Latest News

Budidaya Belimbing

Budidaya Belimbing - . Untuk lebih jelasnya ihwal budidaya tanaman buah belimbing eksklusif saja yang diawali dengan sejarah belimbing. Belimbing merupakan tumbuhan buah berupa pohon yg berasal dari daerah Malaysia, kemudian menyebar luas ke banyak sekali negara yg beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pd umumnya belimbing ditanam dlm bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu diusahakan sebagai perjuangan sambilan sebagai tumbuhan peneduh di halaman-halaman rumah. Di daerah Amerika, buah belimbing dikenal dgn nama /sebutan “star fruits”, & jenis belimbing yg terkenal & digemari masyarakat yaitu belimbing “Florida”.
JENIS BELIMBING
Dlm taksonomi tumbuhan, belimbing diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
  2. Divisi : Spermatphyta (tumbuhan berbiji)
  3. Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
  4. Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
  5. Ordo : Oxalidales
  6. Famili : Oxalidaceae
  7. Genus : Averrhoa
  8. Spesies : Averrhoa carambola L. (belimbing manis); A.bilimbi L. (belimbing
    wuluh)
Di Indonesia dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing, diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak kapur, Demak kunir, Demak jingga, Pasar minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok, & varietas Malaysia. Tahun 1987 tlah dilepas dua varietas belimbing unggul nasional yaitu: varietas Kunir & Kapur.

MANFAAT BELIMBING
Manfaat utama tumbuhan belimbing sebagai makan buah segar maupun masakan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sebagai stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dpt menyerap gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam getaran suara, & memelihara lingkungan dari pencemaran sebab banyak sekali kegiatan manusia. Sebagai wahana pendidikan, penanaman belimbing di halaman rumah tidak terpisahkan dari aktivitas pemerintah dlm perjuangan gerakan menanam sejuta pohon. [baca juga ihwal Manfaat Belimbing Manis]

Utk syarat tumbuh tumbuhan belimbing dpt di baca di artikel yg lain yg berjudul SYARAT TUMBUH BELIMBING (kalau sempat monggo mampir)

Pembibitan Belimbing
1) Persyaratan Benih Belimbing
  • Teknologi produksi hibrida belimbing harus selalu memakai pohon induk unggul atau pembiakan secara vegetatif (cangkok, okulasi, enten, & susuan). Pembiakan secara generatif dgn biji tidak dianjurkan, sebab hampir selalu memperlihatkan keturunan berbeda dgn induknya (segregasi genetis). Oleh sebab itu, pembiakan generatif (biji) hanya dimaksudkan utk menghasilkan bibit batang bawah (onderstam) yg kelak dipakai pd perbanyakan vegetatif.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan hibrida belimbing dilakukan dgn cara pembiakan vegetatif (cangkok, okulasi, susuan & enten). Khusus pd perbanyakan vegetatif dgn cara penyambungan (okulasi, enten, susuan) diharapkan batang bawah atau bibit onderstam yg berasal dari biji-pembiakan generatif. Tata cara penyiapan batang bawah utk penyiapan biji belimbing sebagai berikut:
  • Pilih buah belimbing yg sudah matang dipohon & keadaannya sehat serta berasal dari varietas unggul nasional ataupun lokal.
  • Ambil (keluarkan) biji dari buah dgn cara membelahnya, kemudian tampung dlm suatu wadah.
  • Cuci biji belimbing dgn air higienis hingga bebas dari lendirnya.
  • Keringanginkan biji belimbing ditempat teduh & kering hingga kadar airnya berkisar antara 12–14 %.
  • Simpan biji belimbing dlm suatu wadah tertutup rapat & berwarna, atau eksklusif disemai di persemaian.
3) Teknik Penyemaian Benih
    Penyiapan lahan persemaian mencakup tahapan sebagai berikut:
  • Tentukan areal utk lahan persemaian di tempat yg strategis & tanahnya subur.
  • Olah tanahnya cukup dlm antara 30-40 cm hingga gembur, kemudian dikering-anginkan selama ± 15 hari. 
  • Buat bedgn selebar 100-120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Arah bedgn sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan.
  • Tambahkan pupuk sangkar yg matang & halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedgn sambil dicampurkan dgn tanah atas secara merata, kemudian rapikan bedgn dgn alat bantu papan kayu atau bambu ataupun cangkul.
  • Tancapkan tiang-tiang bambu di sisi Timur bedgn setinggi 100-150 cm & di sisi Barat 75-100 cm, kemudian pasang pula palang-palang dari bilah bambu sambil diikat.
  • Pasang atap persemaian dari dedaunan atau lembar plastik bening yg transparan, sehingga bedengan persemaian lengkap dgn atapnya siap disemai biji belimbing.
Cara menyemai biji belimbing yaitu sebagai berikut:
  • Rendam biji belimbing dlm air hambar atau hangat kuku (55-60 derajat C) selama 30 menit atau lebih.
  • Kecambahkan biji belimbing dgn cara disimpan dlm gulungan kain berair di tempat yg lembab selama beberapa waktu.
  • Semai biji belimbing yg tlah berkecambah pd lahan pesemaian. Caranya yaitu biji disebar di sepanjang garitan atau alur-alur dangkal pd jarak antar alur sekitar 10-15 cm, kemudian tutup dgn tanah tipis.
  • Biarkan kecambah tumbuh & menjelma bibit muda.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
    Pemeliharaan bibit selama di pesemaian dilakukan dgn tahapan sebagai berikut :
  1. Penyiraman (pengairan) secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung keadaan cuaca.
  2. Pemupukan dgn pupuk Nitrogen (Urea, ZA) ataupun NPK yg dilarutkan dlm air dgn takaran 10 gram/10 liter utk disiramkan pd media pesemaian setiap 3 bulan sekali.
Pengendalian hama atau penyakit dgn cara memotong kepingan yg terjangkit parah, perbaikan drainase tanah & penyemprotan pestisida pd konsentrasi rendah antara 30–50 % dari yg dianjurkan.

Pemindahan Bibit
Pendederan bibit pd umur 6–8 bulan dari pesemaian ke dlm polibag atau keranjang atau lahan yg tlah diisi media gabungan tanah dgn pupuk kandang.

Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
  • Luasan minimum yg diharapkan utk operasional pembibitan yaitu 2.000 m 2 , yg dpt menampung bibit sebanyak 5.000-10.000 bibit. Sedangkan lahan utk pohon induk dpt disediakan tersendiri atau ditanam dlm lahan operasional. Syarat utama dlm pemilihan lahan yaitu tersedianya air bagi tanaman, sebagai indikator alami ada atau tidaknya sumber air dpt dipakai pohon enau, sebab umumnya pohon enau hidup di daerah yg banyak mengandung air. Ciri lain lahan yg mengandung air yaitu daerah tersebut berada di suatu lembah bukit atau pegunungan. Lahan utk tumbuhan belimbing di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl, dgn kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah pemukaan tanah & mempunyai pH 5,5–7,5. Tanah lahannya subur, gembur, banyak mengandung materi organik, aerasi & drainasenya baik, serta waktu penanaman yg paling baik di daerah yg mempunyai iklim antara 7,5 bulan berair & 4,5 bulan kering.
2) Pembukaan Lahan
  • Tentukan areal lahan yg strategis & subur, cara pengolahan lahan (pembajakan/pengarukan & pencangkulan) tanah lahan cukup dlm antara 30–40 cm hingga gembur, kemudian dikeringanginkan selama 15 hari. Tambahkan pd tanah lahan yg tlah diolah pupuk sangkar yg matang & halus sebanyak 2 kg/m 2 kemudian rapikan bedgn sambil icampurkan dgn tanah atas secara merata, & dirapikan dgn alat bantu papan kayu atau bambu atau cangkal & selanjutnya lahan siap ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
  • Bedengan dibentuk dgn ukuran lebar 100–120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Bedgn sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan. Pasang (tancapkan) tiang-tiang bambu di sisi Timur bedgn setinggi 100–150 cm, & di sisi Barat 75–100 cm, kemudian pasang pula palang-palang sambil diikat. Selanjutnya pasang atap dari dedaunan (jerami) atau plastik bening (transparan) sehingga bedgn siap digunakan.
Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
  • Penetuan jarak tanam & rujukan tanam biasanya relatif tergantung pd luas lahan yg ada. Pd umumnya, bila areal lahan cukup luas maka jarak tanam antar tumbuhan belimbing dibentuk sekitar 6 x 6 meter. Atau dpt pula dipakai dalan jarak tanam 5 x 5 m dgn rujukan tanam dlm bentuk kultur perkebunan secara permanen & dipelihara intensif.
2) Pembuatan Lubang Tanam
  • Sebelum bibit ditanam, terlebih dulu dibentuk lubang tanam. Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm. Lubang digali sedlm 50 cm, separuh tanah galian kepingan atas dipisahkan, lubang diangin-anginkan selama 2-4 minggu. Setlah cukup dianginkan, tanah dibagian atas dicampur dgn pupuk sangkar ayam dgn perbandingan 1:1. Selain itu juga diberi pupuk NPK 20-10-10 sebanyak 1 genggam per lubang tanam. Kemudian gabungan tanah & pupuk itu dimasukkan kembali ke dlm lubang.
3) Cara Penanaman
  • Lubang yg sudah dipersiapkan utk ditanami menyerupai diatas, setlah diberi pupuk tidak eksklusif ditanami, tetapi dibiarkan selama 1 ahad setlah itu gres ditanami. Bila yg ditanam bibit okulasi klon B17, maka pd waktu ditanam di lapang harus dikombinasikan/diseling dgn bibit klon B2. Caranya,diantara 8 tumbuhan B17 ditengah-tengahnya ditanami B2. Kombinasi ini dimaksudkan utk membantu penyerbukan, sebab berdasarkan seorang ahli, diduga belimbing klon B17 ini bersifat male sterile, sehingga perlu derma serbuk sari klon B2 dlm penyerbukannya.
Untuk memelihara tumbuhan belimbing sanggup dilihat artikel yang lain di blog ini dengan judul  Cara Memelihara Tanaman Belimbing dan untuk mengetahui hama yang menyerang tumbuhan belimbing sanggup dilihat di link berikut Hama dan Penyakit Tanaman Belimbing 

Panen Buah Belimbing
  • Umur panen (petik) buah belimbing sangat dipengaruhi oleh letak geografi penanaman, yaitu faktor lingkungan & iklim. Di dataran rendah yg tipe iklimnya basah, umur petik buah belimbing sekitar 35–60 hari setlah pembungkusan buah atau 65–90 hari setlah bunga mekar. Ciri buah belimbing yg sudah saatnya dipanen yaitu ukurannya besar (maksimal), tlah matang & warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih atau kuning atau merah atau variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari varietas belimbing.
Cara Panen Belimbing
  • Cara panen buah belimbing dilakukan dgn cara memotong tangkainya. Pemetikan buah berlangsung secara kontinyu dgn menentukan buah yg tlah matang. Waktu panen yg paling baik yaitu pagi hari, ketika buah masih segar & sebelum cuaca terlalu panas (terik). Buah belimbing yg gres dipetik segera dimasukkan (ditampung) dlm suatu wadah secara hati-hati biar tidak memar atau rusak.
Periode Panen
  • Periode panen buah belimbing, umumnya penen perdana pd umur 3-4 tahun setlah tanam. Pembungaan & pembuahan belimbing dpt terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling lebat (banyak) biasanya terjadi tiga kali dlm setahun.
Prakiraan Produksi
  • Potensi hasil/produksi buah belimbing varietas unggul yg ditanam di kebun secara permanen & dipelihara intensif dpt mencapai antara 150–300 buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m dgn populasi per hektar antara 250–400 pohon dgn produktivitas 150–300 buah/pohon & berat per buah rata-rata 160 gram, maka tingkat produksi per hektar mencapai 6–19 ton.
Tahapan penangan pascapanen buah belimbing yaitu sebagai berikut:
  • Kumpulkan buah belimbing di suatu tempat atau ruangan yg teduh. Pilih buah bedasarkan tingkat kematangan & ukuran yg seragam. Pisahkan (buang) buah yg rusak, cacat atau diserang hama & penyakit. Bersihkan buah dari kotoran yg mungkin melekat dgn alat bantu berpengaruh lembut (halus). Simpan buah belimbing dlm wadah & ruangan (tempat) yg hambar utk persediaan keluarga, atau simpan kotak karton berisi buah belimbing di ruangan pendingin bersuhu antara 5-20 derajat C. Bungkus tiap buah atau beberapa buah dgn plastik regang atau kertas tissue atau polysterene net. Masukkan buah belimbing ke dlm wadah (kontainer) berupa kotak karton yg kepingan dasar & dindingnya dialasi (dilapisi) busa. Tiap kotak karton berisi maksimal 3 lapis buah belimbing dgn posisi buah kepingan pangkalnya berada di bawah. Buah belimbing yg sudah dikemas siap diangkut ke tempat penjualan/penampungan. Buah belimbing dikemas dgn peti kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat higienis maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal. 
Demikian artikel ihwal Budidaya Tanaman Buah Belimbing , semoga bermanfaat 

Baca juga artikel lainnya ihwal Budidaya Bunga Anggrek  melelui link di bawah ini :

0 Response to "Budidaya Belimbing"

Total Pageviews