Latest News

Cara Beternak Domba

Cara Beternak Domba - . Sebenarnya kalau domba dibudidayakan dengan baik, maka akan menghasilkan nilai tambah terutama nilai ekonomi, apalagi kalau budidaya domba dilakukan sebagai hobi. Berikut yakni cara beternak (budidaya) domba yang baik.

1. SEJARAH SINGKAT DOMBA
Domba yg kita kenal kini merupakan hasil dometikasi insan yg sejarahnya diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon (Ovis musimon) yg berasal dari Eropa Selatan & Asia Kecil, Argali (Ovis amon) berasal dari Asia Tenggara, Urial (Ovis vignei) yg berasal dari Asia.

2. SENTRA PETERNAKAN DOMBA
Di Indonesia pusat peternakan domba berada di kawasan Aceh & Sumatra Utara. Di Aceh pada tahun 1993 tercatat sekitar 106 ribu ekor domba, sementara di Sumatera Utara sekitar 95 ribu ekor domba yg diternakan. Lahan yg digunakan utk berternak di kawasan Aceh menurut data Puslit Tanah & Agroklimat Deptan tahun 1979, seluas 5,5 juta hektar mulai dari kemampuan kelas I hingga VIII, sedangkan di Sumatera Utara luas lahan yg digunakan sekitar 7 juta hektar.

3. JENIS DOMBA
Domba ibarat halnya kambing, kerbau & sapi, tergolong dlm famili Bovidae. Kita mengenal beberapa bangsa domba yg tersebar diseluruh dunia, seperti:
  • Domba Kampung yakni domba yg berasal dari Indonesia

  • Domba Priangan berasal dari Indonesia & banyak terdapat di kawasan Jawa Barat.
  • Domba Ekor Gemuk merupakan domba yg berasal dari Indonesia penggalan Timur ibarat Madura, Sulawesi & Lombok.
  • Domba Garut yakni domba hasil persilangan segi tiga antara domba kampung, merino & domba ekor gemuk dari Afrika Selatan.
    Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yg terkenal, yakni domba ekor gemuk yg banyak terdapat di kawasan Jawa Tengah & Jawa
    Timur & domba ekor tipis yg banyak terdapat di Jawa Barat
4. MANFAAT DOMBA
  • Daging domba merupakan sumber protein & lemak hewani. Walaupun belum memasyarakat, susu domba merupakan minuman yg bergizi. Manfaat lain dari berternak domba yakni bulunya dpt digunakan sebagai industri tekstil.

5. PERSYARATAN LOKASI BETERNAK DOMBA
Lokasi utk peternakan domba sebaiknya berada di areal yg cukup luas, udaranya segar & keadaan sekelilingnya tenang, akrab dgn sumber pakan ternak, mempunyai sumber air, jauh dari kawasan pemukiman & sumber air penduduk (minimal 10 meter), relatif akrab dari pusat pemasaran & pakan ternak.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA DOMBA
1. Penyiapan Sarana & Peralatan 
Perkandangan : Kandang harus besar lengan berkuasa sehingga dpt digunakan dlm waktu yg lama, ukuran sesua dgn jumlah ternak, bersih, memperoleh sinar matahari pagi, ventilasi sangkar harus cukup & terletak lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya semoga tidak kebanjiran. Atap sangkar diusahakan dari materi yg ringan & mempunyai daya serap panas yg relatif kecil, contohnya dari atap rumbia.
  • Kandang dibagi menjadi beberapa penggalan sesuai fungsinya, yaitu:
  • Kandang induk/utama, tempat domba digemukkan. Satu ekor domba membutuhkan luas sangkar 1 x 1 m.
  • Kandang induk & anaknya, tempat induk yg sedang menyusui anaknya selama 3 bulan. Seekor induk domba memerlukan luas 1,5 x 1 m & anak domba memerlukan luas 0,75 x 1 m.
  • Kandang pejantan, tempat domba jantan yg akan digunakan sebagai pemacak seluas 2 x 1,5 m/pemancak. Di dlm sangkar domba sebaiknya terdapat tempat makan, palung kuliner & minuman, gudang makanan, tempat umbaran (tempat domba ketika sangkar dibersihkan) & tempat kotoran/kompos. 
Tipe & model sangkar pada hakikatnya dpt dibedakan dlm 2 tipe, yaitu: 
1. Tipe sangkar Panggung :  
  • Tipe sangkar ini mempunyai kolong yg bermanfaat sebagai penampung kotoran. Kolong digali & dibentuk lebih rendah daripada permukaan tanah sehingga kotoran & air kencingnya tidak berceceran. Alas sangkar terbuat dari kayu/bambu yg telah diawetkan, Tinggi panggung dari tanah dibentuk minimal 50 cm/2 m utk peternakan besar. Palung kuliner harus dibentuk rapat, semoga materi kuliner yg diberikan tidak tercecer keluar. 
2. Tipe sangkar Lemprak :
  • Kandang tipe ini pada umumnya digunakan utk perjuangan ternak domba kereman. Kandang lemprak tidak dilengkapi dgn bantalan kayu, tetapi ternak beralasan kotoran & sisa-sisa hijauan pakan. Kandang tidak dilengkapi dgn palung makanan, tetapi keranjang rumput yg diletakkan diatas alas. Pemberian pakan sengaja berlebihan, semoga dpt hasil kotoran yg banyak. Kotoran akan dibongkar sehabis sekitar 1-6 bulan.
Penyiapan Bibit
  • Domba yg unggul yakni domba yg sehat & tidak terjangkit oleh hama penyakit, berasal dari bangsa domba yg persentase kelahiran & kesuburan tinggi, serta kecepatan tumbuh & persentase karkas yg baik. dgn demikian keberhasilan perjuangan ternak domba tidak bisa dipisahkan dgn pemilihan induk/pejantan yg mempunyai sifat-sifat yg baik.
    • Pemilihan Bibit & Calon Induk
      • Calon Induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut normal, pendengaran kecil hingga sedang, bulu halus, roman muka baik & memiliki
        nafsu kawin besar & ekor normal.
      • Calon Pejantan: berumur 1,5-2 tahun, sehat & tidak cacat, tubuh normal & keturunan dari induk yg melahirkan anak 2 ekor/lebih, tonjolan tulang pada kaki besar & mempunyai buah zakar yg sama besar serta kelaminnya dpt bereaksi, mempunyai gerakan yg lincah, roman muka baik & tingkat pertumbuhan relatif cepat.
    • Reproduksi & Perkawinan
      Hal yg harus di ketahui oleh para peternak dlm pengelolaan reproduksi yakni pengaturan perkawinan yg terpola & sempurna waktu.
      • Dewasa Kelamin, yaitu ketika ternak domba memasuki masa birahi yg pertama kali & siap melakukan proses reproduksi. Fase ini dicapai pada ketika domba berumur 6-8 bulan, baik pada yg jantan maupun yg betina.
      • Dewasa tubuh, yaitu masa domba jantan & betina siap utk dikawinkan. Masa ini dicapai pada umur 10-12 bulan pada betina & 12 bulan pada jantan. Perkawinan akan berhasil apabila domba betina dlm keadaan birahi.
    • Proses Kelahiran
      Lama kebuntingan bagi domba yakni 150 hari (5 bulan). Menjelang kelahiran anak domba, sangkar harus higienis & diberi bantalan yg kering. Bahan utk bantalan sangkar dpt berupa karung goni/jerami kering. Obat yg perlu dipersiapkan yakni jodium utk dioleskan pada bekas potongan tali pusar. Induk domba yg akan melahirkan dpt diketahui melalui perubahan fisik & perilakunya sebagai berikut:
      • Keadaan perut menurun & pinggul mengendur.
      • Buah susu membesar & puting susu terisi penuh.
      • Alat kelamin membengkak, berwarna kemerah-merahan & lembab.
      • Ternak selalu gelisah & nafsu makan berkurang.
      • Sering kencing.
Pemeliharaan 

Sanitasi & Tindakan Preventif 
  • Sanitasi lingkungan dpt dilakukan dgn membersihkan sangkar & peralatan dari sarang serangga & hama. sangkar terutama tempat pakan & tempat minum dicuci & dikeringkan setiap hari. Perlu dilakukan pencucian rumput liar di sekitar kandang. Kandang ternak dibersihkan seminggu sekali.
Pengontrolan Penyakit
  • Domba yg terjangkit penyakit dpt segera diobati & dipisahkan dari yg sehat. Lakukan pencegahan dgn menyuntikan vaksinasi pada domba-domba yg sehat.  
Perawatan 
  • Ternak Induk bunting diberi kuliner yg baik & teratur, ruang gerak yg lapang & dipisahkan dari domba lainnya. induk yg gres melahirkan diberi minum & kuliner hijauan yg telah dicampurkan dgn kuliner penguat lainnya. Selain itu, induk domba harus dimandikan. Anak domba (Cempe) yg gres dilahirkan, dibersihkan & diberi kuliner yg terseleksi. Cempe yg disapih perlu diperhatikan. pakan yg berkualitas dalam bentuk bubur tidak lebih dari 0,20 kg satu kali sehari. 
Perawatan ternak sampaumur meliputi:
Memandikan ternak secara rutin minimal seminggu sekali. 
  • dgn cara disikat & disabuni. pada pagi hari, kemudian dijemur dibawah sinar matahari pagi.
Mencukur Bulu
  • Pencukuran bulu domba dgn gunting biasa/cukur ini. dilakukan minimal 6 bulan sekali & disisakan guntingan bulu setebal kira-kira 0,5 cm. Sebelumnya domba dimandikan sehingga bulu yg dihasilkan dpt dijadikan materi tekstil. Keempat kaki domba diikat semoga tidak lari pada ketika dicukur. Pencukuran dimulai dari penggalan perut kedepan & searah dgn punggung domba.
Merawat & Memotong Kuku
  • Pemotongan kuku domba dipotong 4 bulan sekali dgn golok, pahat kayu, pisau rantan, pisau kuku atau gunting.
Pemberian Pakan 
Zat gizi kuliner yg dibutuhkan oleh ternak domba & mutlak harus tersedia dlm jumlah yg cukup yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral & air. Bahan pakan utk domba pada umumnya digolongkan dlm 4 golongan sebagai berikut:
  • Golongan Rumput-rumputan, ibarat rumput gajah, benggala, brachiaria, raja, meksiko & rumput alam.
  • Golongan Kacang-kacangan, ibarat daun lamtoro, turi, gamal daun kacang tanah, daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra, gliricidia dan siratro.
  • Hasil Limbah Pertanian, ibarat daun nangka, daun waru, daun dadap, daun kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun ketela pohon, daun ketela rambat & daun beringin.
  • Golongan Makanan Penguat (Konsentrat), ibarat dedak, jagung karing, garam dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap & biji kapas. 
Pakan utk domba berupa adonan dari keempat golongan di atas yg diubahsuaikan dgn tingkatan umur. Adapun proporsi dari adonan tersebut adalah:
  • Ternak dewasa: rumput 75%, daun 25%
  • Induk bunting: rumput 60%, daun 40%, konsentrat 2-3 gelas
  • Induk menyusui: rumput 50%, daun 50% & konsentrat2-3 gelas
  • Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%
  • Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40% & konsentrat 0,5–1 gelas 
Sedangkan takaran sumbangan ransum utk pertumbuhan domba yakni sebagai berikut:
  • Bobot tubuh 1,4 kg: rumput/hijauan=180 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
  • Bobot tubuh 1,4 kg: rumput/hijauan=340 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
  • Bobot tubuh 1,4 kg: rumput/hijauan=410 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
  • Bobot tubuh 2,9 kg: rumput/hijauan=110 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
  • Bobot tubuh 2,9 kg: rumput/hijauan=280 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
  • Bobot tubuh 2,9 kg: rumput/hijauan=440 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
  • Bobot tubuh 4,3 kg: konsentrat=160 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
  • Bobot tubuh 4,3 kg: konsentrat=320 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
  • Bobot tubuh 4,3 kg: konsentrat=470 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
  • Bobot tubuh 5,8 kg: konsentrat=100 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
  • Bobot tubuh 5,8 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
  • Bobot tubuh 5,8 kg: konsentrat=410 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
  • Bobot tubuh 7,2 kg: konsentrat=60 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
  • Bobot tubuh 7,2 kg: konsentrat=180 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
  • Bobot tubuh 7,2 kg: konsentrat=340 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
  • Bobot tubuh 8,7 kg: konsentrat=50 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
  • Bobot tubuh 8,7 kg: konsentrat=110 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
  • Bobot tubuh 8,7 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
  • Bobot tubuh 10,1 kg: konsentrat=40 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
  • Bobot tubuh 10,1 kg: konsentrat=280 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
  • Bobot tubuh 10,1 kg: konsentrat=440 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
Pemberian Vaksinasi & Obat
  • Pemberian vaksinasi dpt dilakukan setiap enam bulan sekali vaksinasi dpt dilakukan dgn menyuntikan obat kedalam tubuh domba. Vaksinasi mulai dilakukan pada anak domba (cempe) bila telah berusia 1 bulan, selanjutnya diulangi pada usia 2-3 bulan. Vaksinasi yg biasa diberikan yakni jenis vaksin Spora (Max Sterne), Serum anti anthrax, vaksin AE, & Vaksin SE (Septichaemia Epizootica).
Pemeliharaan Kandang
  • Pemeliharaan sangkar mencakup pencucian kotoran domba menimal satu ahad sekali, membuang kotoran ke tempat penampungan limbah, membersihkan lantai atau alas, penyemprotan & pengapuran sangkar utk disinfektan.
7. HAMA & PENYAKIT DOMBA

Penyakit Mencret 
  • Penyebab: basil Escherichia coli yg menyerang anak domba berusia 3 bulan. Pengobatan: antibiotika & sulfa yg diberikan lewat mulut.
Penyakit Radang Pusar
  • Penyebab: alat pemotongan pusar yg tidak steril atau tali pusar tercemar oleh basil Streptococcus, Staphyloccus, Escherichia coli & Actinomyces necrophorus. Usia domba yg terjangkit biasanya cempe usia 2-7 hari. Gejala: terjadi pembengkakan di sekitar pusar & apabila disentuh domba akan kesakitan. Pengendalian: dgn antibiotika, sulfa & pusar dikompres dgn larutan rivanol (Desinfektan).
Penyakit Cacar Mulut
  • Penyakit ini menyerang domba usia hingga 3 bulan. Gejala: cempe yg terjangkit tidak dpt mengisap susu induknya sebab tenggorokannya terasa sakit sehingga dpt menimbulkan kematian. Pengendalian: dgn sulfa ibarat Sulfapyridine, Sulfamerozine, atau pinicillin.
Penyakit Titani 
  • Penyebab: kekurangan Defisiensi Kalsium (Ca) & Mangan (Mn). Domba yg diserang biasanya berusia 3-4 bulan. Gejala: domba selalu gelisah, timbul kejang pada beberapa ototnya bahkan hingga keseluruh badan. Penyakit ini dpt diobati dgn menyuntikan larutan Genconos calcicus & Magnesium.
Penyakit Radang Limoah
  • Penyakit ini menyerang domba pada semua usia, sangat berbahaya, penularannya cepat & dpt menular ke manusia. Penyebab: basil Bacillus anthracis.. Gejala: suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung & dubur keluar cairan yg bercampur dgn darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar & nafsu makan hilang. Pengendalian: dgn menyuntikan antibiotika Pracain penncillin G, dgn takaran 6.000-10.000 utk /kg berat tubuh domba tertular.
Penyakit Mulut & kuku
  • Penyakit menular ini dpt menimbulkan maut pada ternak domba, & yg diserang yakni pada penggalan lisan & kuku. Penyebab: virus & menyerang semua usia pada domba Gejala: lisan melepuh diselaputi lendir. Pengendalian: membersihkan penggalan yg melepuh pada lisan dgn memakai larutan Aluminium Sulfat 5%, sedangkan pada kuku dilakukan dgn merendam kuku dlm larutan formalin atau Natrium karbonat 4%.
Penyakit Ngorok
  • Penyebab: basil Pasteurella multocida. Gejala: nafsu makan domba berkurang, dpt menimbulkan infeksi pada penggalan leher & dada. Semua usia domba dpt terjangkit penyakit ini, domba yg terjangkit terlihat lidahnya infeksi & menjulur keluar, lisan menganga, keluar lendir berbuih & sulit tidur. Pengendalian: memakai antibiotika lewat air minum atau suntikan.
Penyakit perut Kembung
  • Penyebab: sumbangan kuliner yg tidak teratur atau makan rumput yg masih diselimuti embun. Gejala: lambung domba membesar & dpt menimbulkan kematian. utk itu diusahakan sumbangan makan yg teratur kegiatan & jumlahnya jangan digembalakan terlalu pagi Pengendalian: memperlihatkan gula yg diseduh dgn asam, selanjutnya kaki domba penggalan depan diangkat keatas hingga gas keluar.
Penyakit Parasit Cacing
  • Semua usia domba dpt terjangkit penyakit ini. Penyebab: cacing Fasciola gigantica (Cacing hati), cacing Neoascaris vitulorum (Cacing gelang), cacing Haemonchus contortus (Cacing lambung), cacing Thelazia rhodesii (Cacing mata). Pengendalian: diberikan Zanil atau Valbazen yg diberikan lewat minuman, dpt juga diberi obat cacing ibarat Piperazin dgn takaran 220 mg/kg berat tubuh domba.
Penyakit Kudis
  • Merupakan penyakit menular yg menyerang kulit domba pada semua usia. Akibat dari penyakit ini produksi domba merosot, kulit menjadi buruk & mengurangi nilai jual ternak domba. Penyebab: benalu berupa kutu yg berjulukan Psoroptes ovis, Psoroptes ciniculi & Chorioptes bovis. Gejala: tubuh domba lemah, kurus, nafsu makan menurun & bahagia menggaruk tubuhnya. Kudis dpt menyerang muka, telinga, perut punggung, kaki & pangkal ekor. Pengendalian: dgn mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada luka, menyemprot domba dgn Coumaphos 0,05-0,1%.
Penyakit Dermatitis
  • Adalah penyakit kulit menular pada ternak domba, menyerang kulit bibit domba. Penyebab: virus dari sub-group Pox virus & menyerang semua usia domba. Gejala: terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata, & alat genital. Pada induk yg menyusui terlihat radang kelenjar susu. Pengendalian: memakai salep atau Jodium tinctur pada luka.
Penyakit Kelenjar Susu
  • Penyakit ini sering terjadi pada domba sampaumur yg menyusui, sehingga air susu yg diisap cempe tercemar. Penyebab: ambing domba induk yg menyusui tidak secara ruti dibersihkan. Gejala: ambing domba bengkak, bila diraba tersa panas, terjadi demam & suhu tubuh tinggi, nafsu makan kurang, produsi air susu induk berkurang. Pengendalian: sumbangan obat-obatan antibiotika melalui air minum.
Secara umum pengendalian & pencegahan penyakit yg terjadi pada domba dpt dilakukan dengan:
  • Menjaga kebersihan kandang, & mengganti bantalan kandang.
  • Mengontrol anak domba (cempe) sesering mungkin.
  • Memberikan nutrisi & kuliner penguat yg mengandung mineral, kalsium & mangannya.
  • Memberikan kuliner sesuai kegiatan & jumlahnya, Hijauan pakan yg gres dipotong sebaiknya dilayukan lebih dahulu sebelum diberikan.
  • Menghindari sumbangan kuliner garang atau hijauan pakan yg terkotori siput & sebelum dibrikan sebainya dicuci dulu.
  • Sanitasi yg baik, sering memandikan domba & mencukur bulu.
  • Tatalaksana sangkar diatur dgn baik.
  • Melakukan vaksinasi & pengobatan pada domba yg sakit.
8. PANEN DOMBA
Hasil Utama
  • Hasil utama dari budidaya domba yakni karkas (daging)
Hasil Tambahan
  • Hasil aksesori dari budidaya domba yakni bulunya (wool) yg dpt di jadikan sebagai materi tekstil.
Pembersihan
  • Sebelum dipotong ternak dibersihkan dgn cara mencuci kaki domba & menyemprotkan air diatas kepala ternak semoga karkas yg dihasilkan tidak
    tercemar oleh basil & kotoran.
9. PASCAPANEN DOMBA

Stoving
Ada beberapa prinsip teknis yg harus diperhatikan dlm pemotongan domba semoga diperoleh hasil pemotongan yg baik, yaitu:
  • Ternak domba harus diistirahatkan sebelum pemotongan
  • Ternak domba harus bersih, bebas dari tanah & kotoran lain yg dpt mencemari daging.
  • Pemotongan ternak harus dilakukan secepat mungkin, & rasa sakit yg diderita ternak diusahakan sekecil mungkin & darah harus keluar secara tuntas.
  • Semua proses yg digunakan harus dirancang utk mengurangi jumlah & jenis mikroorganisme pencemar seminimal mungkin
Pengulitan 
  • Pengulitan pada domba yg telah disembelih dpt dilakukan dgn memakai pisau tumpul atau kikir semoga kulit tidak rusak. Kulit domba dibersihkan dari daging, lemak, noda darah atau kotoran yg menempel. Jika sudah bersih, dgn alat perentang yg dibentuk dari kayu, kulit domba dijemur dlm keadaan terbentang. Posisi yg paling baik utk penjemuran dgn sinar matahari yakni dlm posisi sudut 45 derajat.
Pengeluaran Jeroan 
  • Setelah domba dikuliti, isi perut (visceral) atau yg sering disebut dgn jeroan dikeluarkan dgn cara menyayat karkas (daging) pada penggalan perut
    domba.
Pemotongan Karkas
  • Karkas dibelah menjadi dua penggalan yaitu karkas tubuh penggalan kiri & karkas tubuh penggalan kanan. Karkas dipotong-potong menjadi sub-bagian leher, paha depan, paha belakang, rusuk & punggung. Potongan tersebut dipisahkan menjadi komponen daging, lemak, tulang & tendon. Pemotongan karkas harus menerima penanganan yg baik supaya tidak cepat menjadi rusak, terutama kualitas & hygienitasnya. Sebab kondisi karkas dipengaruhi oleh tugas mikroorganisme selama proses pemotongan & pengeluaran jeroan.
Kata terkait:   
ternak domba, domba aduan, peternakan domba, penggemukan domba, beternak domba, budidaya domba, domba garut, foto domba garut, domba adu, jenis domba, gambar domba, jual domba, domba garut aduan, sangkar domba, jenis jenis domba, penjabaran domba, gambar domba garut, domba ekor gemuk, domba merino, cara ternak domba, peternakan domba garut, harga domba, kambing domba, ternak domba garut, pakan domba, cara beternak domba, gambar domba adu, domba garut betina, memecah-belah garut, domba texel, sangkar domba garut, budidaya domba garut, ternak domba adu, perjuangan ternak domba, ternak domba pedaging, bibit domba garut, domba gibas, kartun domba, penyakit domba, pakan ternak domba. 

Demikian artikel ttg Cara Beternak Domba, Semoga Bermanfaat.

Baca Juga tentang:
Budidaya Buah Duku
Budidaya Buah Durian

0 Response to "Cara Beternak Domba"

Total Pageviews