Mengenal Kanker Usus Besar dan Rektum (Colorectal Cancer)
Kanker yaitu sel yang berkembang secara tidak normal di dalam tubuh, membelah tak terkendali dan sanggup menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain melalui sistem peredaran darah dan limfa. Salah satu kanker yang sering diderita yaitu colorectal cancer. Kanker colorectal atau kanker usus besar dan rektum yaitu kanker yang tumbuh di dalam usus besar (colon) dan rektum. Usus besar yaitu cuilan usus yang berukuran besar, cuilan simpulan dari kanal pencernaan sebelum anus. Usus besar sanggup dibagi menjadi 4 bagian, yaitu usus besar menaik, usus besar mendatar, usus besar menurun, dan rektum. Rektum yang bekerjsama juga merupakan cuilan usus besar, tetapi lokasinya sedikit berada di atas anus (muara kanal defekasi). Kanker usus dan rektal ini biasa disebut sebagai colon cancer, rectal cancer, atau bowel cancer, bergantung pada cuilan mana kanker berkembang. Walaupun sering disebut kanker usus, justru lebih dari separuh penderita colorectal cancer menderita kanker pada cuilan rektum ini.Baca juga:
Apakah Kemoterapi Pengobatan Kanker itu?
Efek Samping Operasi (Pembedahan) Kanker
Pada beberapa tahun belakangan ini, kanker usus meningkat signifikan jumlah penderitanya, dan menjadi salah satu penyebab utama simpulan hidup lantaran kanker. Kasus kanker usus dalam hal ini colorectal cancer, sebagaimana bermacam-macam jenis kanker yang lain lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang ibarat Indonesia. Modifikasi epigenetik dalam hal ini perubahan metilasi DNA, modifikasi protein-protein histon, dan RNA non-coding dianggap paling bertanggungjawab terhadap sikap sel yang kemudian bermetamorfosis sel kanker (carcinogenesis).
Kanker usus berkembang dari kumpulan sel (jaringan kecil) yang tidak terlalu berbahaya yang disebut sebagai adenomatous polyps. Yup, kanker usus berkembang dari tonjolan polip, yang mempunyai kemungkinan untuk berkembang menjadi sel kanker. Jika keberadaan adenomatous polyps ini sanggup dideteksi sedini mungkin, maka dokter mungkin akan melaksanakan tes terhadapnya, apakah punya potensi menjadi kanker atau tidak. Pengangkatan polip yang terdapat di usus besar secara awal, tentunya sanggup mencegah terbentuknya kanker colorectal ini. Ada 3 bentuk adenomatous polyps yang mungkin berkembang di kolon, yaitu: (1) bentuk jamur; (2) lempeng; (3) tertanam di dalam dinding kolon.
Baca juga:
Efek Samping, Jenis-Jenis, Obat Pendukung, dan Lama Kemoterapi untuk Pengobatan Kanker
Beberapa Gejala Kanker Usus Besar dan Rektum
Beberapa tanda-tanda yang sering muncul dan dialami oleh penderita kanker usus besar dan rektum (colorectal cancer) adalah:- Pendarahan pada rectum dan keluar melalui anus, atau terdapat bercak-bercak darah pada tinja.
- Terasa sakit, nyeri, kram atau tidak nyaman pada cuilan perut secara terus-menerus.
- Adanya benjolan di cuilan perut, atau adanya perasaan bahwa usus anda tak pernah kosong meskipun telah ke belakang.
- Sering merasa lesu dan lemas.
- Berat tubuh terus menurun tanpa sanggup dijelaskan penyebabnya.
- Sering diare atau mengalami konstipasi. Jika mengalami konstipasi (susah buang air besar), lebih banyak disebabkan oleh tersumbatnya kanal pencernaan di usus besar atau rektum lantaran adanya jaringan kanker yang cukup besar.
Baca juga:
Daftar Tumbuhan Bahan Herbal Pengobatan Kanker
Penyebab Kanker Colorectal (Colorectal Cancer)
Apa penyebab kanker colorectal tidaklah jelas. Akan tetapi ada faktor-faktor yang mengakibatkan kemungkinan seseorang menderita kanker colorectal meningkat, yaitu faktor keturunan dari gen yang bermutasi (inherited gene mutation). Ada 2 bentuk faktor keturunan yang umum berpotensi mengakibatkan seseorang terkena kanker colorectal, yaituFamilial Adenomatous Polyposis (FAP).
Seseorang dengan tipe FAP ini sanggup membentuk ribuah polip di dinding ususnya. Untungnya kelainan genetis ini sangat jarang ditemukan. Seseorang yang mempunyai kelainan genetis FAP dan tidak ditangani semenjak dini sanggup terkena kanker sebelum usia 40 tahun.Hereditary Nonpolyposis Colorectal Cancer (HNPCC)
Jenis kelainan genetis yang disebut HNPCC ini mempunyai resiko cukup besar menderita kanker colorectal sebelum berusia 50 tahun. Hereditary nonpolyposis colorectal cancer disebut juga Lynch syndrome. Sebagaimana namanya, orang dengan HNPCC tidak membentuk polip di usus besarnya.Kedua jenis kelainan genetis ini tentunya sanggup dideteksi secara awal melalui tes genetis di laboratorium medik. Orang-orang yang di dalam keluarganya mempunyai riwayat menderita kanker colorectal ada baiknya melaksanakan tes genetis ini semoga segala resiko sanggup dideteksi sedini mungkin.
Faktor-Faktor Resiko Lainnya
Beberapa faktor berikut juga sanggup meningkatkan kemungkinan seseorang menderita colorectal cancer (kanker usus besar dan rektum), yaitu:- Kebiasaan merokok
- Kebiasaan meminum minuman beralkohol
- Melakukan terapi radiasi kanker pada cuilan perut. Ternyata terapi radiasi untuk mengobati kanker pada kawasan perut juga sanggup meningkatkan kemungkinan resiko terkena kanker colorectal ini.
- Berat tubuh berlebih atau kegemukan. Selain meningkatkan resiko terkena kanker usus, seseorang dengan kelebihan berat badan, jikalau telah terkena kanker usus, resiko simpulan hidup juga lebih tinggi dibanding orang dengan berat tubuh normal.
- Pola makan rendah serat, tinggi lemak
- Kurang acara atau olahraga juga meningkatkan resiko terjangkit kanker usus besar dan rektum
- Menderita diabetes
Manfaat Daun Sirsak untuk Kesehatan
Mengenal Jenis Obat-Obatan Kemoterapi
Alasan Mengapa Pada Pasien Kanker Tertentu Tidak Dilakukan Operasi
0 Response to "Waspadai Tanda-Tanda Dan Faktor Resiko Kanker Usus Dan Rektum (Colorectal)"