Harddisk |
Di kala globalisasi ketika ini telah bermunculan teknologi yang semakin baik dan layak untuk dipergunakan. Barang elektronik salah satunya komputer yang semakin berkembang dari komputer berkualitas rendah hingga berkualitas tinggi sanggup diukur dari komponen yang ada yaitu “Processor” berpentium hingga processor terbaru ketika ini Core i7. Meskipun komputer sanggup dijalankan tetapi gimana komputer sanggup bekerja kalau tidak ada media penyimpanan yang dikenal dengan “ Harddisk “ suatu komponen komputer yang harus ada dalam perakitan komputer. Karena harddisk sendiri berfungsi sebagai media penyimpanan data , kegiatan aplikasi dan sistem operasi yang berkapasitas besar mengapa demikian tidak memungkinkan adanya kegiatan aplikasi dalam satu disket dan juga membutuhkan penyimpan berkas yang besar menyerupai database suatu instansi. Harddisk lebih sering dipakai daripada disket biasa sebab perbedaan kecepatan susukan dan kapasitas yang lebih tinggi dan komponen – komponen lainnya yang lebih baik dari disket. Bagian – serpihan harddisk beserta fungsinya sanggup terdefinisikan sebagai berikut :
1. Platter : berfungsi untuk menyimpan data dari 10 -20 Gigabyte (dari jenis harddisk).
Beberapa plater yang ada didalam harddisk bakal disusun menjadi satu dan seperti bertumpuk pada suatu poros.plater-plater yang ada bakal diletakan dalam suatu tempat yang tertutup dan hampa serta bebas debu. setiap permukaan plater , setrik logika bakal menjadi beberapa lingkaran. bundar inilah yang disebut dengan track , adonan dari beberapa track yang berada diposisi yang sama disebut cylinder , setiap track
dibagi lagi menjadi sector dan apabila sector-sector ini digabungkan maka ini disebut cluster.
2. Spindle : tempat platter , berfungsi sebagai pemutar pelat harddisk
3. Head : pembaca data pada permukaan pelat.
4. Logic board : pengoperasi harddisk untuk penghubungan ke motherboard .
5. Ribbon cables : penghubung antara head dan logic board.
6. IDE conector : penghubung harddisk dengan motherboard.
7. Setting jumper : penentu kedudukan harddisk.
8. Power connector : sumber arus yang eksklusif terhubung dengan PSU.
Adapun jenis – jenis harddisk yang kini lebih sering dipergunakan oleh pengguna komputer yaitu :
1. PATA (paralel ATA)
ATA sendiri yaitu abreviasi dari Advance Technology Attachment , disebut sebagai Parallel ATA sebab pemasangan harddisk dilakukan dengan satu atau dua IDE device sanggup dipasang dengan satu kabel dan terkoneksi dengan satu port IDE setrik parallel memerlukan daya 5V untuk setiap pin dan 4 pin connection. PATA tidak memiliki Hot swapable , kabel data yang diperlukan mencapai 40 kabel serta memiliki kabel interface sangat panjang dan menggunakan ribbon cables yang lebar keterbatasan ini membuat PATA hanya sebagai interface internal storage. Kecepatan transfer data dimulai dari 33Mbps , 66Mbps , 100Mbps , hingga 133 Mbps.
Harddisk ATA dan SATA |
2. SATA (Serial ATA)
SATA merupakan pengembangan dari PATA , mengapa demikian sebab dalam pemasangan hanya diperlukan satu device pemasangan pada satu port SATA dan pemasangan kabelnya lebih rapi dan lebih kecil dibanding IDE (PATA) dengan 15 pin kabel power dan membutuhkan daya lebih besar dari ATA yaitu 250mV. Namun kemampuan SATA yang paling manis ialah tercapainya maximum bandwith yaitu sebesar 150 MB/sec dan SATA dibentuk dengan kemampuan Hot-Swap sehingga sanggup mematikan dan menyalakan tanpa melaksanakan shut down pada sistem komputer. Harddisk jenis ini dilengkapi pula dengan teknologi NCQ (Native Command Queuing) pembiasaan dari TCQ (Tag Comment Queuing) yang dipakai pada harddisk SCSI. Teknologi ini menyebabkan kinerja SATA lebih efisiensi dan menjaga umur harddisk menjadi usang dan susukan data menjadi lebih cepat , teknolgi NCQ menyebabkan harddisk sebagai interface eksternal (eSATA) dan fasilitas hot plug yang menyebabkan harddisk sebagai removeable storage.
Dapat disimpulkan SATA memiliki banyak kelebihan dibandingkan ATA :
- Salah satunya yaitu NCQ memiliki kecepatan dan kemampuan lebih dalam pengerjaan dilingkungan multitask.
- Kabel SATA menggunakan kabel lebih kecil (15 pin cmiww). Adapter bisa mengakomodasikan transfer data dengan kecepatan lebih tinggi yaitu dari 150 Mbps(SATA I) , 300 Mbps (SATA II) , dan 600 Mbps (SATA 600/SATA III).
Jika bakal mempergunakan harddisk pastinya dalam keadaan zero fix. Ketika kita membeli dari pihak perusahaan yang menjual telah diformat sebelum itu dilakukan pemartisian ter lebih dahulu untuk fungsi tertentu menyerupai batas – batasan yang dipakai serta besarnya kapasitas yang digunakan.
Adapun beberapa jenis – jenis partisi yang dikenal sebagai berikut :
1. Partisi primary biasanya dipakai dalam boot table yang pertama (drive C) berfungsi sebagai master dan telah dijadikan booting awal untuk system operasi yang ada pada komputer.
2. Partisi extended dipakai sebagai pembatas antara patisi primary dan partisi logical. Partisi ini bukan merupakan drive melainkan hanya pembatas supaya system operasi sanggup membedakan anatara drive dan drive berikutnya.
3. Partisi logical merupakan serpihan dari partisi extended. Partisi ini tidak terdapat system operasi menyerupai Primary sebab system operasi tidak mengenal Logical sebagi boot table , meskipun sanggup diberikan sistem ketika penformatan Logical lebih dikenal sebagai drive berikutnya.
Adapun langkah – langkah dalam pemartisian :
1. Menggunakan Fdisk yang ada pada DOS
2. Menggunakan harddisk utility
3. Menggunakan software yang telah diberikan perusahaan pembuat harddisk atau yang dikenal dengan DM (Disk Management)
4. Menggunakan PM (Partition Magic) untuk instalasi harddisk setrik profesional. Termasuk menambah , mengurangi , dan memunculkan partisi tanpa menghilangkan data tersebut dan juga mengubah file system harddisk tersebut dari FAT16 ke FAT32 , HPSF , NTFS dan lain – lain.
Setelah adanya pemartisian kalau bakal menggunakan harddisk kita harus menformatnya untuk menyiapkan media pemakaian suatu disk yang nantinya yang bakal digunkan dalam media penyimpanan data.
Bagaimana trik dalam menformat harddisk gres , berikut yang sanggup dilakukan dalam penformatan :
- Menggunakan kegiatan penformatan DOS (High Level) , untuk memulai gunakan Parameter “/S” (Format C:/S) hal ini dilakukan supaya harddisk yang diformat DOS diberikan sistem harnya drive C: saja supaya sanggup melaksanakan booting.
Beberapa fasilitas (perintah tambahan) yang diberikan dalam perintah format ini diantaranya:
Format [d:] [/v: label] [/q] [/u] [/t:tr /n:st] [/b] [/s] [/f: uk]
Contoh:
Format c: /s
[d:] untuk lokasi drive dari disk yang bakal diformat.
[/v: label] untuk menawarkan label pada disk yang gres diformat.
[/q] untuk memformat setrik cepat.
[/u] untuk memformat dan menghapus data yang ada.
[/f: uk] untuk memformat media disk dengan ukuran uk (disk).
[/b] untuk mencadangkan tempat sistem di disk.
[/s] untuk menawarkan sistem pada disk yang gres diformat.
[/t: tr dan /n:st] untuk memformat disk dengan track (tr) per sisi dan sector (st) per track.
[/1] untuk memformat disk hanya satu muka saja
[/4] untuk memformat disk dengan ukuran 5.25 inci-360KB pada media disk berkapasitas lebih besar.
[/8] untuk memformat disk dengan ukuran 8 sector per track.
Langkah-langkah penformatan dalam DOS sebagai berikut:
1. Gunakan Start-up untuk memformat hard disk yang telah dipartisi tersebut. Tunggu hingga muncul (A:\).
2. Format drive C: dengan memasukkan perintah format C: /s.
Perintah ini bakal memformat drive C dan memasukkan file sistem dalam drive C tersebut.
3. Jika pada ketika pemformatan terdapat pesan menyerupai gambar berikut berarti hard disk Anda terdapat bad sector dan ini bakal mengganggu kinerja hard disk Anda.
Selanjutnya , formatlah drive yang lain yang telah Anda buat tanpa menggunakan parameter perintah /s (tanpa memberi sistem).
4. Setelah melaksanakan restart komputer Anda tanpa menggunakan disket Start-up , muncul promt only dari C: (C:\) pada layar (pastikan hard disk bisa melaksanakan booting).
Jika semua telah dilakukan dengan baik harddisk telah siap dipakai dengan keadaan aman.
Namun dalam pemakaian kita harus memperhatikan keadaan harddisk , supaya tidak timbul problem – problem pada Harddisk menyerupai halnya berikut :
1. Sulit membaca data.
2. Dapat diformat , teapi tetap tidak sanggup dibaca.
3. Tidak merespons atau hang.
4. Terjadi Bad sector.
*(bad sector ialah kawasan pada harddisk yang sudah tidak sanggup dipakai lagi untuk menyimpan data. Bad sector ada yang sementara dan permanen)
5. Tidak ada bunyi mendenging.
6. Motor penggagas tidak bekerja dengan baik.
Maka dari itu lakukan antisipasi untuk keawetan sebuah Harddisk :
1. Berikan sirkulasi udara yang baik pada CPU. Jangan menutup lubang pada casing , beri kipas komplemen yang berhembus keluar CPU atau juga letakkan CPU diruang AC dengan suhu tertentu dan periksa kipas PSU supaya tetap berputar.
2. Letakkan PC pada tempat yang sirkulasi udaranya lancar.
3. Mematikan PC setrik mekanisme , jangan eksklusif mencabut kabel PSU sementara komputer masih bekerja.
4. Jangan menggerakkan harddisk ketika sedang hidup.
5. Mempartisi harddisk dengan benar.
6. Jangan dekatkan harddisk pada magnet.
Berbagai Sumber
0 Response to "Media Penyimpanan Harddisk Dengan Perkembangan Yang Semakin Canggih -Lulusujiansemua.Blogspot.Com - Soal Dan Pembahasan Un | Uambn Uasbn Unbk"