Latest News

Download Via Filehosting Atau Torrent?

Zaman sudah berubah!!! Pola pikir & cara berbuat mau tidak mau harus mengikuti perubahan zaman kalau tidak mau dibilang old fashion (kuno/ketinggalan zaman). Misalnya saja pada aspek tekhnologi yang memperlihatkan fasilitas susukan untuk memperoleh bermacam-macam informasi ataupun data digital pada dunia maya (internet) yang hampir tidak ada batasan.

Kalau dulu orang harus baca koran, tonton info atau pergi dari satu daerah ke daerah lainnya untuk bertanya atau konsultasi perihal duduk kasus tertentu kepada ahlinya, namun kini dengan fasilitas yang ditawarkan teknologi, semua aktifitas itu sanggup dilakukan lebih efisien dengan adanya fasilitas susukan memperoleh informasi dari internet. Begitu pula dengan data digital, misal kalau dulu orang ingin tonton film (movies) baik itu film serial atau film lepas (langsung tamat), mau tidak mau harus rental cd/dvd atau beli cd/dvd original ke toko atau bajakan ke pasar malam. Haha... :D.

Nah... kini aktifitas mirip itu jarang ditemui. Sesuai topik artikel ini 'Download Via Filehosting Atau Torrent?', dengan adanya fasilitas mencari data dari internet, orang sudah banyak beralih dari membeli CD/DVD baik video atau jenis file lainnya ke download data digital dari internet. Namun yang menjadi duduk kasus yaitu kalau file yang ingin didownload memiliki kapasitas yang sangat besar (File DVD atau Blueray misalnya), dimana file-file semacam itu minimal memiliki ukuran file kurang lebih 4 GB paling kecil.

Hmmm... 4 GB minimal!!! Yang niscaya perlu pengorbanan baik dari segi waktu, tenaga, biaya yang dikeluarkan atau bahkan kesabaran ekstra untuk download file segede ini. Umumnya file-file movie ini sanggup didownload dengan dua alternatif pilihan source (sumber) download file; download dari situs filehosting atau torrent. Tak peduli pakai filehosting atau torrent; yang niscaya biar download lebih efisien (nggak maksain), usahakan tidak melaksanakan download sekaligus alias download harus dicicil (tidak duduk kasus download sekaligus kalau koneksi internet super cepat + punya premium account kalau downloadnya dari situs filehosting).

Untuk alternatif download dari filehosting (oron, depositfiles, uploadstation, rapidshare, mediafire, 4shared, hotfile, dlsb), biar kecepatan download maksimal sanggup menggunakan (menginstall) software download accelerator tambahan. Beberapa referensi software download accelerator; IDM (Internet Download Manager), DAP (Download Accelerator Plus), Orbitdownloader dlsb.

Sesuai judul artikel ini, saya akan saring pengalaman download dari situs filehosting maupun torrent. Mungkin pendapat saya pada artikel ini berdasarkan pengamatan anda terlihat berat sepihak. Harap dimaklumi alasannya yaitu konten artikel ini merupakan hasil uneg-uneg penulis yang ingin di share. Penulis dengan bahagia hati terima kritik, koreksi atau pendapat lain dari pembaca via form komentar.

OK. Balik ke masalah, saya terus jelas lebih condong (suka) download data-data digital via torrent dari pada filehosting. Alasannya, beberapa kali pernah sakit hati alasannya yaitu duduk kasus yang timbul ketika download dari situs filehosting. Beberapa diantaranya sebagai berikut:
  1. Download Speed (koneksi/kecepatan download) dari server source filehosting dibatasi

    Hampir semua situs-situs filehosting memiliki dua status user, free user & premium user. Free user menyerupai anak tiri, selalu mendapat jatah sisa. Umumnya free user kalau download file akan diberikan jatah server dengan koneksi traffic yang ramai (atau bahkan overload). Tentu saja koneksi server yang ramai memiliki pengaruh tidak optimalnya kecepatan download yang didapat client (sangat lambat).

    Speed download dari ISP sanggup optimal kalau upgrade (tidak gratis tentunya) ke account premium. Koneksi download untuk premium user akan diarahkan pada server khusus / server dengan koneksi elok & stabil.

    Tips: Jika download pada sebagai free user, usahakan download pada jam-jam dimana traffic tidak terlalu ramai. Pilih waktu antara tengah malam (jam 12 malam ke atas) hingga pagi (7 - 8 pagi), alasannya yaitu pada jam-jam tersebut tidak banyak orang yang beraktifitas di internet.
  2. Free User tidak support download accelerator

    Download sering gagal kalau pakai IDM ataupun download accelerator lainnya (nggak sanggup download) pada beberapa situs file hosting. Situs-situs ini punya script khusus yang sanggup mendeteksi kalau user coba download pakai software download accelerator. Dengan kata lain, situs filehosting hanya memperbolehkan user download menggunakan default downloader browser.
  3. Link download cepat sekali terdeteksi dan kena komplain oleh pubhliser data (film, game, ebook, software, dlsb)

    Jika publisher tahu file datanya disebarluaskan secara ilegal, maka publisher akan segera lapor ke webmaster file hosting terkait dengan mengajukan permohonan paksa pembatalan link download dari server. Bayangkan kalau sudah download file katakan saja 8 GB dipecah menjadi 40 kepingan (part) masing-masing 200MB, 38 Part sudah selesai didownload (kurang 2 part lagi selesai). Nggak tahu mimpi apa semalam, tiba-tiba file dihapus dari server, kesel nggak kalau udah gitu (sia-sia 38 part yang udah didownload). Dulu saya sering alami duduk kasus mirip itu.
  4. File rusak/corrupt kalau koneksi terganggu

    Kalau komputer/PC mati secara tiba-tiba ketika download berlangsung baik itu pakai download default browser maupun download accelerator, file akan corrupt walaupun download file sanggup diresume. Saya dulu beberapa kali pernah alami, sengaja beli account premium 1 bulan untuk download game & apesnya tiba-tiba lampu mati. Setelah listrik hidup, saya resume (lanjutkan) download hingga kelar, saya join (gabung) beberapa part file & ternyata-oh-ternyata... apes... file corrupt (nggak sanggup diekstrak). Coba download ulang dari awal tanpa ada gangguan lagi dari PLN atau gangguan sejenis lainnya, file gres sanggup diekstrak sempurna.
    :D

    Tips: Jika download dari situs filehosting, usahakan komputer/pc yang digunakan untuk download menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk antisipasi lampu padam dari PLN. Atau gunakan laptop untuk download (Laptop/Notebook punya power cadangan baterai).
  5. Batasan (Quota) berlaku

    Untuk free user, berlaku quota (batasan) download per hari. Dengan kata lain tidak sanggup download sepuasnya, nggak peduli sekenceng apa koneksi internet yang dipakai, kalau quota udah mentok mau nggak mau harus lanjut download esok harinya.
  6. Download tidak sanggup di stop kalau belum selesai (free user)

    Untuk free user kalau ingin cicil download, download harus hingga selesai per part-nya (bagiannya). Jika download belum selesai & ingin putus koneksi (stop download), maka part terakhir yang didownload batal (harus ulang download part terakhir dari awal).
  7. Eksistensi & komitment jangka pendek

    Banyak situs filehosting yang mulai bangkrut atau dipaksa tutup alasannya yaitu dinilai melanggar aturan atau melaksanakan akfitifas illegal. Cek aja beberapa contohnya;

    filesonic.com (All sharing functionality on FileSonic is now disabled. Our service can only be used to upload and retrieve files that you have uploaded personally.)

    fileserve.com (FileServe can only be used to download and retrieve files that you have uploaded personally.)

    megaupload.com (ditutup oleh FBI, National Intellectual Property Rights & Department Of Justice Amerika...**g*upload.Com has been seized pursuant to an order issued by a U.S. District Court.)

    dan beberapa situs filehosting lainnya. Bayangin aja kalau udah cape-cape download tiba-tiba terputus gara-gara situsnya ditutup.

Nah... kini gantian. Alasan saya puas & cenderung menentukan download via torrent, alasannya yaitu beberapa keunggulan berikut:
  1. Download via torrent gratis

    Nggak ada penawaran yang menyebutkan harus upgrade ke premium user untuk mendapat kecepatan download maksimal.
  2. Tidak ada batasan quota download

    Batasan quota tergantung dari kebijakan yang ditetapkan oleh Internet Service Provider (ISP). Kalau quota dari ISP tidak ada batasan (unmetered quota), sanggup download sepuasnya (sejebolnya).
  3. Potensi speed (kecepatan) download koneksi internet yang digunakan optimal

    Koneksi download ke source server tidak dibatasi mirip halnya yang dialami kalau download dari situs-situs filehosting. Cepat atau lambatnya speed download dari torrent tergantung banyaknya Seeder (S), Peer(P) & Leecher (L). Semakin banyak Seeder, semakin kencang pula kecepatan downloadnya.
  4. Torrent Software Gratis

    Torrent client software tidak perlu bayar & bahkan pada beberapa torrent client menyediakan add-on software torrent accelerator. Tidak mirip dengan download dari situs filehosting, kalau ingin tweak kecepatan download koneksi internet yang digunakan (ISP) maka harus install software download accelerator pelengkap & sebagian software tidak gratis (Internet Download Manager/IDM, Premium Download Accelerator Plus/DAP, dlsb)
  5. Jarang kena komplain mirip yang dialami link-link download dari situs filehosting
  6. Selalu Cek Status File

    Kalaupun koneksi download tiba-tiba putus alasannya yaitu mati lampu atau penyebab lainnya, file tidak akan corrupt. Torrent akan selalu cek healthy filepada ketika resume download.
  7. Download Bertahap

    Download sanggup dicicil & diresume kapan saja tanpa harus menunggu part file yang aktif didownload hingga selesai.
Tips pakai torrent:
  1. Pilih yang Seeder (S) nya paling banyak
  2. Untuk mengoptimalkan (menjaga kestabilan) kecepatan download, lakukan download terlebih dahulu hingga selesai. Setelahnya gres lakukan seeding sehabis download selesai.
Download Torrent Client Software:

utorrent → yang saya pakai. Accelerator pakai uTorrent Ultra Accelerator

bittorrent bitcomet flashget bittorrent dlsb.

Tips buat download mania:

Jika serius atau punya hobi koleksi data digital dari internet (download), ikuti kata pepatah 'Untuk mendapat hal besar, harus berkorban besar pula'. Semua ada harganya baik dari sisi uang, tenaga, kesabaran ataupun waktu untuk download file berkapasitas besar. ISP di Indonesia itu prinsipnya 'what you pay is what you get'. Harga sesuai dengan kualitas yang didapat, nggak ada harga yang murah tapi koneksi kenceng. Kecuali pada negara-negara maju (Jepang & Amerika misalnya), alasannya yaitu mereka punya infrastruktur dan teknologi yang memadai, beda dengan Indonesia yang bandwidthnya masih numpang dari negara lain.

Bagi yang hobi download; pakai aja broadband internet, harganya udah miring kok sekarang. Kalau tinggal di area Jakarta atau Surabaya, saran saya pakai fastnet. Pengalaman saya pakai fastnet, kalau lagi niat download (game atau bluray movies), sebulan sanggup hingga ratusan GB tanpa was-was kena biaya charge pelengkap (Unlimited), sebulan cuma Rp.230 rb-an (Paket 1,5 MBPS sepuasnya).

Benarkah unlimited??? Ntar ada syarat & ketentuannya!!! Silahkan lihat detail produk pada situs resminya atau coba aja servicenya sekalian untuk beberapa bulan. Selama 3 tahun saya pakai nggak ada masalah, koneksi stabil & nggak pernah kena biaya charge pelengkap meskipun download hingga ratusan GB. Hedew.... kok jadi promosi gini ane!!!
:D

Saran saya, pakai broadband internet provider berikut:

Fastnet IndosatM2 TelkomSpeedy

Kesimpulannya:

Biasanya download file berkapasitas besar (GB atau puluhan GB → DVD atau Bluray Movie), kalau mau efektif ya dicicil downloadnya. Nggak harus sekaligus, terserah ingin download dari situs-situs filehosting atau torrent sama saja konsep downloadnya.

Masalah biaya tergantung; kalau hobi download, streaming atau game online mending pakai/ambil paket broadband internet. Tapi kalau download cuma ada perlunya saja (sesuai kebutuhan), mending sewa internet per paket yang sanggup putus kontrak kapan saja (speed download mencurigai untuk beberapa ISP / lagi-lagi harus perjuangan research dulu di google), atau cicil download di warnet (CS-an dulu dengan penjaga warnetnya). Bisa juga tiba malam-malam ke kampus buat numpang download doank, biasanya koneksi internet kampus rata-rata kenceng (pengalaman teman saya).

0 Response to "Download Via Filehosting Atau Torrent?"

Total Pageviews