtuber yang amat terkenal di dunia PewDiePie menyatakan bahwa penghasilan Adsense yang ia terima selama beberapa ahad terakhir mengalami penurunan yang sangat tajam. Ia hanya mendapat 100 US$ pada salah satu videonya yang telah ditonton tak kurang dari 3 juta kali.
Sedangkan Youtuber lokal Tara Arts menyatakan bahwa pada kondisi normal mereka bisa mendapat sekitar 100 US$ untuk 100.000 penayangan video. Namun, selama beberapa ahad terakhir mereka hanya mendapat tak lebih dari 2 US$ untuk 100.000 views.
Dari penuturan di atas menandakan bahwa imbas dari perginya sejumlah pengiklan besar dari YouTube mempengaruhi semua content creator di banyak sekali negara. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus, bukan mustahil pihak YouTube akan mengalami kebangkrutan bersama dengan para Youtuber secara massal.
Meski semua telah terjadi, Saya yakin bahwa pihak Google sebagai perusahaan periklanan raksasa akan bisa mengatasi semua itu. Dan bagi rekan-rekan tetaplah bersemangat dalam kreasi menghasilkan konten-konten video berkualitas
Mungkin diantara kita ada yang berkata bahwa "uang bukanlah segalanya, yang penting yaitu karya". Bila kita meninjau kembali terhadap biaya yang dikeluarkan begitu banyak dan waktu berjam-jam yang diharapkan untuk menciptakan suatu konten, Maka secara logika tidaklah mungkin para youtuber melaksanakan semua itu tanpa mengharapkan hasilnya bukan ?
Penghargaan Untuk Content Creator
Kalau boleh memperlihatkan saran, Bila Anda sedang menonton salah satu konten video dan ada tayangan iklan, Upayakanlah tidak melaksanakan skip (tidak harus loh). tontonlah minimal sampai 30 detik tayangan iklannya (Bila kurang dari 30 detik maka para pengiklan tidak dikenakan biaya tayangan).Hal ini sebagai salah satu bentuk penghargaan (timbal balik) bagi para content creator yang telah berupaya menghibur atau menyebarkan informasi. Penghargaan ini paling tidak akan menambah semangat para Youtuber untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan kualitas kontennya itu.
Kalau dihitung-hitung, panjang tayangan iklan juga tidak terlalu usang dan anggap saja kepingan menarik dari video tersebut. Kalau saya pribadi menyukai tayangan iklan yang bermusik lantaran bunyi musik stereo-nya yummy dikuping yang ber-headphone.
0 Response to "Merek Global Boikot Iklan Di Youtube, Akankah Youtuber Gulung Tikar ?"