Latest News

Misteri Fulcanelli Pengubah Logam Dasar Menjadi Emas

Logam mulia yang diburu semenjak jaman dulu hingga kini telah menciptakan beberapa bahkan hampir semua orang ingin menemukan cara untuk mendapat emas. selain dari menggali kekayaan alam, beberapa jago juga melakukan  penelitian pencampuran materi kimia semoga bisa diubah menjadi emas. Namun tidak pernah kita lihat ada yang berhasil. Namun sahabat anehdidunia.com taukah anda bahwa jaman dulu pernah tersiar kabar bahwa logam biasa bisa diubah menjadi emas. apakah nama pengetahuan tersebut dan bagaimana penyebaran serta orang yang menemukannnya? 

Alchemist yaitu orang-orang yang mempelajari perihal alkimia. Apa itu alkimia? Alkimia yaitu ilmu kimia yang didasari dengan paham spiritual sehingga bertujuan untuk menciptakan benda-benda atau materi-materi yang tidak masuk akal, dan bertujuan untuk melawan aturan alam. Kata alkimia berasal dari Bahasa arab al-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibuat dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama", "melebur", "aloy", dan lain-lain (dari khumatos, "yang dituangkan, batang logam"). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata "Al Kemi", yang berarti "Seni Mesir", alasannya yaitu bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.
 
Makara secara garis besarnya Alchemy yaitu sebuah ilmu pengetahuan kuno yang berfokus pada perjuangan untuk mengubah logam dasar menjadi emas (transmutasi), penelitian mengenai Elixir of Life (ramuan hidup abadi) dan pencapaian hikmat tingkat tinggi. Praktek ini telah dilakukan oleh penduduk masa purba, mulai dari Mesir, India, Mesopotamia, Eropa hingga Cina dan Jepang. Salah satu aspek yang terpenting dari ilmu Alchemy yaitu Philospher's Stone, sebuah substansi yang dipercaya bisa mengubah logam dasar menjadi emas. Substansi ini telah dicari oleh para alchemist selama ribuan tahun tanpa hasil.

Selama ini, Alchemy masih digolongkan kedalam Pseudo Science alasannya yaitu dianggap tidak mengikuti kaidah sains yang baku dan tidak ada bukti ilmiah yang dihasilkan. Bahkan Isaac Newton yang pernah menulis beberapa bahasan soal alchemy juga tidak berhasil memecahkan misteri Philospher's Stone atau Elixir of Life. Tentu saja, ini menciptakan ilmu alchemy tergantung-gantung diantara fiksi dan realita. Namun, pada awal kurun ke-20, di Paris, beredar sebuah rumor kalau di kota itu tinggal seorang alchemist yang hidup secara diam-diam dan telah berhasil memecahkan diam-diam kuno transmutasi, dengan kata lain, diam-diam Philosopher's Stone sendiri. Alchemist ini dikenal dengan nama Fulcanelli.

Fulcanelli Muncul
Rumor ini berasal dari Eugene Leon Canseliet (1899-1982) dan sahabatnya Jean-Julien Champagne (1877-1932) yang mengaku sebagai murid pribadi dari Fulcanelli. Kedua orang ini juga pendiri dari kelompok esoterik diam-diam Perancis berjulukan Les Freres d'Heliopolis atau The Brotherhood of Heliopolis.

Eugene Canseliet dan Jean-Julien Champagne

Fulcanelli yang berarti "The Fire of the Sun" disebut sebagai master yang memimpin kelompok kecil tersebut. Menurut Canseliet, Fulcanelli yaitu seorang laki-laki yang sudah berumur, kaya raya dan mempunyai pengetahuan yang luar biasa dalam seni, arsitektur dan bahasa. Ia juga disebut sebagai alchemist sejati yang telah memperoleh pengetahuan mengenai diam-diam Philosopher's Stone. Namun, identitas laki-laki misterius ini masih dirahasiakan dari anggota perkumpulan lainnya. Hanya Canseliet dan Champagne yang pernah bertemu muka dengannya.

Para anggota yang tidak pernah berjumpa dengan master alchemist ini mulai meragukan keberadaannya, hingga suatu hari, sebuah buku misterius muncul. Buku itu muncul di Paris pada tahun 1926 dengan judul "Le Mystere des Cathedrales" atau 'The Mystery of Cathedrals" dan hanya dicetak sebanyak 300 eksemplar.

Konon, siapa saja yang membaca buku itu dengan cara yang sempurna akan mengetahui diam-diam transmutasi menyerupai mengubah timah menjadi emas. Nama pengarang yang tercantum di sampul depan buku itu hanya satu kata, Fulcanelli. 36 Ilustrasi pada buku itu dibuat oleh Jean Julien Champagne dan kata pengantarnya ditulis oleh Eugene Canseliet. Canseliet mengaku telah mengatur penerbitan buku itu atas seruan pribadi dari Fulcanelli. Dengan terbitnya buku ini, keraguan akan keberadaan tokoh misterius itu sirna alasannya yaitu buku itu mengandung tingkat intelektualitas yang luar biasa.

Buku Le Mystere des Cathedrales
Buku ini berisi topik mengenai interpretasi simbol pada banyak sekali katedral Gothic dan bangunan lain di Eropa. Menurut isi buku ini, bangunan-bangunan Gothic tersebut menyembunyikan aba-aba alchemy dalam simbol-simbol yang terukir di bangunan itu. Walaupun topik ini sudah pernah disinggung oleh banyak penulis sebelumnya, namun tidak pernah ada orang yang menulis dengan cara yang begitu terperinci dan spesifik. Dengan demikian Fulcanelli mulai menjadi sentra perhatian di kalangan para alchemist dan okultis di paris.

Pada tahun 1930, buku kedua kembali muncul. Judulnya "Les Demeures Philosophales" atau 'The Dwellings of the Philosophers". Sekali lagi, Canseliet menulis kata pengantarnya dan Champagne menciptakan ilustrasinya. Canseliet mengaku kalau Fulcanelli bahwasanya juga telah menciptakan buku ketiga yang berjudul "Finis Gloria Mundi" atau "The End of Worldly Glory". Namun, entah mengapa, Fulcanelli memerintahkan untuk menghancurkan naskahnya sebelum diterbitkan. Menurut Canseliet, Fulcanelli pernah menawarkan kepadanya sejumlah bubuk alchemy yang disebut "powder of projection" pada tahun 1922. Dengan bubuk ini, Fulcanelli mengijinkan Canseliet mengubah empat ons timah menjadi emas.

Transmutasi
Kesaksian Canseliet mengenai kemampuan Fulcanelli mengubah logam menjadi emas diteguhkan oleh Albertus Spagyricus. Dalam bukunya yang berjudul "The Alchemist of the Rocky Mountains", ia menyampaikan kalau Fulcanelli pernah mengubah setengah pon timah menjadi emas dan mengubah empat ons perak menjadi uranium di tahun 1937.

Peristiwa transmutasi ini terjadi di Castel de Lere, erat Borges dan disebut-sebut disaksikan oleh Pierre de Lesseps bersama dua jago fisika, spesialis kimia dan spesialis geologi.

Albertus berkata:
    "Ketika Fulcanelli menambahkan substansi tak dikenal kedalam setengah pon timah cair, timah itu bermetamorfosis emas dengan berat yang sama. Fulcanelli melaksanakan hal yang sama dengan perak yang kemudian segera bermetamorfosis Uranium. Ketika ditanya nama substansinya, ia hanya menyampaikan kalau substansi itu berasal dari Ferrous Pyrite."

Tentu saja, kalau kejadian ini benar terjadi, maka tidak diragukan lagi, Fulcanelli mungkin yaitu satu-satunya alchemist kurun 20 yang berhasil melaksanakan transmutasi.

Selain kemampuannya melaksanakan transmutasi, Fulcanelli juga dipercaya mempunyai pengetahuan yang jauh lebih maju dibanding jamannya. Kesaksian mengenai ini tiba dari spesialis kimia yang juga jurnalis berjulukan Jacques Bergier.

Pertemuan dengan Jacques Bergier
Pada Juni 1937, Bergier mengaku pernah didatangi oleh seorang laki-laki misterius yang memintanya untuk memberikan pesan kepada ilmuwan fisika Andre Helboner. Pria misterius itu berkata kalau ia merasa berkewajiban memperingatkan mereka akan ancaman yang bisa ditimbulkan dari perjuangan memanipulasi energi nuklir. Saat itu, bom atom belum tercipta. Ini berarti laki-laki misterius tersebut mempunyai pengetahuan yang belum dikenal luas di dunia sains dikala itu. Bergier yakin kalau laki-laki itu yaitu Fulcanelli.

Jacques Bergier via the-savoisien.com
Yang lebih ajaib lagi adalah, sesudah kunjungan ke Bergier, American Office for Strategic Services (Cikal bakal CIA) mulai mengadakan penelitian yang ekstensif mengenai sosok Fulcanelli hingga tamat perang dunia II. Tujuannya yaitu untuk mengumpulkan semua ilmuwan yang mempunyai pengetahuan awal mengenai nuklir untuk mencegah pembelotan kepada pihak musuh. Tetapi Fulcanelli tidak pernah ditemukan.

Pertemuan Terakhir Canseliet dan Fulcanelli
Dalam kesaksiannya puluhan tahun kemudian, Canseliet mengaku berjumpa lagi dengan Fulcanelli pada tahun 1954 dimana ia melihat Fulcanelli tidak bertambah tua. Ini memperlihatkan kalau ia juga berhasil menemukan diam-diam Elixir of Life.

    "Master sudah sangat tua, namun 80 tahun menyerupai biasa saja baginya. 30 tahun kemudian, saya kembali melihatnya dan ia terlihat menyerupai seseorang yang berusia 50 tahun. Ia tidak terlihat lebih renta dibandingkan saya."

Saat itu Canseliet mengadakan perjalanan ke Seville, Spanyol, dimana ia dibawa melewati jalan yang berliku-liku menuju sebuah kastil besar yang berada di antara pegunungan. Setibanya disana, ia disambut oleh Fulcanelli sendiri. Di dalam kastil, Canseliet mengaku melihat ada perempuan dan bawah umur berpakaian menyerupai kurun pertengahan. Lalu, Fulcanelli membawanya ke sebuah laboratorium dan mengijnkannya untuk melaksanakan eksperimen. Setelah perjumpaan itu, ia tidak pernah bertemu dengan Fulcanelli lagi. Sosok Fulcanelli tidak pernah muncul lagi ke permukaan. Canseliet juga menyampaikan kalau tahun itu yaitu tahun terakhir perjumpaannya dengan tokoh misterius itu. Jadi, disinilah misterinya berada. Apakah Fulcanelli benar-benar ada?

Siapa Fulcanelli Sebenarnya
Sejak kemunculannya, tokoh misterius ini telah menghantui para penganut alchemy dan okultisme di seluruh dunia hingga hari ini. Identitasnya yang tersembunyi menciptakan Fulcanelli dikultuskan oleh banyak kelompok alchemy di seluruh dunia. Ada teori kalau Fulcanelli bahwasanya yaitu anggota terakhir keluarga kerajaan Perancis, The Valois. Keluarga ini memang semenjak usang telah tertarik dengan hal-hal magis dan mistik. Walaupun seluruh keluarga ini telah dibasmi oleh raja Henri III pada tahun 1589, namun ada keturunannya yang masih bertahan hingga tahun 1615.

Ada lagi teori yang menyampaikan kalau Fulcanelli yaitu penjual buku okultis, Pierre Dujols. Namun, Dujols diketahui bukan seorang alchemist sejati. Yang lain percaya kalau Fulcanelli yaitu salah satu dari tiga alchemist yang hidup di Perancis dikala itu yang memakai pseudonim Auriger, Faugerons dan Dr.Jaubert. Namun, argumen melawan teori ini cukup masuk akal. Jika Fulcanelli yaitu salah seorang dari mereka, mengapa memakai lebih dari satu nama alias?

Lambang Pierre de Lesseps dan Jules Violle
Lalu, sebagian lagi meragukan Pierre de Lesseps. Lambang keluarga Lesseps yaitu kuda laut. Lambang Fulcanelli yang ditemukan di buku pertamanya juga kuda laut. Patrick Riviere, murid Canseliet, punya pendapat berbeda. Ia percaya kalau Fulcanelli yaitu Jules Violle, jago fisika terkenal Perancis. Violle yaitu spesialis fisika yang meneliti radiasi matahari dan penyerapannya oleh atmosfer.

Lalu, sebagian lagi percaya kalau Fulcanelli yaitu F Jolivet Castelot, presiden dari Alchemist's Society of France tahun 1914. Pria ini juga merupakan anggota dari Ordo Kabalistik de la Rose-Croix yang legendaris. Kesimpulan ini diambil alasannya yaitu pada sampul belakang buku kedua Fulcanelli yang berjudul "Les Demeures Philosophales" terdapat lambang perisai Dom Robert Jollivet, seorang biarawan kurun ke-13 yang juga mempelajari alchemy. Jadi, masuk akal kalau orang menerka Fulcanelli yaitu keturunan pribadi dari Castelot.

Yang lain, mencoba mengambil jalan tengah. Menurut mereka, Fulcanelli bukan pseudonim dari satu orang, melainkan merujuk kepada The Brotherhood of Heliopolis yang didirikan oleh Champagne dan Cansaliet. Namun, dari semua dugaan tersebut, dugaan paling terkenal selalu berkisar kepada dua tokoh yang memperkenalkan Fulcanelli ke publik untuk pertama kalinya, Yaitu Canseliet dan Champagne. Kedua orang inilah yang terlibat pribadi dengan buku Fulcanelli dan mengaku mengenal Fulcanelli secara pribadi.

Canseliet Dan Champagne Yang Misterius
Apakah Canseliet yaitu tokoh dibalik nama Fulcanelli? Ada beberapa keberatan mengenai teori ini. Saat buku pertama Fulcanelli terbit, usia Canseliet masih 20an tahun. Ia dianggap masih terlalu muda untuk memperoleh pengetahuan luas mengenai subjek alchemy yang rumit. Lagipula, penelitian terhadap gaya bahasanya pada kata pengantar memperlihatkan adanya perbedaan dengan gaya bahasa pada isi buku tersebut. Karena itu, mata orangpun tertuju kepada Champagne, sang ilustrator buku Fulcanelli. dikala buku itu terbit, umurya sudah 50 tahun lebih.

Penerbit buku Fulcanelli berjulukan Jean Schemit percaya kalau Champagne yaitu Fulcanelli alasannya yaitu pada beberapa kesempatan Canseliet menyebut Champagne sebagai masternya. Champagne lahir tahun 1877 dan sudah mempelajari alchemy semenjak usia 16 tahun. Tahun 1916. Ia bertemu Canseliet yang berusia 17 tahun dan mengangkatnya sebagai murid. Menurut beberapa orang, Champagne pernah mengakui kepada mereka kalau ia yaitu Fulcanelli. Menariknya, di buku Le Mystere des Cathedrales, ada moto yang tertulis: UBER CAMPA AGNA. Bunyi kalimat ini mempunyai kesamaan fonetik dengan nama lengkap Champagne, Jean-Julien Hubert Champagne.

Argumen ini diperkuat dengan fakta kalau Champagne yaitu sosok dibalik pendirian perkumpulan Freres d'Heliopolis. Namun, ada beberapa hal yang menciptakan orang menolak teori ini, yaitu huruf Champagne yang tampaknya tidak sesuai dengan kriteria seorang master alchemist. Champagne yaitu seorang pembual. ia juga suka berkelakar, suka bersilat pengecap dan juga sering mabuk. Jadi, masuk akal saja kalau ia kadang suka mengaku sebagai Fulcanelli. Ia meninggal tahun 1932 jawaban abses yang parah. Jempol kakinya bahkan hingga lepas dengan sendirinya. Sangat tragis untuk seorang master alchemist sejati.

Sepeninggal Champagne, Eugene Canseliet terus melaksanakan penelitian di bidang alchemy hingga meninggal pada tahun 1982. Sebelum kematiannya, ia mengakui kalau ia gagal memecahkan diam-diam Philosopher's Stone ataupun Elixir of Life. Dengan demikian, identitas Fulcanelli yang misterius ikut terkubur bersama dengan kematiannya.


referensi:
/search?q=ramuan-cinta-mengerikan-jaman-dulu
/search?q=ramuan-cinta-mengerikan-jaman-dulu

0 Response to "Misteri Fulcanelli Pengubah Logam Dasar Menjadi Emas"

Total Pageviews